Sampit (ANTARA) - Kemeriahan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi salah satu momen bagi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengajak masyarakat turut mendukung program Indonesia Inklusi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Tujuannya yaitu mempromosikan inklusi sosial kepada masyarakat dan kelompok ragam gender. Selain itu supaya adanya ruang yang Inklusif untuk kelompok ragam gender, penerimaan sosialisasi yang baik untuk kelompok ragam gender serta adanya stigma positif mengenai kelompok ragam gender di masyarakat," kata Co Stakeholder Program Inklusi di Kotawaringin Timur, Endra Rosana di Sampit, Jumat.
PKBI akan menggelar Gebyar Inklusi dengan tema Indonesia Inklusi, Indonesia Maju. Kegiatan tidak dilaksanakan ibu kota kabupaten, melainkan di kantor Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 2 dan 3 September atau Sabtu dan Minggu.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan di antaranya lomba masakan makanan bergizi untuk mencegah stunting, gotong royong, jalan sehat santai inklusi, sosialisasi pencegahan stunting serta hiburan.
Endra mengajak masyarakat untuk hadir agar memahami serta bisa berpartisipasi dalam menyukseskan program Indonesia Inklusi, tidak terkecuali di Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur.
PKBI Kalimantan Tengah kembali menjalankan program bagi kelompok ragam gender dengan wilayah intervensi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Program yang dijalankan merupakan program Inklusi Sosial dengan mengupayakan terpenuhinya hak hak dan akses layanan dasar kelompok ragam gender, pemberdayaan terhadap sumber-sumber ekonomi, pencegahan dan penanganan terhadap kekerasan serta penerimaan sosial serta keterlibatan kelompok ragam gender dalam partisipasi politik dan pembangunan.
Perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini dengan tema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju”, mengandung makna mengajak seluruh elemen bangsa untuk melaju bersama dan menggelorakan semangat perjuangan yang belum berakhir.
Sementara itu kegiatan-kegiatan yang akan digelar di Kelurahan Basirih Hilir juga dapat dijadikan sebuah momentum yang tepat melibatkan masyarakat dan kelompok ragam gender untuk sebuah promosi inklusi sosial dan meniadakan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat.
Baca juga: Tes urine sarana deteksi peredaran narkoba di Lapas Sampit
Oleh karena itu dalam rangka memperingati dan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, PKBI Kalimantan Tengah akan melaksanakan kegiatan bersama kelompok ragam gender dan warga di Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Kegiatan diselenggarakan secara kolaboratif dan partisipatif antara PKBI Kalimantan Tengah, PKBI Cabang Kotawaringin Timur, Kelompok Ragam Gender dan Kelurahan Basirih Hilir.
Menurut Endra, selayaknya olahraga estafet yang merefleksikan semangat kolektif, berharmoni, berkolaborasi serta sinkronisasi irama gerak dan sinergi pikiran dari tiap-tiap orang untuk satu tujuan. Ini adalah energi gerak untuk bangsa Indonesia agar laju
Makna yang terkandung dalam tema tersebut mengisyaratkan bahwa semangat perjuangan yang belum berakhir. Hal yang perlu terus dihidupkan dalam mengupayakan perjuangan kelompok rentan marginal dalam memperoleh hak-haknya sebagai warga negara dengan semangat kolektif, berharmoni dan berkolaborasi dengan seluruh unsur yang ada di masyarakat.
"Upaya kelompok rentan marginal agar mendapatkan penerimaan sosial dari masyarakat, tidak mendapatkan stigma negatif dan diskriminasi, nyatanya harus diperjuangkan," ujarnya.
Endra menambahkan, sejak masuknya program Inklusi Sosial di Kotawaringin Timur, masyarakatnya sedikit mulai menerima dan terbuka dengan kelompok ragam gender dengan diadakannya penerimaan kelompok ragam gender dalam akses layanan dasar.
Penerimaan dan keterbukaan ini harus diperjuangkan agar kelompok ragam gender tidak lagi tereksklusi atau mengeksklusikan kelompoknya sendiri.
PKBI yakin bahwa nantinya masyarakat akan memberikan penerimaan sosial kepada kelompok ragam gender. Keyakinan ini harus pula diiringi dengan upaya-upaya untuk selalu mempromosikan tentang inklusi sosial, hak-hak warga negara dan juga memberikan pandangan-pandangan positif dan hal-hal positif dari kelompok ragam gender.
"Selain itu yang utama juga harus terus membaurkan kelompok ragam gender dengan masyarakat sehingga nantinya masyarakat juga akan terbiasa terlibat, berinteraksi dan bersama sama dengan kelompok ragam gender dan tidak ada lagi perbedaan-perbedaan di masyarakat," demikian Endra.
