Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menerapkan intervensi spesifik terhadap para penderita stunting di daerah setempat.
"Salah satu intervensi spesifik itu dilakukan terhadap lima balita di wilayah Kecamatan Bukit Batu yang berisiko stunting dengan terus memberikan makanan bergizi," kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya Sahdin Hasan di Palangka Raya, Senin.
Dia menerangkan, pemberian makanan bergizi itu dilakukan tim Gerakan Berkunjung Silaturahmi Satu Jam Cegah dan Atasi Stunting di Kecamatan Bukit Batu.
Sahdin yang juga mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya itu menerangkan, saat ini jumlah penderita stunting di kota itu mencapai 186 anak.
"Sebagai tindak lanjut upaya percepatan penurunan angka stunting tersebut, pemerintah kota terus melaksanakan berbagai program yang salah satunya adalah melakukan intervensi spesifik," kata Sahdin.
Baca juga: Disdik Kota Palangka Raya minta pelajar tingkatkan kreatifitas untuk cegah kenakalan remaja
Intervensi spesifik terhadap lima balita itu sendiri dipimpin langsung oleh Camat Bukit Batu Hendrikus Satriya Budi didampingi semua unsur pimpinan Forkompimcam dan Lurah Banturung.
Hendrikus mengatakan, bantuan yang diberikan berupa beras, susu, telur, dan kue. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kondisi anak dan keluarga serta lingkungan, termasuk penyuluhan pola hidup bersih dan sehat serta penyuluhan gizi keluarga.
Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, Yuliati Ningsih, menambahkan, kelima anak yang diberikan bantuan tersebut masuk data risiko stunting.
“Dalam kegiatan ini kami juga menyempatkan diri melakukan kunjungan ke rumah warga yang meninggal dan sebelumnya anak almarhum masuk data anak asuh dari Camat Bukit Batu,” tuturnya.
Yuliati mengharapkan melalui Gerakan Berkunjung Silaturahmi Satu Jam Cegah dan Atasi Stunting ini kasus stunting di wilayah Kecamatan Bukit Batu cepat dinihilkan, karena ini merupakan program prioritas yang diinstruksikan agar dilaksanakan dengan serius oleh pemangku kepentingan di wilayah Kecamatan Bukit Batu.
Baca juga: Masyarakat diimbau antisipasi banjir dengan cara gotong royong
Baca juga: Masyarakat diminta berhati-hati terhadap pelaku kejahatan modus hipnotis
Baca juga: Tujuh Atlet PSHT Kotim raih medali di Gubernur Cup Pencak Silat se-Kalteng
"Salah satu intervensi spesifik itu dilakukan terhadap lima balita di wilayah Kecamatan Bukit Batu yang berisiko stunting dengan terus memberikan makanan bergizi," kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya Sahdin Hasan di Palangka Raya, Senin.
Dia menerangkan, pemberian makanan bergizi itu dilakukan tim Gerakan Berkunjung Silaturahmi Satu Jam Cegah dan Atasi Stunting di Kecamatan Bukit Batu.
Sahdin yang juga mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya itu menerangkan, saat ini jumlah penderita stunting di kota itu mencapai 186 anak.
"Sebagai tindak lanjut upaya percepatan penurunan angka stunting tersebut, pemerintah kota terus melaksanakan berbagai program yang salah satunya adalah melakukan intervensi spesifik," kata Sahdin.
Baca juga: Disdik Kota Palangka Raya minta pelajar tingkatkan kreatifitas untuk cegah kenakalan remaja
Intervensi spesifik terhadap lima balita itu sendiri dipimpin langsung oleh Camat Bukit Batu Hendrikus Satriya Budi didampingi semua unsur pimpinan Forkompimcam dan Lurah Banturung.
Hendrikus mengatakan, bantuan yang diberikan berupa beras, susu, telur, dan kue. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kondisi anak dan keluarga serta lingkungan, termasuk penyuluhan pola hidup bersih dan sehat serta penyuluhan gizi keluarga.
Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, Yuliati Ningsih, menambahkan, kelima anak yang diberikan bantuan tersebut masuk data risiko stunting.
“Dalam kegiatan ini kami juga menyempatkan diri melakukan kunjungan ke rumah warga yang meninggal dan sebelumnya anak almarhum masuk data anak asuh dari Camat Bukit Batu,” tuturnya.
Yuliati mengharapkan melalui Gerakan Berkunjung Silaturahmi Satu Jam Cegah dan Atasi Stunting ini kasus stunting di wilayah Kecamatan Bukit Batu cepat dinihilkan, karena ini merupakan program prioritas yang diinstruksikan agar dilaksanakan dengan serius oleh pemangku kepentingan di wilayah Kecamatan Bukit Batu.
Baca juga: Masyarakat diimbau antisipasi banjir dengan cara gotong royong
Baca juga: Masyarakat diminta berhati-hati terhadap pelaku kejahatan modus hipnotis
Baca juga: Tujuh Atlet PSHT Kotim raih medali di Gubernur Cup Pencak Silat se-Kalteng