Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengaku sangat prihatin dengan konflik sengketa lahan di Desa Pelantaran Kecamatan Cempaga Hulu yang sampai merenggut korban jiwa, Senin (11/9).
"Saya prihatin atas kejadian tersebut makanya saya meminta kepada Camat untuk mendampingi Kapolres di sana menenangkan situasi dan saya minta masyarakat kita khususnya jangan ikut terprovokasi dan jangan mudah terprovokasi hal-hal yang memicu konflik," kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Informasi didapat, bentrok antara dua kelompok warga di lokasi lahan perkebunan kelapa sawit yang disengketakan, menimbulkan satu korban jiwa dan tiga orang terluka.
Halikinnor menjelaskan, sengketa lahan perkebunan kelapa sawit itu terjadi antara dua orang yang masih bersaudara. Pengusaha dari Medan itu berinvestasi di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kekompakan masyarakat bantu kegiatan keagamaan
Sengketa ini sudah berlangsung lama dan ditangani secara hukum adat maupun hukum positif. Permasalahan keluarga ini belakangan turut melibatkan masyarakat, baik yang bekerja di kebun itu maupun kaitan hal lainnya.
Halikinnor meminta dan menghimbau kepada warga agar tidak mudah terprovokasi oleh permasalahan seperti ini. Apalagi sengketa ini masih berproses di pengadilan sehingga seharusnya semua menahan diri dan menunggu hasil putusan pengadilan.
Dia juga mendapat informasi bahwa warga yang terlibat dalam kejadian itu bukan masyarakat sekitar, tetapi ada orang dari luar. Untuk itu dia meminta semua ikut menjaga situasi Kotawaringin Timur yang saat ini kondusif.
"Mudah-mudahan yang dari luar kembalilah. Jangan sampai membuat suasana yang sudah aman dan kondusif menjadi tidak kondusif lagi dan itu bisa mengganggu investasi di daerah kita di Kotawaringin Timur. Itu biar ditangani oleh pihak Kepolisian sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku," demikian Halikinnor.
Baca juga: DAD Kalteng sayangkan bentrok yang terjadi di Kotawaringin Timur
Baca juga: Bupati Kotim sesalkan sumur bor banyak tidak berfungsi
Baca juga: BMKG sebut Kotim masih dilanda kemarau satu bulan
"Saya prihatin atas kejadian tersebut makanya saya meminta kepada Camat untuk mendampingi Kapolres di sana menenangkan situasi dan saya minta masyarakat kita khususnya jangan ikut terprovokasi dan jangan mudah terprovokasi hal-hal yang memicu konflik," kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Informasi didapat, bentrok antara dua kelompok warga di lokasi lahan perkebunan kelapa sawit yang disengketakan, menimbulkan satu korban jiwa dan tiga orang terluka.
Halikinnor menjelaskan, sengketa lahan perkebunan kelapa sawit itu terjadi antara dua orang yang masih bersaudara. Pengusaha dari Medan itu berinvestasi di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kekompakan masyarakat bantu kegiatan keagamaan
Sengketa ini sudah berlangsung lama dan ditangani secara hukum adat maupun hukum positif. Permasalahan keluarga ini belakangan turut melibatkan masyarakat, baik yang bekerja di kebun itu maupun kaitan hal lainnya.
Halikinnor meminta dan menghimbau kepada warga agar tidak mudah terprovokasi oleh permasalahan seperti ini. Apalagi sengketa ini masih berproses di pengadilan sehingga seharusnya semua menahan diri dan menunggu hasil putusan pengadilan.
Dia juga mendapat informasi bahwa warga yang terlibat dalam kejadian itu bukan masyarakat sekitar, tetapi ada orang dari luar. Untuk itu dia meminta semua ikut menjaga situasi Kotawaringin Timur yang saat ini kondusif.
"Mudah-mudahan yang dari luar kembalilah. Jangan sampai membuat suasana yang sudah aman dan kondusif menjadi tidak kondusif lagi dan itu bisa mengganggu investasi di daerah kita di Kotawaringin Timur. Itu biar ditangani oleh pihak Kepolisian sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku," demikian Halikinnor.
Baca juga: DAD Kalteng sayangkan bentrok yang terjadi di Kotawaringin Timur
Baca juga: Bupati Kotim sesalkan sumur bor banyak tidak berfungsi
Baca juga: BMKG sebut Kotim masih dilanda kemarau satu bulan