Baca juga: Lapas Sampit tingkatkan pemeriksaan cegah barang terlarang
Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi pencapaian dan dukungan PWI
Baca juga: Disbudpar Kotim gugah generasi muda mencintai museum
"Tujuannya yaitu mempromosikan inklusi sosial kepada masyarakat dan kelompok ragam gender. Selain itu supaya adanya ruang yang Inklusif untuk kelompok ragam gender, penerimaan sosialisasi yang baik untuk kelompok ragam gender serta adanya stigma positif mengenai kelompok ragam gender di masyarakat," kata Co Stakeholder Program Inklusi di Kotawaringin Timur, Endra Rosana di Sampit, Jumat.
PKBI akan menggelar Gebyar Inklusi dengan tema Indonesia Inklusi, Indonesia Maju. Kegiatan tidak dilaksanakan ibu kota kabupaten, melainkan di kantor Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 2 dan 3 September atau Sabtu dan Minggu.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan di antaranya lomba masakan makanan bergizi untuk mencegah stunting, gotong royong, jalan sehat santai inklusi, sosialisasi pencegahan stunting serta hiburan.
Endra mengajak masyarakat untuk hadir agar memahami serta bisa berpartisipasi dalam menyukseskan program Indonesia Inklusi, tidak terkecuali di Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur.
PKBI Kalimantan Tengah kembali menjalankan program bagi kelompok ragam gender dengan wilayah intervensi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Program yang dijalankan merupakan program Inklusi Sosial dengan mengupayakan terpenuhinya hak hak dan akses layanan dasar kelompok ragam gender, pemberdayaan terhadap sumber-sumber ekonomi, pencegahan dan penanganan terhadap kekerasan serta penerimaan sosial serta keterlibatan kelompok ragam gender dalam partisipasi politik dan pembangunan.
Perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini dengan tema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju”, mengandung makna mengajak seluruh elemen bangsa untuk melaju bersama dan menggelorakan semangat perjuangan yang belum berakhir.
Sementara itu kegiatan-kegiatan yang akan digelar di Kelurahan Basirih Hilir juga dapat dijadikan sebuah momentum yang tepat melibatkan masyarakat dan kelompok ragam gender untuk sebuah promosi inklusi sosial dan meniadakan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat.
Baca juga: Tes urine sarana deteksi peredaran narkoba di Lapas Sampit
Oleh karena itu dalam rangka memperingati dan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, PKBI Kalimantan Tengah akan melaksanakan kegiatan bersama kelompok ragam gender dan warga di Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Kegiatan diselenggarakan secara kolaboratif dan partisipatif antara PKBI Kalimantan Tengah, PKBI Cabang Kotawaringin Timur, Kelompok Ragam Gender dan Kelurahan Basirih Hilir.
Menurut Endra, selayaknya olahraga estafet yang merefleksikan semangat kolektif, berharmoni, berkolaborasi serta sinkronisasi irama gerak dan sinergi pikiran dari tiap-tiap orang untuk satu tujuan. Ini adalah energi gerak untuk bangsa Indonesia agar laju
Makna yang terkandung dalam tema tersebut mengisyaratkan bahwa semangat perjuangan yang belum berakhir. Hal yang perlu terus dihidupkan dalam mengupayakan perjuangan kelompok rentan marginal dalam memperoleh hak-haknya sebagai warga negara dengan semangat kolektif, berharmoni dan berkolaborasi dengan seluruh unsur yang ada di masyarakat.
"Upaya kelompok rentan marginal agar mendapatkan penerimaan sosial dari masyarakat, tidak mendapatkan stigma negatif dan diskriminasi, nyatanya harus diperjuangkan," ujarnya.
Endra menambahkan, sejak masuknya program Inklusi Sosial di Kotawaringin Timur, masyarakatnya sedikit mulai menerima dan terbuka dengan kelompok ragam gender dengan diadakannya penerimaan kelompok ragam gender dalam akses layanan dasar.
Penerimaan dan keterbukaan ini harus diperjuangkan agar kelompok ragam gender tidak lagi tereksklusi atau mengeksklusikan kelompoknya sendiri.
PKBI yakin bahwa nantinya masyarakat akan memberikan penerimaan sosial kepada kelompok ragam gender. Keyakinan ini harus pula diiringi dengan upaya-upaya untuk selalu mempromosikan tentang inklusi sosial, hak-hak warga negara dan juga memberikan pandangan-pandangan positif dan hal-hal positif dari kelompok ragam gender.
"Selain itu yang utama juga harus terus membaurkan kelompok ragam gender dengan masyarakat sehingga nantinya masyarakat juga akan terbiasa terlibat, berinteraksi dan bersama sama dengan kelompok ragam gender dan tidak ada lagi perbedaan-perbedaan di masyarakat," demikian Endra.
Baca juga: Lapas Sampit tingkatkan pemeriksaan cegah barang terlarang
Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi pencapaian dan dukungan PWI
Baca juga: Disbudpar Kotim gugah generasi muda mencintai museum