Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah mengharapkan pembangunan pabrik kelapa sawit milik perusahaan PT Muara Teweh Agro Jaya Utama (MAJU) di Desa Bintang Ninggi II, dapat berdampak pada perekonomian masyarakat.
"Ini merupakan peluang dan harapan bersama bahwa kemajuan Barito Utara dari sektor perkebunan, baik dari sawit dan karet akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Nadalsyah usai peletakan batu pertama pembangunan pabrik sawit di Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Senin.
Menurut dia, sesuai data Dinas Perkebunan Kalteng tahun 2020 luasan perkebunan sawit di Barito Utara mencapai 2.708,26 kilometer persegi (Km2) atau sekitar 32,63 persen dari luas wilayah daerah ini mencapai 8.300 km2 adalah perkebunan kelapa sawit.
Dimulainya pembangunan pabrik kelapa sawit ini, menurut dia, nantinya mampu menjadi sarana penampung bagi para petani kelapa sawit untuk bisa mengolah hasil panen kelapa sawit di pabrik ini, sehingga roda perekonomian di daerah ini akan semakin tumbuh pesat.
"Oleh sebab itulah saya atas nama masyarakat dan pemerintah daerah menyambut baik atas investasi yang dilakukan pihak perusahaan di daerah ini untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit,” kata Nadalsyah.
Pada kesempatan tersebut bupati mengajak kepada semua baik para pemangku kepentingan , BUMN, BUMD dan swasta dan perbankan terus melakukan inovasi agar ke depannya Kabupaten Barito Utara semakin maju lagi.
“Harapan kita bersama akan banyak lagi para investor yang akan mencoba merambah pada pabrik pengolahan karet, mengingat potensi perkebunan karet yang ada di Kabupaten Barito Utara serta daerah aliran Sungai Barito yang lumayan banyak,” katanya lagi.
Lebih lanjut Nadalsyah, jika tiba pada saatnya nanti, apabila pabrik pengolah kelapa sawit ini telah selesai proses pembangunannya, Bupati Nadalsyah bertitip pesan dan harapan kepada pimpinan perusahaan, agar membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat lokal Barito Utara.
"Selain memberikan harga beli sawit yang sebanding dengan harga-harga sawit di tingkat regional Kalimantan, hal ini semata-mata hanya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Barito Utara yang saya cintai,” ucapnya.
Baca juga: Nadalsyah harapkan lomba balap ketinting masuk festival budaya
Nadalsyah juga mengatakan dengan adanya pabrik sawit ini nantinya, pabrik-pabrik yang lain tidak semudahnya untuk menekan harga dari petani-petani sawit yang ada di daerah ini.
“Hanya ini yang saya harapkan dari pihak manajemen perusahaan, dengan berdirinya pabrik ini bisa membantu masyarakat di Kabupaten Barito Utara di bidang hal ekonomi,” kata dia.
Karena, menurutnya, dengan adanya pabrik sawit ini multiplayer efeknya untuk masyarakat sangat luas dan sangat banyak.
“Saya titip masyarakat saya kepada pihak manajemen perusahaan khususnya Bintang Ninggi I dan Bintang Ninggi II supaya nantinya kalau mereka ingin melamar kerja sesuai dengan keahliannya tolong dibantu mereka dan diterima mereka,” tegas Nadalsyah.
Baca juga: Bupati Barut tanggapi pemandangan umum fraksi PKB
Baca juga: Bupati Barut sampaikan jawaban terhadap pemandangan fraksi DPRD
Baca juga: Akhir masa jabatan, Bupati Barut lantik 71 pejabat
"Ini merupakan peluang dan harapan bersama bahwa kemajuan Barito Utara dari sektor perkebunan, baik dari sawit dan karet akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Nadalsyah usai peletakan batu pertama pembangunan pabrik sawit di Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Senin.
Menurut dia, sesuai data Dinas Perkebunan Kalteng tahun 2020 luasan perkebunan sawit di Barito Utara mencapai 2.708,26 kilometer persegi (Km2) atau sekitar 32,63 persen dari luas wilayah daerah ini mencapai 8.300 km2 adalah perkebunan kelapa sawit.
Dimulainya pembangunan pabrik kelapa sawit ini, menurut dia, nantinya mampu menjadi sarana penampung bagi para petani kelapa sawit untuk bisa mengolah hasil panen kelapa sawit di pabrik ini, sehingga roda perekonomian di daerah ini akan semakin tumbuh pesat.
"Oleh sebab itulah saya atas nama masyarakat dan pemerintah daerah menyambut baik atas investasi yang dilakukan pihak perusahaan di daerah ini untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit,” kata Nadalsyah.
Pada kesempatan tersebut bupati mengajak kepada semua baik para pemangku kepentingan , BUMN, BUMD dan swasta dan perbankan terus melakukan inovasi agar ke depannya Kabupaten Barito Utara semakin maju lagi.
“Harapan kita bersama akan banyak lagi para investor yang akan mencoba merambah pada pabrik pengolahan karet, mengingat potensi perkebunan karet yang ada di Kabupaten Barito Utara serta daerah aliran Sungai Barito yang lumayan banyak,” katanya lagi.
Lebih lanjut Nadalsyah, jika tiba pada saatnya nanti, apabila pabrik pengolah kelapa sawit ini telah selesai proses pembangunannya, Bupati Nadalsyah bertitip pesan dan harapan kepada pimpinan perusahaan, agar membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat lokal Barito Utara.
"Selain memberikan harga beli sawit yang sebanding dengan harga-harga sawit di tingkat regional Kalimantan, hal ini semata-mata hanya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Barito Utara yang saya cintai,” ucapnya.
Baca juga: Nadalsyah harapkan lomba balap ketinting masuk festival budaya
Nadalsyah juga mengatakan dengan adanya pabrik sawit ini nantinya, pabrik-pabrik yang lain tidak semudahnya untuk menekan harga dari petani-petani sawit yang ada di daerah ini.
“Hanya ini yang saya harapkan dari pihak manajemen perusahaan, dengan berdirinya pabrik ini bisa membantu masyarakat di Kabupaten Barito Utara di bidang hal ekonomi,” kata dia.
Karena, menurutnya, dengan adanya pabrik sawit ini multiplayer efeknya untuk masyarakat sangat luas dan sangat banyak.
“Saya titip masyarakat saya kepada pihak manajemen perusahaan khususnya Bintang Ninggi I dan Bintang Ninggi II supaya nantinya kalau mereka ingin melamar kerja sesuai dengan keahliannya tolong dibantu mereka dan diterima mereka,” tegas Nadalsyah.
Baca juga: Bupati Barut tanggapi pemandangan umum fraksi PKB
Baca juga: Bupati Barut sampaikan jawaban terhadap pemandangan fraksi DPRD
Baca juga: Akhir masa jabatan, Bupati Barut lantik 71 pejabat