Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), meminta warga setempat menggencarkan program gerakan pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan yang berdampak pada munculnya kabut asap.
"Pemkot telah mengeluarkan surat edaran tentang gerakan PLTB sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Jika program ini dilaksanakan maksimal maka kondisi saat ini dapat diminimalkan," kata Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Senin.
Dia menerangkan kondisi dimaksud adalah maraknya kasus kebakaran di lahan gambut di berbagai lokasi di Kota Palangka Raya. Dampak kejadian itu, kondisi udara di wilayah "Kota Cantik" mulai diselimuti kabut asap. Aroma khas kebakaran lahan gambut pun mulai tercium.
Kebakaran lahan yang kian marak ini diduga kuat karena adanya unsur kesengajaan. Bahkan Polresta Palangka Raya juga telah melakukan olah kejadian tempat perkara di salah satu lokasi kebakaran lahan guna memastikan penyebab pastinya.
Lahan gambut yang kering karena tidak adanya guyuran hujan di wilayah Kota Palangka Raya, selama beberapa pekan terakhir juga membuat kondisi semakin kering. Keadaan ini menjadikan potensi kebakaran dan penyebaran kebakaran lahan semakin tinggi.
"Kondisi udara di Palangka Raya sampai pukul 14.00 WIB tadi dalam kondisi sedang. Ini harus menjadi perhatian bersama. Jika ini berlangsung terus menerus akan berdampak pada penurunan kualitas kesehatan," katanya.
Untuk itu, wanita berhijab itu meminta seluruh elemen masyarakat setempat melakukan antisipasi dengan tidak membakar lahan untuk alasan apapun.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Ahmad Zaini menerangkan PLTB merupakan upaya alternatif bagi masyarakat yang ingin membuka lahan pertanian.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya antisipasi dampak karhutla kepada para siswa
Adapun cara membuka lahan, menurut DLH Palangka Raya, yakni secara manual maupun menggunakan teknologi. Cara itu lebih menguntungkan karena sisa-sisa pembersihan lahan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk.
Dengan demikian, pembukaan dan pengelolaan lahan tanpa bakar ini dapat diintegrasikan yang tujuannya untuk efisiensi dan optimalisasi.
"Pembukaan lahan yang dilakukan lebih ramah lingkungan dan tidak berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau," katanya.
Dia pun berharap, melalui program PLTB itu, lahan tidur yang di wilayah Palangka Raya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berimbang. Artinya, pemanfaatan lahan harus bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan tidak berdampak munculnya bencana kebakaran hutan dan lahan.*
Baca juga: Karhutla terjadi di Palangka Raya tanggung jawab bersama
Baca juga: Pemkot Palangka Raya minta warga waspada penurunan kualitas udara
Baca juga: Tim pemadam antisipasi karhutla dekati permukiman warga
"Pemkot telah mengeluarkan surat edaran tentang gerakan PLTB sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Jika program ini dilaksanakan maksimal maka kondisi saat ini dapat diminimalkan," kata Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Senin.
Dia menerangkan kondisi dimaksud adalah maraknya kasus kebakaran di lahan gambut di berbagai lokasi di Kota Palangka Raya. Dampak kejadian itu, kondisi udara di wilayah "Kota Cantik" mulai diselimuti kabut asap. Aroma khas kebakaran lahan gambut pun mulai tercium.
Kebakaran lahan yang kian marak ini diduga kuat karena adanya unsur kesengajaan. Bahkan Polresta Palangka Raya juga telah melakukan olah kejadian tempat perkara di salah satu lokasi kebakaran lahan guna memastikan penyebab pastinya.
Lahan gambut yang kering karena tidak adanya guyuran hujan di wilayah Kota Palangka Raya, selama beberapa pekan terakhir juga membuat kondisi semakin kering. Keadaan ini menjadikan potensi kebakaran dan penyebaran kebakaran lahan semakin tinggi.
"Kondisi udara di Palangka Raya sampai pukul 14.00 WIB tadi dalam kondisi sedang. Ini harus menjadi perhatian bersama. Jika ini berlangsung terus menerus akan berdampak pada penurunan kualitas kesehatan," katanya.
Untuk itu, wanita berhijab itu meminta seluruh elemen masyarakat setempat melakukan antisipasi dengan tidak membakar lahan untuk alasan apapun.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Ahmad Zaini menerangkan PLTB merupakan upaya alternatif bagi masyarakat yang ingin membuka lahan pertanian.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya antisipasi dampak karhutla kepada para siswa
Adapun cara membuka lahan, menurut DLH Palangka Raya, yakni secara manual maupun menggunakan teknologi. Cara itu lebih menguntungkan karena sisa-sisa pembersihan lahan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk.
Dengan demikian, pembukaan dan pengelolaan lahan tanpa bakar ini dapat diintegrasikan yang tujuannya untuk efisiensi dan optimalisasi.
"Pembukaan lahan yang dilakukan lebih ramah lingkungan dan tidak berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau," katanya.
Dia pun berharap, melalui program PLTB itu, lahan tidur yang di wilayah Palangka Raya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berimbang. Artinya, pemanfaatan lahan harus bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan tidak berdampak munculnya bencana kebakaran hutan dan lahan.*
Baca juga: Karhutla terjadi di Palangka Raya tanggung jawab bersama
Baca juga: Pemkot Palangka Raya minta warga waspada penurunan kualitas udara
Baca juga: Tim pemadam antisipasi karhutla dekati permukiman warga