Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan tulang sapi dapat dimanfaatkan untuk proses penyembuhan patah tulang yang dialami manusia.
Peneliti Bidang Biomaterial Iradiasi BRIN Basril Abbas menyampaikan tulang sapi yang digunakan yakni bagian yang memiliki pori-pori besar seperti tulang lutut.
"Kami baru fokus pada tulang sapi yang berpori besar seperti tulang lutut atau di ujung-ujung tulang panjang, di ujung itu ada tulang yang disebut kanselus. Pori dari tulang ini yang berfungsi untuk melekatnya sel-sel pembentuk tulang," kata Basril di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan mekanisme yang digunakan dalam metode pengobatan yang dinamai bone graft tersebut dengan cara memanfaatkan komponen organik seperti kolagen dan protein, sehingga ekstraksi kedua unsur itu dipakai untuk menutup lubang atau rongga yang tercipta akibat patah tulang.
Ia menilai penyembuhan patah tulang pada manusia bisa lebih cepat dan terarah apabila menggunakan metode ini. Hal ini dikarenakan bone graft berfungsi sebagai perancah (scaffold) untuk sel dan jaringan.
Basril mengatakan cara pengaplikasian tulang sapi tersebut yakni dengan memasukkan hasil padatan yang berukuran 1-1,5 cm ke rongga tulang pasien sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, pemanfaatan tulang sapi juga dapat digunakan untuk penyembuhan tumor tulang, serta menutup lubang pada tulang alveolar gigi yang rusak.
"Pengobatannya juga untuk tumor tulang, dan tulang gigi yang alveolarnya bolong," katanya.
Selain itu ia mengatakan bagian tubuh sapi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan manusia, yakni bagian kulit yang bisa digunakan untuk menjadi membran penutup luka atau regenerasi tulang gigi dan mulut.
Peneliti Bidang Biomaterial Iradiasi BRIN Basril Abbas menyampaikan tulang sapi yang digunakan yakni bagian yang memiliki pori-pori besar seperti tulang lutut.
"Kami baru fokus pada tulang sapi yang berpori besar seperti tulang lutut atau di ujung-ujung tulang panjang, di ujung itu ada tulang yang disebut kanselus. Pori dari tulang ini yang berfungsi untuk melekatnya sel-sel pembentuk tulang," kata Basril di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan mekanisme yang digunakan dalam metode pengobatan yang dinamai bone graft tersebut dengan cara memanfaatkan komponen organik seperti kolagen dan protein, sehingga ekstraksi kedua unsur itu dipakai untuk menutup lubang atau rongga yang tercipta akibat patah tulang.
Ia menilai penyembuhan patah tulang pada manusia bisa lebih cepat dan terarah apabila menggunakan metode ini. Hal ini dikarenakan bone graft berfungsi sebagai perancah (scaffold) untuk sel dan jaringan.
Basril mengatakan cara pengaplikasian tulang sapi tersebut yakni dengan memasukkan hasil padatan yang berukuran 1-1,5 cm ke rongga tulang pasien sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, pemanfaatan tulang sapi juga dapat digunakan untuk penyembuhan tumor tulang, serta menutup lubang pada tulang alveolar gigi yang rusak.
"Pengobatannya juga untuk tumor tulang, dan tulang gigi yang alveolarnya bolong," katanya.
Selain itu ia mengatakan bagian tubuh sapi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan manusia, yakni bagian kulit yang bisa digunakan untuk menjadi membran penutup luka atau regenerasi tulang gigi dan mulut.