Bandara Haji Asan Sampit awasi pelaksanaan kebijakan diskon tiket

id Bandara Haji Asan Sampit awasi pelaksanaan kebijakan diskon tiket, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Lebaran, ramadhan, ekonomi

Bandara Haji Asan Sampit awasi pelaksanaan kebijakan diskon tiket

Suasana Bandara Haji Asan Sampit, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Devita Maulina. 

Sampit (ANTARA) - Otoritas Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyampaikan tidak ada kenaikan harga tiket pesawat pada momentum libur Lebaran 2025 atau 1445 Hijriah, sebaliknya kebijakan diskon tiket dipastikan terlaksana.

“Untuk libur Lebaran ini harga tiket flat, tidak ada kenaikan. Justru pemerintah memberikan diskon 13-14 persen,” kata Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat (TOKPD) Bandara Haji Asan Sampit Tedy Rachmajadi R di Sampit, Sabtu.

Ia menjelaskan, pada momentum libur Lebaran yang termasuk peak season atau musim puncak biasanya harga tiket pesawat akan naik seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang. Tahun ini pemerintah berupaya agar harga tiket tidak naik dan justru memberikan diskon.

Pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen yang berlaku selama 15 hari, untuk penerbangan dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025.

Kebijakan itu merupakan tindak lanjut arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta jajarannya untuk meringankan beban sekaligus memastikan mobilitas masyarakat pada libur Lebaran dan Hari Raya Nyepi berlangsung aman, nyaman, dan lancar.

Kebijakan ini dilaksanakan oleh pihak maskapai, kendati demikian Bandara Haji Asan Sampit juga turut dalam pengawasan.

“Bandara juga mengawasi, kalau harga yang diberikan tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah nanti kami akan tegur maskapainya dan diberikan sanksi. Sekarang kan beli tiket sudah secara online, jadi bisa dipantau,” ujarnya.

Sementara itu, harga tiket pesawat sebelum dan setelah diskon sebagai berikut;

Rute Sampit (SMQ) - Jakarta (CGK) maupun sebaliknya dari harga Rp1.465.000 turun menjadi Rp1.278.410, rute Sampit - Surabaya (SUB) dari harga Rp1.198.000 menjadi Rp1.040.380 dan rute Sampit - Semarang (SRG) dari harga Rp1.249.000 menjadi Rp1.088.630.

Baca juga: Penumpang kapal di Pelabuhan Sampit terus meningkat

Menurutnya, kebijakan ini mampu menjadi daya tarik agar transportasi udara semakin diminati. Dengan adanya diskon diharapkan juga membantu meringankan beban masyarakat yang ingin mudik atau bepergian ketika momentum libur Lebaran.

Sebelumnya, Tedy juga menyampaikan bahwa dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur Lebaran 2025, NAM Air sebagai satu-satunya maskapai yang beroperasi di Kotim melakukan penambahan jadwal penerbangan atau extra flight.

“Kami sudah koordinasikan dengan maskapai dan pada peak season ini ada extra flight untuk rute Sampit-Surabaya,” bebernya.

Jadwal penerbangan reguler pada bandara satu-satunya di Kotim tersebut meliputi rute Sampit-Jakarta Pulang Pergi (PP) setiap hari, Sampit-Semarang PP setiap Selasa, Kamis dan Sabtu, kemudian Sampit-Surabaya PP pada Rabu, Jumat dan Minggu.

Adapun untuk ekstra flight terjadwal empat kali selama Ramadhan untuk rute Sampit-Surabaya, namun dua di antaranya telah dilalui yakni pada 4 dan 11 Maret 2025, sehingga tersisa dua jadwal lagi yakni pada 18 dan 29 Maret 2025.

Ia menyebutkan, dalam beberapa waktu belakangan ini dan diperkirakan masih berlanjut hingga hari Lebaran tiba. Pasalnya, sejak awal Maret telah terjadi peningkatan jumlah penumpang.

Jika pada hari biasa Pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 130 seat milik NAM Air itu hanya terisi 60-80 penumpang, tetapi belakangan pesawat itu selalu terisi penuh.

Bahkan kuota tiket untuk rute Sampit-Surabaya dan Sampit Semarang sudah habis sampai dengan H-1 Lebaran. Namun, memang untuk penerbangan tambahan sejauh ini hanya diadakan untuk rute Sampit-Surabaya, karena rute itu yang paling banyak peminatnya.

“Untuk tujuan Semarang juga sudah kami sampaikan ke maskapai agar jika memungkinkan juga ada extra flight karena peminatnya juga banyak, tapi kata mereka nanti dilihat dulu kalau memang dibutuhkan dan armadanya sanggup, karena kita bergantung dengan armadanya,” demikian Tedy.

Baca juga: PMI Kotim usulkan Gedung Wanita dihibahkan menjadi klinik

Baca juga: Legislator Kotim minta pemda awasi ketat pembangunan pabrik limbah

Baca juga: Disdik apresiasi pelajar Kotim raih prestasi bidang teknologi informasi