Palangka Raya (ANTARA) - Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah memperkenalkan cabang olahraga Paramotor kepada masyarakat pencinta olahraga Aero Sport untuk pertamakalinya di daerah itu.
Ketua FASI Kota Palangka Raya Petris Perkasa di Palangka Raya, Rabu, mengungkapkan bahwa cabang olahraga (Cabor) Paramotor memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu dengan menggunakan mesin dalam penerbangannya.
"Paramotor berbeda dengan paralayang. Paramotor di suport oleh mesin dalam penerbangannya, sehingga perlu fokus yang sangat tinggi serta ketepatan dalam menjalankan olahraga ini," kata Petris.
Cabang olahraga Paramotor ini memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu dengan menggunakan mesin dalam penerbangannya. Hal ini menjadikannya berbeda dengan Paralayang yang mengandalkan angin tanpa mesin. Oleh sebab itu, para peserta Paramotor perlu memiliki fokus dan konsentrasi yang tinggi dalam menjalankan olahraga ini.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan latihan bersama dalam berbagai cabang olahraga Aero Sport lainnya, seperti Aero Modeling, Drone Race, Paralayang, dan OHLG (Outdoor Hand-Launched Glider). Dan hal Ini adalah langkah positif dalam memperluas wawasan para atlet dan komunitas Aero Sport khususnya di Kota Palangka Raya.
Petristy menjelaskan bahwa pengenalan cabor Paramotor ke masyarakat luas untuk menarik minat, bakat dan kecintaanya.
Selain itu, cabang Paramotor memiliki prestasi di tingkat nasional, dengan adanya 3 atlet Paramotor yang telah memiliki lisensi di Kalteng, mendorong FASI Palangka Raya untuk lebih mendalami dan mendukung perkembangan olahraga Paramotor ini hingga bisa masuk ke PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI 2024 di Aceh mendatang.
"Di Palangka Raya sendiri kita memiliki 3 atlet Paramotor yang sudah memiliki lisensi, sehingga kita optimis untuk bisa mengikutsertakan cabor Paramotor ini pada PON XXI di Aceh nantinya," demikian Petris Perkasa
Ketua FASI Kota Palangka Raya Petris Perkasa di Palangka Raya, Rabu, mengungkapkan bahwa cabang olahraga (Cabor) Paramotor memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu dengan menggunakan mesin dalam penerbangannya.
"Paramotor berbeda dengan paralayang. Paramotor di suport oleh mesin dalam penerbangannya, sehingga perlu fokus yang sangat tinggi serta ketepatan dalam menjalankan olahraga ini," kata Petris.
Cabang olahraga Paramotor ini memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu dengan menggunakan mesin dalam penerbangannya. Hal ini menjadikannya berbeda dengan Paralayang yang mengandalkan angin tanpa mesin. Oleh sebab itu, para peserta Paramotor perlu memiliki fokus dan konsentrasi yang tinggi dalam menjalankan olahraga ini.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan latihan bersama dalam berbagai cabang olahraga Aero Sport lainnya, seperti Aero Modeling, Drone Race, Paralayang, dan OHLG (Outdoor Hand-Launched Glider). Dan hal Ini adalah langkah positif dalam memperluas wawasan para atlet dan komunitas Aero Sport khususnya di Kota Palangka Raya.
Petristy menjelaskan bahwa pengenalan cabor Paramotor ke masyarakat luas untuk menarik minat, bakat dan kecintaanya.
Selain itu, cabang Paramotor memiliki prestasi di tingkat nasional, dengan adanya 3 atlet Paramotor yang telah memiliki lisensi di Kalteng, mendorong FASI Palangka Raya untuk lebih mendalami dan mendukung perkembangan olahraga Paramotor ini hingga bisa masuk ke PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI 2024 di Aceh mendatang.
"Di Palangka Raya sendiri kita memiliki 3 atlet Paramotor yang sudah memiliki lisensi, sehingga kita optimis untuk bisa mengikutsertakan cabor Paramotor ini pada PON XXI di Aceh nantinya," demikian Petris Perkasa