Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Co. dan LG Electronics Inc. sedang bersiap untuk IFA 2023, yang akan dibuka di Berlin, Jerman, akhir pekan ini, untuk memamerkan produk konsumen canggih mereka dengan fokus pada keberlanjutan.

Acara tahunan IFA, yang akan dibuka pada hari Jumat dan berlangsung hingga Selasa, adalah pameran alat konsumen tertua dan terbesar di Eropa. Sejak tahun 1924, pameran teknologi ini telah menjadi platform untuk peluncuran produk inovatif, termasuk radio mobil pertama di Eropa dan televisi berwarna, disiarkan Yonhap, Rabu (30/8).

Tahun ini, IFA diharapkan akan lebih memperhatikan produk ramah lingkungan yang tidak hanya menghemat energi, tetapi, juga membuat kehidupan orang menjadi lebih mudah dan nyaman, pada saat negara-negara Eropa berusaha untuk mendapatkan energi yang berkelanjutan dan lebih terjangkau di tengah perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Samsung akan ungkap platform makanan di IFA 2023

Samsung dan LG mengatakan bahwa mereka akan mempresentasikan berbagai perangkat rumah terbaru dengan efisiensi energi terbaik pada acara teknologi mendatang.

LG akan memamerkan LG Smart Cottage, sebuah rumah prefabrikasi yang dapat dengan mudah dibangun di lokasi yang diinginkan. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa bagian-bagian modul yang dapat diganti dari rumah ini dibuat dengan bahan baja rendah karbon yang diproduksi oleh raksasa baja Korea Selatan, POSCO.

Rumah dua lantai bergaya studio itu juga dilengkapi dengan teknologi pemanas, ventilasi, dan pendingin udara pintar dari perusahaan tersebut, serta panel surya di atap.

"Lewat integrasi solusi energi, perangkat, dan layanan perusahaan ke dalam satu ruang yang memungkinkan orang menjalani hidup sesuai keinginan mereka, LG bertujuan untuk mendefinisikan ulang kehidupan residensial," kata Presiden divisi perangkat rumah dan solusi udara LG Lyu Jae-cheol.

Perusahaan teknologi itu juga akan memperkenalkan berbagai produk dapur, cuci dan ruang tamu terbaru, termasuk sepasang mesin cuci dan pengering baru dengan optimasi kecerdasan buatan (AI) dan efisiensi energi terbaik, yang mengurangi konsumsi daya, biaya operasional, dan dampak lingkungan.

Pada tahun 2021, Komisi Eropa mengumumkan rencana "Fit for 55," yang mengajak negara-negara anggotanya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka setidaknya sebanyak 55 persen pada tahun 2030.

Pascapecah perang Rusia-Ukraina, komisi tersebut mengumumkan Rencana REPower pada tahun lalu untuk mengubah sistem energi Eropa, mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia, dan mengatasi krisis iklim melalui penghematan energi, diversifikasi pasokan energi, dan percepatan penggunaan energi terbarukan.

Baca juga: LG ungkap visi menjadi penyedia solusi kehidupan pintar

Samsung mengatakan telah mendirikan zona di dalam lokasi pameran, Messe Berlin Exhibition Grounds, di mana pengunjung dapat merasakan sistem otomasi rumah SmartThings untuk menghubungkan dan mengontrol perangkat rumah.

Pengguna dapat mengurangi penggunaan energi dengan mengaktifkan mode Energi AI aplikasi tersebut. Selain itu, SmartThings Energy sekarang menyediakan informasi tentang intensitas karbon serta jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh konsumsi satu kilowatt-jam listrik, kata Samsung.

Pada bulan Juni, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu menandatangani kemitraan dengan SolarEdge, penyedia solusi surya dan penyimpanan rumah tangga yang berbasis di Israel, untuk lebih mengoptimalkan konsumsi energi dan mengurangi tagihan energi.

Samsung telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan energi surya global lainnya, termasuk Hanwha Qcells; SMA Solar Technology yang berbasis di Niestetal, Jerman; dan Maxeon Solar Technology yang berbasis di Singapura.

Samsung melihat potensi pertumbuhan tinggi untuk sistem pemanas ekologis inovatifnya (EHS), terutama di pasar Eropa. Pendapatan dari sistem pompa panas  diperkirakan akan melonjak 97 persen pada Agustus dibandingkan tahun lalu, menurut perusahaan tersebut. 
 

Pewarta : Fathur Rochman
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024