Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, berharap sekaligus mengajak masyarakat di provinsi setempat untuk terlibat aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di setiap kabupaten/kota yang berada di daerah setempat.
"Dengan adanya kejadian gangguan kamtibmas yang terjadi di perusahaan PT Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP) di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, agar masyarakat dapat menahan diri dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum sehingga kamtibmas di daerah kita berjalan sesuai yang kita inginkan," kata Agustiar Sabran di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, dengan adanya kejadian di Kabupaten Seruyan alangkah baiknya mengedepankan dan menjunjung tinggi falsafah Huma Betang Kalimantan Tengah.
Sebab, filosofi masyarakat Dayak itu tentunya memiliki makna mendalam, seperti nilai gotong royong, kebersamaan, toleransi, rukun dan hidup berdampingan.
"Secara kebijaksanaan saya mengajak masyarakat terus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Huma Betang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat, sehingga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kalimantan Tengah. Selain berfungsi sebagai rumah adat, Huma Betang memiliki filosofi kehidupan yang sangat dalam dan mendasar," katanya.
Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI tersebut menekan, apabila ada perselisihan akan dicari solusinya dengan cara damai dan kekeluargaan dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat.
Putusan dari musyawarah dan mufakat tersebut diambil sebagai kesepakatan bersama yang harus dijalankan dengan benar.
Baca juga: Relawan Ganjar Pranowo di Kalteng salurkan bantuan korban kebakaran
"Jika terjadi maka aturan harus ditegakkan dan penegak hukum harus diusut tuntas," bebernya.
Ia menambahkan, kembali falsafah Huma Betang di Kalimantan Tengah sangat menjunjung tinggi perdamaian dan anti kekerasan serta menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
Dalam falsafah itu ada nilai kebersamaan, semangat kesatuan dan persatuan, etos kerja, dan toleransi yang tinggi untuk mengelola secara bersama-sama semua perbedaan.
"Saya ingin menggambarkan kebersamaan dalam bingkai falsafah Huma Betang harus terjaga. Masyarakat agar menjaga dan merawat kebersamaan yang sudah ada di huma betang. Kebersamaan, gotong royong, selalu kita jaga dan kita rawat untuk menuju Kalimantan Tengah yang berkah, Indonesia Maju," demikian kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Baca juga: DAD Kalteng sayangkan bentrok yang terjadi di Kotawaringin Timur
Baca juga: Anggota DPR RI bantu pasok air bersih untuk masyarakat Kotim
Baca juga: Wakapolri minta putra-putri daerah Kalteng persiapkan diri untuk masuk Akpol
"Dengan adanya kejadian gangguan kamtibmas yang terjadi di perusahaan PT Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP) di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, agar masyarakat dapat menahan diri dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum sehingga kamtibmas di daerah kita berjalan sesuai yang kita inginkan," kata Agustiar Sabran di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, dengan adanya kejadian di Kabupaten Seruyan alangkah baiknya mengedepankan dan menjunjung tinggi falsafah Huma Betang Kalimantan Tengah.
Sebab, filosofi masyarakat Dayak itu tentunya memiliki makna mendalam, seperti nilai gotong royong, kebersamaan, toleransi, rukun dan hidup berdampingan.
"Secara kebijaksanaan saya mengajak masyarakat terus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Huma Betang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat, sehingga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kalimantan Tengah. Selain berfungsi sebagai rumah adat, Huma Betang memiliki filosofi kehidupan yang sangat dalam dan mendasar," katanya.
Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI tersebut menekan, apabila ada perselisihan akan dicari solusinya dengan cara damai dan kekeluargaan dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat.
Putusan dari musyawarah dan mufakat tersebut diambil sebagai kesepakatan bersama yang harus dijalankan dengan benar.
Baca juga: Relawan Ganjar Pranowo di Kalteng salurkan bantuan korban kebakaran
"Jika terjadi maka aturan harus ditegakkan dan penegak hukum harus diusut tuntas," bebernya.
Ia menambahkan, kembali falsafah Huma Betang di Kalimantan Tengah sangat menjunjung tinggi perdamaian dan anti kekerasan serta menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
Dalam falsafah itu ada nilai kebersamaan, semangat kesatuan dan persatuan, etos kerja, dan toleransi yang tinggi untuk mengelola secara bersama-sama semua perbedaan.
"Saya ingin menggambarkan kebersamaan dalam bingkai falsafah Huma Betang harus terjaga. Masyarakat agar menjaga dan merawat kebersamaan yang sudah ada di huma betang. Kebersamaan, gotong royong, selalu kita jaga dan kita rawat untuk menuju Kalimantan Tengah yang berkah, Indonesia Maju," demikian kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Baca juga: DAD Kalteng sayangkan bentrok yang terjadi di Kotawaringin Timur
Baca juga: Anggota DPR RI bantu pasok air bersih untuk masyarakat Kotim
Baca juga: Wakapolri minta putra-putri daerah Kalteng persiapkan diri untuk masuk Akpol