Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor memberi perhatian serius terhadap upaya pencegahan angka putus sekolah, bahkan dia tidak segan datang langsung membantu secara pribadi.
"Kita semaksimal mungkin membantu agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah lantaran terkendala masalah biaya," ujar Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor secara mendadak berkunjung ke salah satu rumah warga di Kecamatan Baamang. Dia didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman.
Ternyata Halikinnor mengunjungi warga yang dua orang anaknya terancam putus sekolah karena terkendala biaya. Informasi itu didapat Halikinnor pada malam sebelumnya, sehingga siang harinya dia langsung mendatangi warga tersebut.
Ada dua anak merupakan kakak beradik yang bersekolah di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sedang memerlukan bantuan. Halikinnor pun membantu secara pribadi untuk melunasi keperluan sekolah dua anak tersebut.
Dia juga memotivasi kedua anak tersebut agar tetap bersemangat belajar. Dia berpesan agar keduanya giat belajar karena pendidikan sangat penting dan akan menjadi bekal dalam meraih cita-cita.
"Saya minta kepala desa, lurah maupun camat untuk memonitor hal seperti ini. Kalau ada anak yang terancam putus sekolah, segera koordinasikan agar bisa kita bantu. Pihak sekolah juga diharapkan bisa memberi keringanan agar anak-anak kita tidak sampai putus sekolah," harap Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim tanggapi sorotan terhadap BUMD Habaring Hurung
Ini bukan pertama kali Halikinnor turun langsung membantu anak agar tidak putus sekolah. Beberapa waktu lalu dia menyambangi rumah seorang warga di Kecamatan Baamang yang anaknya putus sekolah.
Saat itu Halikinnor membantu dengan memberikan sepeda. Selain itu dia juga langsung menghubungi SMP di kecamatan tersebut agar menerima anak itu melanjutkan pendidikan tanpa dibebani biaya.
Halikinnor mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya menekan angka putus sekolah. Berbagai program dijalankan untuk membantu masyarakat karena pendidikan sangat penting bagi masa depan anak dan kualitas sumber daya manusia masyarakat di daerah ini.
Namun diakuinya, pemerintah kabupaten tetap memiliki keterbatasan kemampuan karena tetap harus menyesuaikan kondisi keuangan daerah.
Untuk itu dia mengajak pihak swasta turut membantu bidang pendidikan, misalnya melalui pembangunan fisik fasilitas pendidikan, membantu guru honorer, memberikan beasiswa dan lainnya.
Bantuan terhadap dunia pendidikan sangat sejalan dengan kewajiban perusahaan besar untuk melaksanakan program "corporate social responsibility" atau tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan daerah ini.
Dia yakin, semakin besar keterlibatan dunia usaha dalam membantu bidang pendidikan, maka semakin banyak pula anak-anak yang bisa dibantu sehingga angka putus sekolah bisa terus ditekan.
Baca juga: Bupati Kotim prihatin sengketa lahan menimbulkan korban jiwa
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kekompakan masyarakat bantu kegiatan keagamaan
Baca juga: Bupati Kotim sesalkan sumur bor banyak tidak berfungsi
"Kita semaksimal mungkin membantu agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah lantaran terkendala masalah biaya," ujar Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor secara mendadak berkunjung ke salah satu rumah warga di Kecamatan Baamang. Dia didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman.
Ternyata Halikinnor mengunjungi warga yang dua orang anaknya terancam putus sekolah karena terkendala biaya. Informasi itu didapat Halikinnor pada malam sebelumnya, sehingga siang harinya dia langsung mendatangi warga tersebut.
Ada dua anak merupakan kakak beradik yang bersekolah di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sedang memerlukan bantuan. Halikinnor pun membantu secara pribadi untuk melunasi keperluan sekolah dua anak tersebut.
Dia juga memotivasi kedua anak tersebut agar tetap bersemangat belajar. Dia berpesan agar keduanya giat belajar karena pendidikan sangat penting dan akan menjadi bekal dalam meraih cita-cita.
"Saya minta kepala desa, lurah maupun camat untuk memonitor hal seperti ini. Kalau ada anak yang terancam putus sekolah, segera koordinasikan agar bisa kita bantu. Pihak sekolah juga diharapkan bisa memberi keringanan agar anak-anak kita tidak sampai putus sekolah," harap Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim tanggapi sorotan terhadap BUMD Habaring Hurung
Ini bukan pertama kali Halikinnor turun langsung membantu anak agar tidak putus sekolah. Beberapa waktu lalu dia menyambangi rumah seorang warga di Kecamatan Baamang yang anaknya putus sekolah.
Saat itu Halikinnor membantu dengan memberikan sepeda. Selain itu dia juga langsung menghubungi SMP di kecamatan tersebut agar menerima anak itu melanjutkan pendidikan tanpa dibebani biaya.
Halikinnor mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya menekan angka putus sekolah. Berbagai program dijalankan untuk membantu masyarakat karena pendidikan sangat penting bagi masa depan anak dan kualitas sumber daya manusia masyarakat di daerah ini.
Namun diakuinya, pemerintah kabupaten tetap memiliki keterbatasan kemampuan karena tetap harus menyesuaikan kondisi keuangan daerah.
Untuk itu dia mengajak pihak swasta turut membantu bidang pendidikan, misalnya melalui pembangunan fisik fasilitas pendidikan, membantu guru honorer, memberikan beasiswa dan lainnya.
Bantuan terhadap dunia pendidikan sangat sejalan dengan kewajiban perusahaan besar untuk melaksanakan program "corporate social responsibility" atau tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan daerah ini.
Dia yakin, semakin besar keterlibatan dunia usaha dalam membantu bidang pendidikan, maka semakin banyak pula anak-anak yang bisa dibantu sehingga angka putus sekolah bisa terus ditekan.
Baca juga: Bupati Kotim prihatin sengketa lahan menimbulkan korban jiwa
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kekompakan masyarakat bantu kegiatan keagamaan
Baca juga: Bupati Kotim sesalkan sumur bor banyak tidak berfungsi