Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Pelantikan KSAD TNI dilakukan bersamaan dengan pelantikan Menteri Pertanian dan Duta Besar RI untuk Argentina di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu.
Dipandu oleh Presiden Jokowi, Jenderal Agus mengucapkan sumpah jabatannya untuk selalu setia kepada UUD 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti kepada bangsa dan negara.
“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit,” kata Agus.
Baca juga: Amran Sulaiman dilantik jadi Menteri Pertanian
Agus merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 yang meniti kariernya sebagai seorang perwira pertama di lingkungan Korps Baret Merah (Kopassus).
Dia pernah bertugas sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasi Sektor A Grup 3/Pusdikpassus (Pusat Pendidikan Pasukan Khusus) di Timor-Timor, kemudian Komandan Batalyon (Danyon) 22/Manggala Yudha Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah, dan Kepala Penerangan (Kapen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dalam rentang waktu selama kurang lebih 18 tahun, Agus mulai mengisi jabatan-jabatan strategis, antara lain Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta (2009–2011). Dalam rentang waktu itu, Presiden Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Baca juga: Presiden lantik tiga pejabat baru di Istana Negara pagi ini
Kemudian dia menjabat Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) pada 2011–2014, Asisten Operasi Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/Bukit Barisan (2014–2015), Dosen Madya Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) pada 2015, perwira menengah Detasemen Markas Besar TNI AD (2015–2016), Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya (2016–2017).
Agus mulai pecah bintang dan menyandang status sebagai perwira tinggi bintang satu saat menjabat Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako (2017–2018).
Kemudian, dia menjabat Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Wadanpussenif Kodiklatad) pada 2019–2020, lanjut sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2020.
Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan lantik pejabat baru di Istana Negara pada Rabu
Karier militer Agus terus moncer terutama saat dia menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2020–2021, yang otomatis pangkatnya naik satu tingkat menjadi seorang mayor jenderal.
Agus pun menjadi salah satu perwira TNI yang berada di lingkaran dekat Jokowi sejak dia masih menjadi Wali Kota Surakarta sampai akhirnya Presiden RI.
Dia kemudian lanjut mengemban tugas sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi (2021–2022), kemudian Wakil Kepala Staf TNI AD mendampingi Jenderal Dudung pada 2022 sampai 25 Oktober 2023.
Baca juga: Jokowi : Hubungan ke Megawati baik meski Gibran bacawapres Prabowo
Baca juga: Jokowi, Gibran, Kaesang dan Ketua MK dilaporkan ke KPK
Baca juga: Lagi, Jokowi kembali tanggapi soal dinasti politik
Pelantikan KSAD TNI dilakukan bersamaan dengan pelantikan Menteri Pertanian dan Duta Besar RI untuk Argentina di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu.
Dipandu oleh Presiden Jokowi, Jenderal Agus mengucapkan sumpah jabatannya untuk selalu setia kepada UUD 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti kepada bangsa dan negara.
“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit,” kata Agus.
Baca juga: Amran Sulaiman dilantik jadi Menteri Pertanian
Agus merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 yang meniti kariernya sebagai seorang perwira pertama di lingkungan Korps Baret Merah (Kopassus).
Dia pernah bertugas sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasi Sektor A Grup 3/Pusdikpassus (Pusat Pendidikan Pasukan Khusus) di Timor-Timor, kemudian Komandan Batalyon (Danyon) 22/Manggala Yudha Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah, dan Kepala Penerangan (Kapen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dalam rentang waktu selama kurang lebih 18 tahun, Agus mulai mengisi jabatan-jabatan strategis, antara lain Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta (2009–2011). Dalam rentang waktu itu, Presiden Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Baca juga: Presiden lantik tiga pejabat baru di Istana Negara pagi ini
Kemudian dia menjabat Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) pada 2011–2014, Asisten Operasi Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/Bukit Barisan (2014–2015), Dosen Madya Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) pada 2015, perwira menengah Detasemen Markas Besar TNI AD (2015–2016), Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya (2016–2017).
Agus mulai pecah bintang dan menyandang status sebagai perwira tinggi bintang satu saat menjabat Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako (2017–2018).
Kemudian, dia menjabat Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Wadanpussenif Kodiklatad) pada 2019–2020, lanjut sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2020.
Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan lantik pejabat baru di Istana Negara pada Rabu
Karier militer Agus terus moncer terutama saat dia menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2020–2021, yang otomatis pangkatnya naik satu tingkat menjadi seorang mayor jenderal.
Agus pun menjadi salah satu perwira TNI yang berada di lingkaran dekat Jokowi sejak dia masih menjadi Wali Kota Surakarta sampai akhirnya Presiden RI.
Dia kemudian lanjut mengemban tugas sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi (2021–2022), kemudian Wakil Kepala Staf TNI AD mendampingi Jenderal Dudung pada 2022 sampai 25 Oktober 2023.
Baca juga: Jokowi : Hubungan ke Megawati baik meski Gibran bacawapres Prabowo
Baca juga: Jokowi, Gibran, Kaesang dan Ketua MK dilaporkan ke KPK
Baca juga: Lagi, Jokowi kembali tanggapi soal dinasti politik