Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Taufik Saleh menyatakan bahwa pihaknya, berencana melaksanakan proyek percontohan digitalisasi pertanian tanaman cabai rawit di provinsi ini.
Percontohan digitalisasi pertanian itu kepada salah satu kelompok tani di Kabupaten Kotawaringin Timur, kata Taufik Saleh didampingi Deputi Perwakilan BI Kalteng Magfur usai melakukan survei lapangan ke kelompok tani Margo Mulyo di Jalan Sudirman KM.10 Sampit-Pangkalan Bun, Jumat.
"Jadi, hasil panen cabai rawit di lokasi percontohan itu akan lebih meningkat, dan mampu menjadi salah satu pemasok di Kotim, bahkan di Kalteng," ucapnya.
Adapun digitalisasi pertanian yang akan dilaksanakan BI Kalteng itu, akan mengoptimalkan keberadaan dan peran teknologi melalui aplikasi IoT. Di mana IoT itu nantinya membantu petani menata irigasi, waktu dan takaran pemupukan, hingga anti hama pada tanaman cabai rawit.
Taufik mengatakan, di lokasi percontohan itu juga akan disediakan alat sensor tanah dan cuaca, serta kamera pengawas atau CCTV. Dengan begitu, para petani dan pendamping dari BI Kalteng, dapat melakukan pemantauan dari jarak jauh hanya dengan menggunakan telepon genggam.
"Lahan yang menjadi percontohan ini kan tanah pasir. Jadi, perlu juga didesain bagaimana agar pupuknya tidak hanyut terbawa air pada saat musim hujan," ujarnya.
Baca juga: Mengemas wastra Kalimantan Tengah menjadi produk budaya unggulan
BI Perwakilan Kalteng sebelumnya telah melakukan percontohan dan pendampingan terhadap kelompok tani Margo Mulyo, terkait menanam cabai rawit. Hanya, percontohan itu belum menerapkan digitalisasi pertanian, sehingga hasil panennya kurang optimal.
Kepala BI Perwakilan Kalteng pun berharap percontohan digitalisasi pertanian yang akan dilaksanakan BI Kalteng ini, dapat membuat tanaman cabai rawit kelompok tani Margo Mulyo menjadi lebih baik, dan hasil panennya semakin banyak atau mengalami peningkatan.
"Jadi, kebutuhan akan cabai rawit di Kotim bisa terpenuhi dan dapat membantu stabilitas harga," demikian Taufik Saleh.
Baca juga: Bangkit bersama menyulap inflasi jadi prestasi
Baca juga: Waspada! Peredaran uang mutilasi
Baca juga: BI hadirkan PeKA cegah pengeruk uang nasabah beraksi di dunia maya
Percontohan digitalisasi pertanian itu kepada salah satu kelompok tani di Kabupaten Kotawaringin Timur, kata Taufik Saleh didampingi Deputi Perwakilan BI Kalteng Magfur usai melakukan survei lapangan ke kelompok tani Margo Mulyo di Jalan Sudirman KM.10 Sampit-Pangkalan Bun, Jumat.
"Jadi, hasil panen cabai rawit di lokasi percontohan itu akan lebih meningkat, dan mampu menjadi salah satu pemasok di Kotim, bahkan di Kalteng," ucapnya.
Adapun digitalisasi pertanian yang akan dilaksanakan BI Kalteng itu, akan mengoptimalkan keberadaan dan peran teknologi melalui aplikasi IoT. Di mana IoT itu nantinya membantu petani menata irigasi, waktu dan takaran pemupukan, hingga anti hama pada tanaman cabai rawit.
Taufik mengatakan, di lokasi percontohan itu juga akan disediakan alat sensor tanah dan cuaca, serta kamera pengawas atau CCTV. Dengan begitu, para petani dan pendamping dari BI Kalteng, dapat melakukan pemantauan dari jarak jauh hanya dengan menggunakan telepon genggam.
"Lahan yang menjadi percontohan ini kan tanah pasir. Jadi, perlu juga didesain bagaimana agar pupuknya tidak hanyut terbawa air pada saat musim hujan," ujarnya.
Baca juga: Mengemas wastra Kalimantan Tengah menjadi produk budaya unggulan
BI Perwakilan Kalteng sebelumnya telah melakukan percontohan dan pendampingan terhadap kelompok tani Margo Mulyo, terkait menanam cabai rawit. Hanya, percontohan itu belum menerapkan digitalisasi pertanian, sehingga hasil panennya kurang optimal.
Kepala BI Perwakilan Kalteng pun berharap percontohan digitalisasi pertanian yang akan dilaksanakan BI Kalteng ini, dapat membuat tanaman cabai rawit kelompok tani Margo Mulyo menjadi lebih baik, dan hasil panennya semakin banyak atau mengalami peningkatan.
"Jadi, kebutuhan akan cabai rawit di Kotim bisa terpenuhi dan dapat membantu stabilitas harga," demikian Taufik Saleh.
Baca juga: Bangkit bersama menyulap inflasi jadi prestasi
Baca juga: Waspada! Peredaran uang mutilasi
Baca juga: BI hadirkan PeKA cegah pengeruk uang nasabah beraksi di dunia maya