Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membuat embung dengan cara mengeruk drainase di sejumlah lokasi agar bisa menampung air untuk memudahkan pemadaman kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
"Kegiatan pendalaman embung atau paling air ini untuk mendukung operasi pemadaman karhutla tahun 2023. Hari ini pembuatan embung dilakukan di lima titik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Kamis.
Saat kemarau seperti ini, pemadaman kebakaran lahan sering terkendala sumber air yang terkadang jauh dari lokasi kebakaran lahan. Solusi saat ini, Bupati Halikinnor memerintahkan seluruh satuan organisasi perangkat daerah menurunkan masing-masing satu regu tim pemasok air berbekal tandon besar untuk membantu petugas di lokasi pemadaman kebakaran lahan.
Kini upaya lain yang dilakukan adalah dengan membuat embung. Caranya dengan mengeruk drainase di sejumlah lokasi agar bisa menampung air yang bisa dijadikan sumber air untuk pasokan pemadaman kebakaran lahan.
Pengerukan dilakukan menggunakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum setempat dengan dikawal petugas dari BPBD, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca juga: Penjabat kepala desa di Kotim diingatkan teliti dalam membuat keputusan
Sepanjang Kamis, pembuatan embung dilakukan di lima lokasi. Satu embung dibuat di Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan di lokasi antara Simpang Pelita Barat.
Lokasi terbanyak di Jalan Soekarno atau lingkar utara sebanyak empat titik yakni di sekitar warung depan parkir/bengkel alat berat, simpang Kandan/Samekto Barat sebelah kanan jembatan, simpang Kandan/Samekto Barat sebelah kiri jembatan, simpang tiga Jalan Tjilik Riwut Km 9 atau simpang masuk lingkar utara.
Lokasi-lokasi pembuatan embung ini dipilih di kawasan-kawasan yang selama ini sering terjadi kebakaran lahan. Harapannya agar petugas bisa lebih cepat mengambil air untuk pemadaman kebakaran lahan.
"Harapannya dengan adanya embung ini, banyak lokasi cadangan air sehingga memudahkan dan mempercepat tim mengambil air agar upaya lebih maksimal sehingga pemadaman kebakaran bisa dilakukan dengan cepat," demikian Multazam.
Multazam kembali mengimbau kepada masyarakat untuk ikut peduli menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Selain tidak membakar lahan, warga juga diimbau segera melaporkan dan ikut membantu memadamkan api sehingga kebakaran lahan tidak sampai meluas.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan realisasi penyertaan modal BUMD disesuaikan kemampuan
Baca juga: DPRD Kotim dukung upaya penyehatan keuangan daerah
Baca juga: Bupati Kotim getol cegah anak putus sekolah
"Kegiatan pendalaman embung atau paling air ini untuk mendukung operasi pemadaman karhutla tahun 2023. Hari ini pembuatan embung dilakukan di lima titik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Kamis.
Saat kemarau seperti ini, pemadaman kebakaran lahan sering terkendala sumber air yang terkadang jauh dari lokasi kebakaran lahan. Solusi saat ini, Bupati Halikinnor memerintahkan seluruh satuan organisasi perangkat daerah menurunkan masing-masing satu regu tim pemasok air berbekal tandon besar untuk membantu petugas di lokasi pemadaman kebakaran lahan.
Kini upaya lain yang dilakukan adalah dengan membuat embung. Caranya dengan mengeruk drainase di sejumlah lokasi agar bisa menampung air yang bisa dijadikan sumber air untuk pasokan pemadaman kebakaran lahan.
Pengerukan dilakukan menggunakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum setempat dengan dikawal petugas dari BPBD, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca juga: Penjabat kepala desa di Kotim diingatkan teliti dalam membuat keputusan
Sepanjang Kamis, pembuatan embung dilakukan di lima lokasi. Satu embung dibuat di Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan di lokasi antara Simpang Pelita Barat.
Lokasi terbanyak di Jalan Soekarno atau lingkar utara sebanyak empat titik yakni di sekitar warung depan parkir/bengkel alat berat, simpang Kandan/Samekto Barat sebelah kanan jembatan, simpang Kandan/Samekto Barat sebelah kiri jembatan, simpang tiga Jalan Tjilik Riwut Km 9 atau simpang masuk lingkar utara.
Lokasi-lokasi pembuatan embung ini dipilih di kawasan-kawasan yang selama ini sering terjadi kebakaran lahan. Harapannya agar petugas bisa lebih cepat mengambil air untuk pemadaman kebakaran lahan.
"Harapannya dengan adanya embung ini, banyak lokasi cadangan air sehingga memudahkan dan mempercepat tim mengambil air agar upaya lebih maksimal sehingga pemadaman kebakaran bisa dilakukan dengan cepat," demikian Multazam.
Multazam kembali mengimbau kepada masyarakat untuk ikut peduli menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Selain tidak membakar lahan, warga juga diimbau segera melaporkan dan ikut membantu memadamkan api sehingga kebakaran lahan tidak sampai meluas.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan realisasi penyertaan modal BUMD disesuaikan kemampuan
Baca juga: DPRD Kotim dukung upaya penyehatan keuangan daerah
Baca juga: Bupati Kotim getol cegah anak putus sekolah