Sampit (ANTARA) - Upaya terus dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap keberadaan museum sehingga memanfaatkannya dengan baik untuk pengetahuan.
"Kegiatan Edukasi Wisata Museum dan Culture Museum ini salah satu upaya yang kami lakukan untuk menumbuhkan kecintaan pada museum. Ini sudah kedua kalinya kami laksanakan," kata Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kotawaringin Timur, Utari Riambarwati di Sampit, Rabu.
Edukasi Wisata Museum dan Culture Museum dilaksanakan pada 30 Agustus sampai 3 September 2023. Kegiatan dilaksanakan di Museum Kayu di Jalan S Parman Sampit
Kegiatan diisi edukasi wisata museum, lomba melukis di telabang, lomba literasi bercerita atau dongeng, lomba literasi puisi dan senam bersama. Pelajar dari berbagai sekolah antusias mengikuti kegiatan ini, bahkan sebagian dari kecamatan yang cukup jauh dari pusat kota.
Utari menjelaskan, kegiatan ini untuk mengomunikasikan kepada generasi muda tentang apa yang ada di museum koleksi-koleksi museum. Tujuannya agar para pelajar pecinta museum, masyarakat umum serta mahasiswa memahami sejarah setiap benda yang ada di museum tersebut.
"Itu menjadi gambaran bagaimana para leluhur kita dulu mengatasi problemnya dengan cara yang sederhana yang biasanya referensinya adalah apa yang mereka lihat," ujar Utari.
Baca juga: KPU Kotim semakin gencar sosialisasi pemilu kepada pemilih muda
Harapannya agar peninggalan sejarah atau karya cipta seni budaya itu bisa dipelajari dan bisa menginspirasi kehidupan masa kini. Untuk itu berbagai kegiatan digelar untuk menggugah minat generasi muda untuk datang ke museum dan memahami apa yang ada di museum.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Muhamad Saleh berharap kegiatan ini dapat mengedukasi pelajar sehingga mereka menyenangi dan mencintai museum.
"Kegiatan-kegiatan seperti ini mungkin mengurangi kegiatan-kegiatan mereka yang tidak ada manfaatnya sehingga dengan kegiatan ini juga bisa menambah mereka untuk bergaul untuk bersosialisasi dengan teman," ujar Saleh.
Menurutnya, keberadaan Museum Kayu Sampit harus terus dipromosikan agar semakin banyak pengunjung yang datang termasuk dari luar daerah sehingga dapat mendukung sektor pariwisata daerah.
"Di dalamnya itu ada contoh-contoh kayu kayu ulin misalnya, jadi mereka nanti bisa mengenal jenis kayu ini. Ini sejalan dengan pariwisata karena ada unsur pendamping penjelasan mengenai apa-apa sih yang ada di museum kayu ini," demikian Saleh.
Baca juga: Pemkab Kotim alokasikan bonus peraih medali Porprov
Baca juga: Bantu masyarakat Bagendang Tengah sediakan air bersih, PT GAP sumbang sumur bor senilai Rp255 juta
Baca juga: Wakili Kalteng, drumband Kotim targetkan lolos ke PON
"Kegiatan Edukasi Wisata Museum dan Culture Museum ini salah satu upaya yang kami lakukan untuk menumbuhkan kecintaan pada museum. Ini sudah kedua kalinya kami laksanakan," kata Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kotawaringin Timur, Utari Riambarwati di Sampit, Rabu.
Edukasi Wisata Museum dan Culture Museum dilaksanakan pada 30 Agustus sampai 3 September 2023. Kegiatan dilaksanakan di Museum Kayu di Jalan S Parman Sampit
Kegiatan diisi edukasi wisata museum, lomba melukis di telabang, lomba literasi bercerita atau dongeng, lomba literasi puisi dan senam bersama. Pelajar dari berbagai sekolah antusias mengikuti kegiatan ini, bahkan sebagian dari kecamatan yang cukup jauh dari pusat kota.
Utari menjelaskan, kegiatan ini untuk mengomunikasikan kepada generasi muda tentang apa yang ada di museum koleksi-koleksi museum. Tujuannya agar para pelajar pecinta museum, masyarakat umum serta mahasiswa memahami sejarah setiap benda yang ada di museum tersebut.
"Itu menjadi gambaran bagaimana para leluhur kita dulu mengatasi problemnya dengan cara yang sederhana yang biasanya referensinya adalah apa yang mereka lihat," ujar Utari.
Baca juga: KPU Kotim semakin gencar sosialisasi pemilu kepada pemilih muda
Harapannya agar peninggalan sejarah atau karya cipta seni budaya itu bisa dipelajari dan bisa menginspirasi kehidupan masa kini. Untuk itu berbagai kegiatan digelar untuk menggugah minat generasi muda untuk datang ke museum dan memahami apa yang ada di museum.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Muhamad Saleh berharap kegiatan ini dapat mengedukasi pelajar sehingga mereka menyenangi dan mencintai museum.
"Kegiatan-kegiatan seperti ini mungkin mengurangi kegiatan-kegiatan mereka yang tidak ada manfaatnya sehingga dengan kegiatan ini juga bisa menambah mereka untuk bergaul untuk bersosialisasi dengan teman," ujar Saleh.
Menurutnya, keberadaan Museum Kayu Sampit harus terus dipromosikan agar semakin banyak pengunjung yang datang termasuk dari luar daerah sehingga dapat mendukung sektor pariwisata daerah.
"Di dalamnya itu ada contoh-contoh kayu kayu ulin misalnya, jadi mereka nanti bisa mengenal jenis kayu ini. Ini sejalan dengan pariwisata karena ada unsur pendamping penjelasan mengenai apa-apa sih yang ada di museum kayu ini," demikian Saleh.
Baca juga: Pemkab Kotim alokasikan bonus peraih medali Porprov
Baca juga: Bantu masyarakat Bagendang Tengah sediakan air bersih, PT GAP sumbang sumur bor senilai Rp255 juta
Baca juga: Wakili Kalteng, drumband Kotim targetkan lolos ke PON