Jakarta (ANTARA) - Pakar gizi komunitas lulusan Universitas Indonesia Dr Tan Shot Yen berpendapat anak melepeh makanan atau melakukan gerakan tutup mulut bisa jadi karena masalah tekstur makanan yang tak lagi ingin makanan lembek.
Berbicara tentang penyebab gerakan tutup mulut (GTM), menurut penelitian yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diketahui perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia menjadi penyebab tersering.
IDAI berpendapat, seringkali hal ini terjadi sejak fase penyapihan atau waktu dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
Menurut IDAI, pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal seperti tepat waktu, kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan penyiapan dan penyajian makanan serta harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Selain itu, pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak mencakup tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair.
Baca juga: Ini dampak negatif yang bisa terjadi jika anak kurang makan sayur
Baca juga: Psikolog : Stres bisa sebabkan anak kena gangguan makan
Baca juga: Bolehkah beri banyak susu pada anak yang mogok makan?
"Anak sudah enggak mau lagi makan bubur becek. Anaknya sudah mau makanan padat. Jadi harus bikin supaya konsistensinya padat tetapi masih halus. Itu adalah tahapan anak naik tekstur," ujar dia di Jakarta, Kamis.
Tan Shot Yen lalu mengatakan penyebab lainnya yakni sariawan dan karies gigi akibat orangtua lupa menyikat gigi anak mereka.
Tan Shot Yen lalu mengatakan penyebab lainnya yakni sariawan dan karies gigi akibat orangtua lupa menyikat gigi anak mereka.
Menurut dia, walau gigi anak baru tumbuh satu atau dua tetap harus disikat dengan pasta gigi mengandung flouride.
Baca juga: Tips buat suasana makan bersama anak makin menyenangkan
Baca juga: Tips buat suasana makan bersama anak makin menyenangkan
Selanjutnya, apabila anak belum bisa berkumur, orangtua bisa membantu mengelap mulut anak dengan handuk hangat atau air hangat.
"Anaknya tidak bisa berkumur? Tidak usah dikumurin tetapi cukup dilap dengan handuk hangat, air hangat," kata dia.
Rutinitas merawat gigi, sambung Tan Shot Yen membuat anak tak akan rewel saat giginya tumbuh karena tidak terjadi infeksi akibat rongga mulutnya terjaga dengan baik sejak dini.
"Lalu kalau anak tukar gigi umur 6 tahun, 7 tahun, gigi susunya masih istimewa bukan penuh dengan karies. Anak yang dengan karies itu rentan tidak mau makan. Dan anak yang tidak mau makan dikira ibunya kurang vitamin," demikian kata dia.
Baca juga: Segera bawa ke RS jika anak menelan benda asing
Baca juga: Segera bawa ke RS jika anak menelan benda asing
Berbicara tentang penyebab gerakan tutup mulut (GTM), menurut penelitian yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diketahui perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia menjadi penyebab tersering.
IDAI berpendapat, seringkali hal ini terjadi sejak fase penyapihan atau waktu dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
Menurut IDAI, pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal seperti tepat waktu, kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan penyiapan dan penyajian makanan serta harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Selain itu, pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak mencakup tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair.
Baca juga: Ini dampak negatif yang bisa terjadi jika anak kurang makan sayur
Baca juga: Psikolog : Stres bisa sebabkan anak kena gangguan makan
Baca juga: Bolehkah beri banyak susu pada anak yang mogok makan?