Jangan simpan cairan berbahaya dalam botol air mineral

Kamis, 9 November 2023 14:35 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan anak dari Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) mengingatkan cairan berbahaya seperti minyak tanah tak boleh disimpan dalam botol air mineral karena berisiko terminum anak.

"Cairan berbahaya tidak boleh ditempatkan di botol air mineral, paling sering itu air aki dan minyak tanah karena hati-hati sekali minyak tanah itu warnanya sama dengan air," kata dia Seminar Media tentang “Mewaspadai Anak Menelan Benda Asing” yang digelar IDAI secara daring, Kamis.

Selain minyak tanah, benda cair yang juga dikatakan berbahaya termasuk soda api, deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan dan benda-benda lain dengan sifat asam dan basa.

Baca juga: Anak aman berpuasa asalkan asupan cairan & nutrisi esensial terpenuhi

Ariani menjelaskan, benda cair dengan sifat asam seperti air aki akan menyebabkan perih begitu terkena jaringan, sehingga biasanya begitu tertelan, anak akan langsung berteriak kesakitan.

Sementara itu, cairan basa yang dikatakan lebih berbahaya karena tidak cepat terasa efeknya begitu tertelan dalam volume tertentu, misalnya sabun cuci piring. Tetapi, begitu cairan berkontak dengan jaringan maka menyebabkan kerusakan jaringan yang parah dan ini tidak terdeteksi pada detik-detik pertama.

"Setelah cairan tidak bersentuhan lagi dengan jaringan, kerusakan masih terus berjalan. Karena itu hati-hati sekali dengan cairan yang sifatnya basa," saran Ariani.

Baca juga: Minum dari botol plastik tidak disarankan untuk ibu hamil

Ariani mengingatkan, bukan hanya botol air mineral, cairan berbahaya juga jangan ditaruh dalam semua botol minuman seperti botol jus dan botol air ion.

"Kadang-kadang kalau kita bilang botol air mineral yang kenal kita, bayi-bayi tidak tahu itu minuman atau bukan. Kalau cairan berwarna, anak-anak kecil mungkin akan tertarik lalu minum," ujar dia.

Kemudian, meskipun ada di wadah seharusnya, orangtua disarankan tidak menempatkan cairan berbahaya di bawah atau lokasi yang terjangkau anak seperti di lemari bawah wastafel. Alih-alih sana, simpanlah cairan itu di lemari yang tinggi dan dikunci.

Baca juga: Meski sudah dicuci, jangan langsung masukan air dalam botol

Baca juga: Berapa lama batas waktu gunakan botol air kemasan sekali pakai?

Baca juga: Kini hadir air kemasan dalam botol 100 persen daur ulang

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Bupati Kotim ingatkan pedagang kuliner tak gunakan bahan berbahaya

12 March 2024 22:45 Wib

Berikut tiga bahan berbahaya rokok elektrik dan efek buruk pada kesehatan

31 December 2023 14:56 Wib

Bahan berbahaya hingga dampak buruk dari rokok elektrik

28 December 2023 11:32 Wib

Kualitas udara Sampit memburuk, kini berstatus berbahaya

01 October 2023 10:37 Wib

Awas! Kandungan klorin pada popok bayi dapat picu penyakit berbahaya

20 September 2023 13:16 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib