Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berkolaborasi dengan Bulog untuk menstabilkan harga beras di wilayah Kabupaten Gunung Mas yang dalam dua pekan terakhir mengalami fluktuasi atau penurunan dan kenaikan, di mana saat ini harga beras medium mencapai Rp12.500 per kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Kuala Kurun, Rabu, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah memonitoring dan evaluasi pendistribusian beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah setempat.
“Hasil monitoring dan evaluasi di Gunung Mas, khususnya di Kuala Kurun, toko penyalur beras SPHP terbatas. Kami mendorong toko-toko penyalur ini diperbanyak,” sambungnya.
Sebenarnya, beras SPHP memiliki harga yang lebih murah di mana harga eceran tertinggi (HET) beras tersebut adalah Rp11.500 per kilogram. Hanya saja keberadaan toko penyalur beras SPHP di Kuala Kurun masih terbatas.
Oleh sebab itu, dia mendorong agar toko-toko pendistribusian beras SPHP diperbanyak di wilayah Gunung Mas, supaya beras SPHP semakin mudah didapat masyarakat sekaligus membantu menguatkan upaya stabilisasi harga beras.
Dishanpang Kalteng juga menggandeng Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dalam hal ini Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, untuk berkoordinasi dengan Bulog di wilayah setempat, guna memonitoring dan mengevaluasi toko-toko pendistribusian.
Dengan demikian, tutur dia, beras SPHP yang masuk kategori beras medium semakin mudah diperoleh masyarakat Gunung Mas, dan harga beras medium di daerah setempat bisa stabil.
Dari pantauan di lapangan, animo masyarakat Gunung Mas untuk membeli beras SPHP terbilang sangat tinggi. Hal itu terlihat dari pelaksanaan operasi pasar beras di Taman Kota Kuala Kurun, di mana 2,5 ton beras SPHP yang disiapkan habis terjual hanya dalam waktu singkat.
Hal itu membuat Bulog harus mengambil beras SPHP lagi dari gudang Bulog Kuala Kurun, untuk dijual kepada masyarakat yang datang ke Taman Kota Kuala Kurun.
Baca juga: Kurun bertekad pertahankan status juara umum di Pesparawi Gunung Mas
Menurut dia, Gunung Mas menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari pemprov, karena daerah setempat bukan daerah penghasil pangan yang cukup dominan. Dalam pemenuhan kebutuhan berbagai komoditas strategis, cenderung masih didatangkan dari luar daerah
Lebih lanjut, sebelumnya Pemprov Kalteng juga telah memastikan penyaluran bantuan pangan beras tahap II untuk Gunung Mas berjalan lancar dan aman.
"Untuk Gunung Mas pagu total beras bantuan sebanyak 78.990 kilogram diperuntukan kepada 2.633 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap KPM menerima 10 kilogram beras setiap bulannya," jelasnya.
Bantuan pangan ini dialokasikan selama tiga bulan, yakni September, Oktober serta November 2023. Untuk pagu September dan Oktober 2023 semua telah tersalurkan kepada 2.633 KPM di wilayah Gunung Mas.
Selain itu, Pemprov Kalteng juga menyiapkan program beras subsidi yang rencananya akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota di provinsi setempat, termasuk Gunung Mas. Program tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Gunung Mas dapat kuota pelatihan dari BBPVP Bekasi
Tiga program itu yang disiapkan bertujuan supaya harga beras di Kalteng, termasuk di Gunung Mas, tidak mengalami fluktuasi. Ini merupakan wujud kepedulian Pemprov Kalteng dan Gubernur Sugianto Sabran kepada masyarakat.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan saat ini stok beras untuk masyarakat Kalteng terbilang aman. Stok beras yang ada saat ini bahkan cukup untuk 13 minggu ke depan.
“Masyarakat Kalteng termasuk Gunung Mas tidak perlu khawatir, karena stok beras yang ada saat ini cukup untuk 13 minggu ke depan,” beber Riza.
Sementara itu, Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalteng, Budi Cahyanto menyampaikan, target program SPHP di provinsi setempat pada 2023 ini adalah sekitar 14.000 ton, di mana sejauh ini penyaluran sudah mencapai sekitar 10.500 ton.
“Untuk program SPHP, di Gunung Mas akan kita naikkan lagi antara 200 ton hingga 250 ton. Namun kalau memang perlu ditambah maka akan kita tambah lagi,” jelas Budi Cahyanto.
Baca juga: Legislator berharap Gedung Kaharingan Center Gunung Mas dimanfaatkan secara maksimal
Pelaksanaan operasi pasar beras di Taman Kota Kuala Kurun mendapat sambutan yang positif dari masyarakat Gunung Mas. Bahkan mereka yang datang membeli beras SPHP tidak hanya berasal dari Kecamatan Kurun, namun juga Kecamatan Tewah.
Lati, warga Kecamatan Tewah, yang kebetulan sedang berkunjung ke tempat keluarganya di Kuala Kurun, mengaku ikut membeli beras SPHP sebanyak lima kilogram dengan harga Rp54.000.
“Kalau di Tewah selisih antara beras SPHP dengan beras lainnya mencapai sekitar Rp20 ribu. Semoga beras SPHP ini nantinya juga tersedia di toko-toko di wilayah Tewah,” demikian Lati.
