Mahasiswa Unair membuat 'hand sanitizer' dari limbah cumi-cumi

Jumat, 25 Agustus 2023 16:34 WIB

Surabaya (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menciptakan hand sanitizer ramah lingkungan yang terbuat dari bahan dasar limbah endoskeleton cumi-cumi dan hasil laut Chlorella vulgaris yang diberi nama nama CoLD-Spray.

Inovasi tersebut diciptakan oleh Moch Aqilah Herdiansyah (FST 2020), Desi Ramadhani (2020), Diaz Samsun Alif (FTMM 2020), Javan Hammurabi Rumi (FTMM 2020), Laily Fathu Agustina Rifa’ah (FEB 2021), dan Angela Maharani Sarita (FEB 2021).

"Limbah endoskeleton mengandung senyawa kitin dan kitosan yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang baik. Hasil laut Chlorella vulgaris juga memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi kulit manusia dari berbagai macam penyakit," kata ketua tim Moch Aqilah di Surabaya, Jumat. 

Baca juga: Anjar Mahasiswa UMPR pertama lulus tanpa skripsi sepulang dari Spanyol

Kombinasi dan kultur kedua bahan tersebut dapat menghasilkan lebih banyak biomassa sehingga dapat membantu mewujudkan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs).

"Produk ini memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yang bisa dipakai baik pada tangan maupun permukaan objek. Harapannya, dengan adanya produk ini dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuh utamanya dari sinar UV (Ultraviolet) dan bakterial yang ada pada objek sekitar kulit," tuturnya.

Inovasi tersebut meraih medali perak dalam kompetisi Arau International Creativity Exhibition (ACE) 2023 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Lomba tersebut diselenggarakan oleh Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) yang berkolaborasi dengan World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) selama tiga hari pada Jumat (18/8) sampai Minggu (20/8).

Mahasiswa prodi Biologi itu menyampaikan bahwa dalam kompetisi tim baik itu nasional maupun internasional membutuhkan konsistensi dan kerja sama antar anggota. Untuk melakukan hal tersebut perlu adanya kesadaran dan tanggung jawab dari setiap anggota tim.

"Tim yang hebat adalah tim yang saling melengkapi kekurangan antar anggotanya dan memperbaikinya sehingga menghasilkan karya yang luar biasa serta bermanfaat bagi sekitarnya. Kami juga tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami Bu Ayu Lana Nafisyah SPi MSc PhD yang telah membantu proses dan perjalanan kami," ujar Aqilah.

Ia dan tim sangat bersyukur dan senang karena dapat mengikuti kompetisi internasional. Menurut mereka, kompetisi internasional sangat menarik karena selain belajar tentang inovasi produk, mereka juga belajar budaya dan pola pikir masyarakat negara lain.

Baca juga: Mahasiswa UI berhasil raih exellence award ASEAN Geospatial Challenge 2023

Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan aplikasi kesehatan fisiomotion

Pewarta : Willi Irawan
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Seorang mahasiswa ditemukan tewas dalam mobil

05 November 2023 18:27 Wib

Cegah stunting, Alumni FK Unair 2013 pengabdian masyarakat di Benangin

30 October 2023 16:17 Wib

Erick Thohir bagikan tips 'bersih-bersih' BUMN kepada mahasiswa Unair

27 August 2023 18:24 Wib

Ashanty berniat selesaikan pendidikannya doktor di Unair

21 August 2023 16:43 Wib

Unair terima 2.672 mahasiswa baru Jalur SNBT

21 June 2023 7:07 Wib
Terpopuler

BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun

Kabar Daerah - 12 May 2024 9:22 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 20 jam lalu

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib