Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meningkatkan status penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari siaga menjadi tanggap darurat untuk mengoptimalkan upaya di lapangan.
"Status tanggap darurat ini berlaku mulai besok hingga 14 hari ke depan. Setelah itu kita evaluasi. Mudah-mudahan kondisi membaik meski prediksi BMKG bahwa potensi hujan dalam 30 hari ke depan masih rendah," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Peningkatan status itu ditegaskan Halikinnor dalam rapat evaluasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Halikinnor hadir didampingi Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kotawaringin Timur Fajrurrahman serta Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam. Turut hadir Dandim 1015/Spt Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata serta pimpinan instansi terkait.
Menurut Halikinnor, peningkatan status menjadi tanggap darurat bencana karhutla ini didasarkan pada beberapa indikator seperti meningkat dan luasnya kebakaran, melonjaknya titik api, prediksi kemarau yang masih panjang, kemampuan personel dan lainnya.
Halikinnor juga memerintahkan BPBD menyurati seluruh camat untuk meningkatkan patroli sebagai langkah pencegahan. Hal ini penting karena kebakaran lahan juga banyak terjadi di kecamatan-kecamatan.
Baca juga: Anggota DPR RI bantu pasok air bersih untuk masyarakat Kotim
Dia berharap dengan peningkatan status maka upaya penanggulangan karhutla bisa lebih maksimal dengan melibatkan semua pihak. Peningkatan status ini juga menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam pengalokasian dan penggunaan anggaran operasional di lapangan.
"Tapi tentu tetap kita lakukan secara efektif sesuai kebutuhan di lapangan. Kita ingin ini bisa kita tanggulangi secara cepat, tepat dan efektif," tegas Halikinnor.
Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kotawaringin Timur Fajrurrahman mengatakan, peningkatan status menjadi tanggap darurat akan diikuti upaya yang lebih ditingkatkan di lapangan. Upaya-upaya ini melibatkan semua pihak agar hasilnya maksimal.
"Seperti yang disampaikan BMKG tadi, kemarau diperkirakan masih terjadi hingga satu bulan ke depan, khususnya di wilayah selatan. Ini tentu menjadi perhatian kita semua. Kita juga perlu mengintensifkan pencegahan kepada masyarakat," ujar Fajrurrahman.
Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran lahan di Kotawaringin Timur terus dilakukan. Selain melalui tim darat, pemadaman juga dilakukan melalui udara menggunakan pengeboman air atau water bombing.
Baca juga: Pemprov Kalteng bangun pabrik pakan di Kotim penuhi kebutuhan daerah
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab selektif beri izin pemanfaatan fasilitas olahraga
Baca juga: Legislator Kotim khawatir fasilitas olahraga akan rusak akibat dialihfungsikan
"Status tanggap darurat ini berlaku mulai besok hingga 14 hari ke depan. Setelah itu kita evaluasi. Mudah-mudahan kondisi membaik meski prediksi BMKG bahwa potensi hujan dalam 30 hari ke depan masih rendah," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Peningkatan status itu ditegaskan Halikinnor dalam rapat evaluasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Halikinnor hadir didampingi Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kotawaringin Timur Fajrurrahman serta Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam. Turut hadir Dandim 1015/Spt Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata serta pimpinan instansi terkait.
Menurut Halikinnor, peningkatan status menjadi tanggap darurat bencana karhutla ini didasarkan pada beberapa indikator seperti meningkat dan luasnya kebakaran, melonjaknya titik api, prediksi kemarau yang masih panjang, kemampuan personel dan lainnya.
Halikinnor juga memerintahkan BPBD menyurati seluruh camat untuk meningkatkan patroli sebagai langkah pencegahan. Hal ini penting karena kebakaran lahan juga banyak terjadi di kecamatan-kecamatan.
Baca juga: Anggota DPR RI bantu pasok air bersih untuk masyarakat Kotim
Dia berharap dengan peningkatan status maka upaya penanggulangan karhutla bisa lebih maksimal dengan melibatkan semua pihak. Peningkatan status ini juga menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam pengalokasian dan penggunaan anggaran operasional di lapangan.
"Tapi tentu tetap kita lakukan secara efektif sesuai kebutuhan di lapangan. Kita ingin ini bisa kita tanggulangi secara cepat, tepat dan efektif," tegas Halikinnor.
Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kotawaringin Timur Fajrurrahman mengatakan, peningkatan status menjadi tanggap darurat akan diikuti upaya yang lebih ditingkatkan di lapangan. Upaya-upaya ini melibatkan semua pihak agar hasilnya maksimal.
"Seperti yang disampaikan BMKG tadi, kemarau diperkirakan masih terjadi hingga satu bulan ke depan, khususnya di wilayah selatan. Ini tentu menjadi perhatian kita semua. Kita juga perlu mengintensifkan pencegahan kepada masyarakat," ujar Fajrurrahman.
Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran lahan di Kotawaringin Timur terus dilakukan. Selain melalui tim darat, pemadaman juga dilakukan melalui udara menggunakan pengeboman air atau water bombing.
Baca juga: Pemprov Kalteng bangun pabrik pakan di Kotim penuhi kebutuhan daerah
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab selektif beri izin pemanfaatan fasilitas olahraga
Baca juga: Legislator Kotim khawatir fasilitas olahraga akan rusak akibat dialihfungsikan