Sampit (ANTARA) - Sebanyak 4 desa di Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
"Banjir mulai Minggu sore, karena curah hujan tinggi beberapa hari ini. Tapi kalau tidak ada hujan lagi diperkirakan banjir akan segera surut," kata Camat Tualan Hulu Admadi Sastra saat dihubungi dari Sampit, Senin.
Adapun banjir yang meliputi empat desa itu, yakni Desa Tanjung Jorong, Tumbang Mujam, Mirah, dan Luwuk Sampun. Banjir bermula dari Desa Tanjung Jorong lalu merambah ke desa lainnya.
Kedalaman banjir berkisar dari 30-60 cm dari permukaan tanah. Kendati demikian, banjir belum sampai masuk ke dalam rumah warga dan belum berdampak signifikan terhadap aktivitas warga setempat.
"Untuk kendaraan kecil seperti motor diamankan ke dataran yang lebih tinggi, tapi kalau truk sampai siang tadi masih bisa lewat," kata Admadi.
Ia menambahkan, Kecamatan Tualan Hulu berada dekat dengan Sungai Tualan yang langganan terdampak banjir setiap tahun, terutama pada musim hujan, seperti pada bulan Oktober hinga Desember.
Guna mengantisipasi musibah banjir, pihak kecamatan setempat aktif melakukan sosialisasi melibatkan unsur keamanan, seperti TNI/Polri, tenaga kesehatan dan tokoh adat. Bertujuan agar warga lebih berhati hati dalam menjalankan aktivitas, serta memperhatikan kesehatan dan lingkungan.
"Terutama kepada para orang tua agar ketika banjir meningkatkan pengawasan terhadap anak yang masih kecil untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," ucapnya.
Baca juga: Kebakaran hanguskan puluhan lapak di Pasar Simpang Sebabi
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Multazam menyampaikan pihaknya telah menerima laporan banjir tersebut dari pihak kecamatan.
Pihaknya pun telah mengerahkan sejumlah personel untuk meninjau langsung ke lokasi, serta terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa setempat untuk perkembangan kondisi terkini.
"Masih kami monitor perkembangannya, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak setempat sebelum menentukan langkah selanjutnya," demikian Multazam.
Baca juga: Tes urine kagetkan pegawai Disdik Kotim
Baca juga: Bupati Kotim terus jalankan bantuan kursi roda
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi BKPRMI gencar tingkatkan pembinaan santri
"Banjir mulai Minggu sore, karena curah hujan tinggi beberapa hari ini. Tapi kalau tidak ada hujan lagi diperkirakan banjir akan segera surut," kata Camat Tualan Hulu Admadi Sastra saat dihubungi dari Sampit, Senin.
Adapun banjir yang meliputi empat desa itu, yakni Desa Tanjung Jorong, Tumbang Mujam, Mirah, dan Luwuk Sampun. Banjir bermula dari Desa Tanjung Jorong lalu merambah ke desa lainnya.
Kedalaman banjir berkisar dari 30-60 cm dari permukaan tanah. Kendati demikian, banjir belum sampai masuk ke dalam rumah warga dan belum berdampak signifikan terhadap aktivitas warga setempat.
"Untuk kendaraan kecil seperti motor diamankan ke dataran yang lebih tinggi, tapi kalau truk sampai siang tadi masih bisa lewat," kata Admadi.
Ia menambahkan, Kecamatan Tualan Hulu berada dekat dengan Sungai Tualan yang langganan terdampak banjir setiap tahun, terutama pada musim hujan, seperti pada bulan Oktober hinga Desember.
Guna mengantisipasi musibah banjir, pihak kecamatan setempat aktif melakukan sosialisasi melibatkan unsur keamanan, seperti TNI/Polri, tenaga kesehatan dan tokoh adat. Bertujuan agar warga lebih berhati hati dalam menjalankan aktivitas, serta memperhatikan kesehatan dan lingkungan.
"Terutama kepada para orang tua agar ketika banjir meningkatkan pengawasan terhadap anak yang masih kecil untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," ucapnya.
Baca juga: Kebakaran hanguskan puluhan lapak di Pasar Simpang Sebabi
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Multazam menyampaikan pihaknya telah menerima laporan banjir tersebut dari pihak kecamatan.
Pihaknya pun telah mengerahkan sejumlah personel untuk meninjau langsung ke lokasi, serta terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa setempat untuk perkembangan kondisi terkini.
"Masih kami monitor perkembangannya, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak setempat sebelum menentukan langkah selanjutnya," demikian Multazam.
Baca juga: Tes urine kagetkan pegawai Disdik Kotim
Baca juga: Bupati Kotim terus jalankan bantuan kursi roda
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi BKPRMI gencar tingkatkan pembinaan santri