Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah bekerja sama dengan Bulog melaksanakan pasar penyeimbang, guna menekan harga bahan-bahan pokok di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang dalam beberapa waktu terakhir cenderung meningkat.

“Pasar penyeimbang ini yang kelima yang dilaksanakan di Kuala Kurun,” ucap Bupati Gunung Mas Jaya S Monong melalui Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Eigh Manto di Taman Kota Kuala Kurun, Kamis.

Sebelumnya pasar penyeimbang dilakukan di Taman Kota Kuala Kurun pada Rabu (25/10), Jumat (27/10), Senin (30/10), dan Kamis (2/11). Saat itu komoditas yang tersedia hanya beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Untuk pelaksanaan pasar penyeimbang yang kelima, komoditas yang disiapkan lebih beragam mulai dari beras SPHP, gula, minyak goreng, telur, hingga ikan patin dan ikan nila.

“Jadi ini gabungan antara DPKP Gunung Mas, Dinas Pertanian Gunung Mas, serta Bulog. DPKP menyiapkan 120 kilogram lebih ikan patin dan 50 kilogram ikan nila, Dinas Pertanian menyiapkan 60 tabak telur, dan Bulog menyiapkan 2 ton beras SPHP, 350 kilogram gula serta 360 liter minyak goreng,” paparnya.

Baca juga: Gelorakan semangat olahraga, PT SLK selenggarakan PLTU Kalteng-1 Volley Tournament

Harga yang dipatok juga lebih murah dari harga pasaran, di mana ikan patin dipatok Rp25 ribu per kg, ikan nila Rp40 ribu per kg, beras SPHP Rp54 ribu per 5 kg, minyak goreng Rp14 ribu per liter, gula Rp16 ribu per kg, dan telur Rp46 ribu per tabak.

“Ini pasar penyeimbang, jadi harganya memang lebih murah jika dibandingkan harga di pasaran. Ke depan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di luar Kuala Kurun,” kata Eigh Manto.

Dari pantauan di lapangan, masyarakat dengan antusias mengikuti pasar penyeimbang yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB di Taman Kota Kuala Kurun. Hanya dalam tempo 1 jam 30 menit, barang-barang yang ditawarkan ludes terjual.

Priska, warga Kuala Kurun mengakui bahwa harga barang-barang yang dijual pada pelaksanaan pasar penyeimbang lebih murah dibandingkan harga di pasar tradisional di wilayah setempat.

“Harga beras, telur, dan ikan yang selisihnya cukup jauh, antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Saya ke sini untuk membeli beras dan ikan,” demikian Priska.

Baca juga: Komisi III DPRD Gumas minta seluruh pihak komitmen dukung Sekolah Ramah Anak

Baca juga: Ketua DPRD Gunung Mas berharap kegiatan olahraga digalakkan

Baca juga: Legislator Gumas ajak semua pihak jaga Balai Karamat Raja


Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024