Palangka Raya (ANTARA) - LPK Greenery Business School berupaya membantu menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Trainer of Trainer UMKM di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

"Hal ini kami lakukan, agar para praktisi UMKM di Palangka Raya dapat mengakses dan mendapat Sertifikasi BNSP TOT," kata Direktur Greenery Business School, Agus Rifai di Palangka Raya, Rabu.

Sertifikasi BNSP TOT sangat penting untuk para praktisi UMKM yang ingin mengajar atau menjadi instruktur di kelas. Para pengajar (instruktur) pelatihan, memiliki peran yang sangat penting untuk menumbuhkan sumber daya manusia dalam suatu kegiatan pelatihan.

Oleh karena itu instruktur harus memiliki keterampilan, pengetahuan serta pengalaman dalam hal kegiatan belajar mengajar.

"Mungkin dalam menjalankan usaha dan produknya sudah sangat menguasai, namun untuk membagikan ilmu kepada peserta itu diperlukan keterampilan yang berbeda," jelasnya.

Instruktur yang sudah memiliki kompetensi mengajar, sudah seharusnya memiliki sertifikasi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dalam bidang metodologi pembelajaran.

"Sayangnya para senior UMKM di Palangka Raya masih banyak yang belum memiliki sertifikasi BNSP, karena kurangnya informasi tentang uji kompetensi. Dalam hal ini, kami pun hadir, salah satunya untuk membantu praktisi UMKM terkait hal tersebut," tuturnya.

Tujuannya untuk memudahkan para instruktur memiliki kompetensi dalam kegiatan belajar mengajar, tanpa harus jauh-jauh ke Jawa untuk mengikuti uji kompetensi.

Baca juga: Disdagperin Kalteng: Berbagai kendala menjadi tantangan dalam optimalisasi SIINas

Adapun salah satu kegiatan sertifikasi Trainer of Trainer yang sukses pihaknya selenggarakan, diikuti 13 peserta UMKM dari berbagai bidang. Kegiatan berlangung pada 18-20 Oktober 2023.

Kegiatan sertifikasi Trainer of Trainer dilaksanakan di Palangka Raya, tepatnya di kantor LPK Greenery Business School. Hari pertama peserta mendapat pelatihan (bimtek) dari para assessor untuk memiliki keterampilan dan pengatahuan kurikulum mengajar.

Hari kedua para peserta diminta membuat presentasi dalam bentuk power point dan mempraktikan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Hari ketiga para peserta mengikuti uji kompetensi secara langsung dan satu persatu oleh para assessor. Dalam Uji kompetensi yang berlangsung, peserta diuji untuk mempraktikan kurikulum yang sudah dibuat dalam suatu kegiatan belajar mengajar.

"Alhamdulillah dari 13 peserta yang sudah mengikuti uji kompetensi semuanya dinyatakan lulus (kompeten).
Sertifikat BNSP adalah bukti konkret, pemiliknya telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh lembaga yang diakui secara nasional," tegasnya.

Ini menjadi bukti, individu tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas profesional dengan baik. 

Sebab, sebagai instruktur diharapkan mampu memotivasi para pelaku UMKM yang masih baru, untuk terus berjuang dalam mengembangkan usahanya.

Selain itu agar tercipta para wira usaha baru untuk memanfaatkan hasil alam di Kalimantan Tengah menjadi produk yang memiliki nilai jual. 

Terlebih saat ini, pihaknya menilai, pertumbuhan ekonomi kian meningkat di Palangka Raya, sehingga membawa dampak baik bagi UMKM. Para pelaku usaha yang dulunya merintis, sekarang usahanya sudah banyak yang berkembang.

Bahkan, mereka yang usahanya sudah maju dan dianggap senior di bidang UMKM, sering digandeng instansi atau dinas untuk menjadi narasumber (instruktur) di berbagai kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh instansi atau dinas.

Baca juga: Pemkab Kapuas salurkan bantuan korban angin puting beliung

Baca juga: Imigrasi Palangka Raya catat ada 11 WNA di Bartim

Baca juga: Pastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, Bapanas tinjau pasokan beras SPHP di Kalteng

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024