Pengidap kanker anak kemungkinan besar hadapi tantangan kesehatan saat dewasa

Senin, 9 Oktober 2023 11:54 WIB

Jakarta (ANTARA) - Para peneliti memperingatkan bahwa mereka yang menderita kanker pada masa kanak-kanak kemungkinan besar akan menghadapi tantangan kesehatan fisik dan mental saat dewasa.
 
Dilaporkan lama Gulf News, Minggu (8/10), penelitian ini mendokumentasikan berbagai kekhawatiran bagi para penyintas kanker muda, mulai dari masalah hormon hingga tantangan kesehatan reproduksi, masalah otot dan tulang, gangguan kognitif, dan masih banyak lagi. Peneliti meninjau 73 studi, termasuk 39 studi kohort, yang dipublikasikan di jurnal JAMA.
 
Di antara para penyintas kanker masa kanak-kanak yang kemudian mengalami masalah kesehatan, tulis para peneliti, sekitar sepertiganya akan mengalami masalah kesehatan kronis yang parah atau berpotensi mengancam nyawa, yang paling umum adalah kelainan endokrin, neoplasma (pertumbuhan abnormal) dan penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Tanda-tanda kanker pada anak yang harus diwaspadai
 
Banyak kanker baru muncul di tempat yang telah menjalani radiasi selama pengobatan, dengan bidang radiasi di dada, otak, leher, dan perut atau panggul mempunyai risiko lebih tinggi. Pasien yang pernah mendapatkan radiasi dosis tinggi berisiko mengalami berbagai hal mulai dari kanker payudara hingga tumor sistem saraf pusat dan karsinoma sel basal.
 
"Anak dengan diagnosis mengidap tumor otak, diobati dengan iradiasi tengkorak atau yang menjalani transplantasi sel induk hematopoietik alogenik yaitu pengobatan yang memberikan sel induk dari donor yang sehat ke penerima yang sakit, berada pada risiko tertinggi," tulis para peneliti.
 
Kesehatan mental juga menjadi perhatian para peneliti, dengan tingkat depresi berkisar antara 2,3 hingga 40,8 persen dibandingkan dengan rata-rata nasional di Amerika Serikat sebesar 9,6 persen.
 
Risiko bunuh diri juga lebih tinggi terjadi pada mereka yang pernah menderita kanker saat masih anak-anak, dengan risiko tertinggi pada orang berusia 28 tahun ke atas. Dibandingkan dengan populasi umum, orang dewasa yang selamat dari kanker pada masa kanak-kanak memiliki risiko kematian akibat bunuh diri 1,4 kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa yang tidak pernah sakit saat masih anak-anak.
 
Para peneliti merekomendasikan agar para penyintas menerima perawatan seumur hidup yang berfokus pada promosi kesehatan dan deteksi dini potensi komplikasi dari pengobatan kanker mereka.

Baca juga: Mengenal gejala kanker pada anak

Baca juga: Lutut anak bengkak dan nyeri? Jangan diurut

Baca juga: Cegah kanker pada anak dengan pola hidup sehat dan vaksinasi

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Legislator dorong penambahan taman bermain ramah anak di Palangka Raya

19 jam lalu

Obesitas awal pada anak dapat kurangi setengah harapan hidup

20 jam lalu

Polisi tangani kasus anak bunuh ayah kandung di Tangerang

21 jam lalu

Wabup Kotim kecam aksi orang tua tawarkan anak di medsos

16 May 2024 21:38 Wib

Pejabat Kementan bayarkan Rp200 juta untuk biaya renovasi kamar anak SYL

13 May 2024 17:36 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 15 jam lalu

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 18 jam lalu

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib