Sampit (ANTARA) - Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang terus dijalankan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah disambut antusias pihak sekolah, tidak terkecuali sekolah-sekolah yang berada di pelosok atau jauh dari ibu kota kabupaten.
"Kami salut dan bangga karena sekolah-sekolah di kecamatan juga antusias. Seperti yang baru dilaksanakan di Kecamatan Parenggean, disambut antusias para guru. Kegiatan ini untuk penguatan Kurikulum Merdeka," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Kamis.
Irfansyah menghadiri kegiatan pengimbasan praktik baik Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kecamatan Parenggean. Kecamatan ini berada di utara dengan jarak sekitar 100,3 kilometer dan waktu tempur sekitar 2,5 jam dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan ini diikuti beberapa sekolah yaitu MTs Al Fajar Parenggean, SMPN 7 Parenggean, SMPN 4 Parenggean, SMPN 8 Parenggean, SMPS Wijaya Kusuma, SMPS Perintis Tualan Hulu, SMPN 5 Parenggean, SMPN Satap Parenggean.
Sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut tidak hanya dari Kecamatan Parenggean, tetapi juga dari kecamatan sekitarnya. Para guru antusias meski wilayah utara tersebut masih dihadapkan pada berbagai keterbatasan seperti sarana fisik, jaringan internet dan lainnya.
Baca juga: Polda Kalteng tangkap 12 pelaku pembakar lahan
Praktik Baik merupakan kegiatan yang sudah dilakukan atau pengalaman keberhasilan terbaik dari guru dalam menjalankan tugas mereka. Salah satu contoh pelaksanaan Praktik Baik yaitu menulis opini.
Selain itu, program Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), dinilai memang sangat penting untuk dilaksanakan.
Hal itu karena kegiatan tersebut bermanfaat dalam akan mendukung dan mempercepat IKM agar berjalan maksimal. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, (Dirjen GTK dan Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyediakan platform “SiNARBaik” dalam mendukung IKM.
Praktik baik menjadi salah satu upaya peningkatan kompetensi guru yang dapat memberikan sebuah pengalaman keberhasilan praktik pengajaran oleh guru yang dapat dimanfaatkan oleh guru yang lain. Narasumber berbagi praktik baik merupakan bagian dari strategi implementasi kurikulum merdeka Kemendikbudristek.
Irfansyah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada sekolah-sekolah yang telah mengikuti kegiatan pengimbasan praktik baik IKM. Dia berharap kegiatan ini akan membawa manfaat bagi semua pihak sehingga kualitas pendidikan di daerah ini semakin meningkat.
"Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa IKM di Kotim telah terimbas sampai ke kecamatan di sebelah utara, seperti Parenggean, Tualan Hulu, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai dan Antang Kalang, khususnya untuk jenjang SMP/MTs," demikian Irfansyah.
Baca juga: Pemkab Kotim dorong KAHMI tingkatkan sumbangsih membantu pembangunan daerah
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat manfaatkan lahan kosong
Baca juga: Legislator Kotim: Sekarang saat tepat normalisasi drainase cegah banjir
"Kami salut dan bangga karena sekolah-sekolah di kecamatan juga antusias. Seperti yang baru dilaksanakan di Kecamatan Parenggean, disambut antusias para guru. Kegiatan ini untuk penguatan Kurikulum Merdeka," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Kamis.
Irfansyah menghadiri kegiatan pengimbasan praktik baik Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kecamatan Parenggean. Kecamatan ini berada di utara dengan jarak sekitar 100,3 kilometer dan waktu tempur sekitar 2,5 jam dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan ini diikuti beberapa sekolah yaitu MTs Al Fajar Parenggean, SMPN 7 Parenggean, SMPN 4 Parenggean, SMPN 8 Parenggean, SMPS Wijaya Kusuma, SMPS Perintis Tualan Hulu, SMPN 5 Parenggean, SMPN Satap Parenggean.
Sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut tidak hanya dari Kecamatan Parenggean, tetapi juga dari kecamatan sekitarnya. Para guru antusias meski wilayah utara tersebut masih dihadapkan pada berbagai keterbatasan seperti sarana fisik, jaringan internet dan lainnya.
Baca juga: Polda Kalteng tangkap 12 pelaku pembakar lahan
Praktik Baik merupakan kegiatan yang sudah dilakukan atau pengalaman keberhasilan terbaik dari guru dalam menjalankan tugas mereka. Salah satu contoh pelaksanaan Praktik Baik yaitu menulis opini.
Selain itu, program Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), dinilai memang sangat penting untuk dilaksanakan.
Hal itu karena kegiatan tersebut bermanfaat dalam akan mendukung dan mempercepat IKM agar berjalan maksimal. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, (Dirjen GTK dan Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyediakan platform “SiNARBaik” dalam mendukung IKM.
Praktik baik menjadi salah satu upaya peningkatan kompetensi guru yang dapat memberikan sebuah pengalaman keberhasilan praktik pengajaran oleh guru yang dapat dimanfaatkan oleh guru yang lain. Narasumber berbagi praktik baik merupakan bagian dari strategi implementasi kurikulum merdeka Kemendikbudristek.
Irfansyah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada sekolah-sekolah yang telah mengikuti kegiatan pengimbasan praktik baik IKM. Dia berharap kegiatan ini akan membawa manfaat bagi semua pihak sehingga kualitas pendidikan di daerah ini semakin meningkat.
"Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa IKM di Kotim telah terimbas sampai ke kecamatan di sebelah utara, seperti Parenggean, Tualan Hulu, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai dan Antang Kalang, khususnya untuk jenjang SMP/MTs," demikian Irfansyah.
Baca juga: Pemkab Kotim dorong KAHMI tingkatkan sumbangsih membantu pembangunan daerah
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat manfaatkan lahan kosong
Baca juga: Legislator Kotim: Sekarang saat tepat normalisasi drainase cegah banjir