Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah yang membidangi Pendidikan dan Kesehatan, Siti Nafsiah mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah setempat, terus bersinergi dan berkolaborasi dalam memperkuat peran ibu dalam mengatasi stunting.
Ibu merupakan orang pertama dan bagian terdepan serta terpenting dalam memenuhi asupan gizi dirinya sendiri pada saat mengandung hingga melahirkan dan membesarkan bayinya, kata Nafsiah di Palangka Raya, kemarin.
"Seorang anak mengalami stunting kan karena asupan gizi tidak terpenuhi sejak masih dalam kandungan hingga berumur dua tahun setelah dilahirkan. Jadi, peran ibu harus terus diperkuat mengatasi stunting ini," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini mengakui bahwa prevelensi atau angka anak mengalami stunting di provinsi ini terus mengalami penurunan. Upaya dan keseriusan pemerintah, baik pusat hingga daerah dalam menekan angka stunting pun terus meningkat.
Meski begitu, menurut Nafsiah, penurunan stunting dan upaya yang dilakukan pemerintah belum sepenuhnya berhasil di provinsi ini. Sebab, bayi ataupun anak yang mengalami stunting masih ada dan penurunannya pun belum terlalu signifikan.
"Bagaimana pun angka stunting di Kalteng masih dikisaran 20 persen. Jadi, masih perlu upaya yang lebih keras dan optimal lagi dalam mencegah dan mengatasi stunting di daerah kita," kata dia.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng gunakan dana pokir bantu petani di Katingan
Legislator Kalteng ini pun berharap, masyarakat di provinsi ini pun dapat terlibat aktif dan membantu pemerintah dalam menekan angka stunting. Sebab, tanpa kerjasama semua elemen, upaya menekan stunting akan kurang optimal.
"Dengan peran aktif keluarga dalam memberikan asupan gizi yang cukup dan menjaga kesehatan anak-anak, diharapkan prevalensi stunting dapat terus berkurang, sehingga generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas," demikian Nafsiah.
Baca juga: DPRD Kalteng minta pemda membangun sarana air bersih secara merata
Baca juga: DPRD Kalteng minta pengelolaan sumbangan dari orang tua siswa harus transparan
Baca juga: Cegah terjadi konflik, investor diminta patuhi perintah UU
Ibu merupakan orang pertama dan bagian terdepan serta terpenting dalam memenuhi asupan gizi dirinya sendiri pada saat mengandung hingga melahirkan dan membesarkan bayinya, kata Nafsiah di Palangka Raya, kemarin.
"Seorang anak mengalami stunting kan karena asupan gizi tidak terpenuhi sejak masih dalam kandungan hingga berumur dua tahun setelah dilahirkan. Jadi, peran ibu harus terus diperkuat mengatasi stunting ini," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini mengakui bahwa prevelensi atau angka anak mengalami stunting di provinsi ini terus mengalami penurunan. Upaya dan keseriusan pemerintah, baik pusat hingga daerah dalam menekan angka stunting pun terus meningkat.
Meski begitu, menurut Nafsiah, penurunan stunting dan upaya yang dilakukan pemerintah belum sepenuhnya berhasil di provinsi ini. Sebab, bayi ataupun anak yang mengalami stunting masih ada dan penurunannya pun belum terlalu signifikan.
"Bagaimana pun angka stunting di Kalteng masih dikisaran 20 persen. Jadi, masih perlu upaya yang lebih keras dan optimal lagi dalam mencegah dan mengatasi stunting di daerah kita," kata dia.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng gunakan dana pokir bantu petani di Katingan
Legislator Kalteng ini pun berharap, masyarakat di provinsi ini pun dapat terlibat aktif dan membantu pemerintah dalam menekan angka stunting. Sebab, tanpa kerjasama semua elemen, upaya menekan stunting akan kurang optimal.
"Dengan peran aktif keluarga dalam memberikan asupan gizi yang cukup dan menjaga kesehatan anak-anak, diharapkan prevalensi stunting dapat terus berkurang, sehingga generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas," demikian Nafsiah.
Baca juga: DPRD Kalteng minta pemda membangun sarana air bersih secara merata
Baca juga: DPRD Kalteng minta pengelolaan sumbangan dari orang tua siswa harus transparan
Baca juga: Cegah terjadi konflik, investor diminta patuhi perintah UU