Baca juga: DPRD usulkan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Gunung Mas
Baca juga: Mambang gantikan Arit sebagai anggota DPRD Gunung Mas
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Kuala Kurun, Rabu, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah memonitoring dan evaluasi pendistribusian beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah setempat.
“Hasil monitoring dan evaluasi di Gunung Mas, khususnya di Kuala Kurun, toko penyalur beras SPHP terbatas. Kami mendorong toko-toko penyalur ini diperbanyak,” sambungnya.
Sebenarnya, beras SPHP memiliki harga yang lebih murah di mana harga eceran tertinggi (HET) beras tersebut adalah Rp11.500 per kilogram. Hanya saja keberadaan toko penyalur beras SPHP di Kuala Kurun masih terbatas.
Oleh sebab itu, dia mendorong agar toko-toko pendistribusian beras SPHP diperbanyak di wilayah Gunung Mas, supaya beras SPHP semakin mudah didapat masyarakat sekaligus membantu menguatkan upaya stabilisasi harga beras.
Dishanpang Kalteng juga menggandeng Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dalam hal ini Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, untuk berkoordinasi dengan Bulog di wilayah setempat, guna memonitoring dan mengevaluasi toko-toko pendistribusian.
Dengan demikian, tutur dia, beras SPHP yang masuk kategori beras medium semakin mudah diperoleh masyarakat Gunung Mas, dan harga beras medium di daerah setempat bisa stabil.
Dari pantauan di lapangan, animo masyarakat Gunung Mas untuk membeli beras SPHP terbilang sangat tinggi. Hal itu terlihat dari pelaksanaan operasi pasar beras di Taman Kota Kuala Kurun, di mana 2,5 ton beras SPHP yang disiapkan habis terjual hanya dalam waktu singkat.
Hal itu membuat Bulog harus mengambil beras SPHP lagi dari gudang Bulog Kuala Kurun, untuk dijual kepada masyarakat yang datang ke Taman Kota Kuala Kurun.
Baca juga: Kurun bertekad pertahankan status juara umum di Pesparawi Gunung Mas
Menurut dia, Gunung Mas menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari pemprov, karena daerah setempat bukan daerah penghasil pangan yang cukup dominan. Dalam pemenuhan kebutuhan berbagai komoditas strategis, cenderung masih didatangkan dari luar daerah
Lebih lanjut, sebelumnya Pemprov Kalteng juga telah memastikan penyaluran bantuan pangan beras tahap II untuk Gunung Mas berjalan lancar dan aman.
"Untuk Gunung Mas pagu total beras bantuan sebanyak 78.990 kilogram diperuntukan kepada 2.633 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap KPM menerima 10 kilogram beras setiap bulannya," jelasnya.
Bantuan pangan ini dialokasikan selama tiga bulan, yakni September, Oktober serta November 2023. Untuk pagu September dan Oktober 2023 semua telah tersalurkan kepada 2.633 KPM di wilayah Gunung Mas.
Selain itu, Pemprov Kalteng juga menyiapkan program beras subsidi yang rencananya akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota di provinsi setempat, termasuk Gunung Mas. Program tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Gunung Mas dapat kuota pelatihan dari BBPVP Bekasi
Tiga program itu yang disiapkan bertujuan supaya harga beras di Kalteng, termasuk di Gunung Mas, tidak mengalami fluktuasi. Ini merupakan wujud kepedulian Pemprov Kalteng dan Gubernur Sugianto Sabran kepada masyarakat.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan saat ini stok beras untuk masyarakat Kalteng terbilang aman. Stok beras yang ada saat ini bahkan cukup untuk 13 minggu ke depan.
“Masyarakat Kalteng termasuk Gunung Mas tidak perlu khawatir, karena stok beras yang ada saat ini cukup untuk 13 minggu ke depan,” beber Riza.
Sementara itu, Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalteng, Budi Cahyanto menyampaikan, target program SPHP di provinsi setempat pada 2023 ini adalah sekitar 14.000 ton, di mana sejauh ini penyaluran sudah mencapai sekitar 10.500 ton.
“Untuk program SPHP, di Gunung Mas akan kita naikkan lagi antara 200 ton hingga 250 ton. Namun kalau memang perlu ditambah maka akan kita tambah lagi,” jelas Budi Cahyanto.
Baca juga: Legislator berharap Gedung Kaharingan Center Gunung Mas dimanfaatkan secara maksimal
Pelaksanaan operasi pasar beras di Taman Kota Kuala Kurun mendapat sambutan yang positif dari masyarakat Gunung Mas. Bahkan mereka yang datang membeli beras SPHP tidak hanya berasal dari Kecamatan Kurun, namun juga Kecamatan Tewah.
Lati, warga Kecamatan Tewah, yang kebetulan sedang berkunjung ke tempat keluarganya di Kuala Kurun, mengaku ikut membeli beras SPHP sebanyak lima kilogram dengan harga Rp54.000.
“Kalau di Tewah selisih antara beras SPHP dengan beras lainnya mencapai sekitar Rp20 ribu. Semoga beras SPHP ini nantinya juga tersedia di toko-toko di wilayah Tewah,” demikian Lati.
Baca juga: DPRD usulkan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Gunung Mas
Baca juga: Mambang gantikan Arit sebagai anggota DPRD Gunung Mas