Rupiah dinilai lebih baik dibanding sejumlah mata uang negara lain

Jumat, 20 Oktober 2023 16:15 WIB

Jakarta (ANTARA) - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan nilai tukar Rupiah saat ini relatif lebih baik dibandingkan mata uang sejumlah negara lain di kawasan Asia dan global.

“Namun, bagi masyarakat pelemahan mata uang Rupiah yang terus menerus akan berdampak terhadap kenaikan harga-harga, salah satunya harga komoditas dan akan berpengaruh terhadap menurunnya daya beli sehingga konsumsi masyarakat akan menurun,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat.

Untuk menahan laju pelemahan mata uang rupiah, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dinilai harus bahu-membahu melakukan pencegahan dengan melakukan strategi bauran ekonomi lebih banyak lagi agar bisa menahan gelombang eksternal yang luar biasa.

Pengaruh eksternal tersebut berasal dari kekhawatiran pasar terhadap perang Palestina melawan Israel, sehingga membuat sebagian besar pedagang mewaspadai aset-aset berisiko, terutama di tengah potensi penyebaran konflik yang lebih besar di kawasan Timur Tengah. Perang antara Rusia dengan Ukraina juga melengkapi kekhawatiran pasar.

Baca juga: Rupiah melemah karena indikasi kebijakan suku bunga tinggi AS

“Tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah, agar sejalan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian imported inflation,” kata Ibrahim.

Di samping intervensi di pasar valuta asing (valas), BI disebut akan mempercepat upaya pendalaman pasar uang rupiah dan pasar valas. Hal ini termasuk optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan penerbitan instrumen-instrumen lain untuk meningkatkan mekanisme pasar.

Selain itu, BI bakal hendak meningkatkan dan memperluas koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha dalam implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Menurut Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, rupiah melemah terhadap dolar AS karena indikasi kebijakan suku bunga tinggi Bank Sentral AS.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 30 poin

“Semalam, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell memberikan sinyal bahwa kebijakan suku bunga tinggi masih diperlukan untuk menurunkan inflasi AS ke level 2 persen. Tapi, Powell juga memberikan indikasi bahwa The Fed tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan lagi karena tingkat imbal hasil obligasi yang tinggi di AS sudah membantu meredam inflasi,” ucapnya.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 58 poin atau 0,36 persen menjadi Rp15.873 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.815 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat turut melemah ke posisi Rp15.856 dari sebelumnya Rp15.838 per dolar AS.

Pewarta : M Baqir Idrus Alatas
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Biden sebut mobil China bisa mata-matai orang Amerika

01 March 2024 10:46 Wib

Polisi tangkap pencuri mata uang crypto beraset Rp5,1 miliar

11 January 2024 19:48 Wib

Piala Dunia U-17 wujudkan citra positif RI di mata dunia

04 December 2023 20:54 Wib

Kembali memakai lensa kontak harian, ini risiko pada mata

21 November 2023 14:09 Wib

Kenali penyebab lingkaran hitam di bawah mata dan cara mengatasinya

16 November 2023 15:35 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib