Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan kembali berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pekan depan, untuk meresmikan sejumlah pembangunan proyek infrastruktur.
“Kemungkinan minggu depan karena ada 10-12 proyek yang akan groundbreaking lagi,” kata kurator IKN Ridwan Kamil usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Peresmian proyek infrastruktur seperti hotel dan apartemen oleh Presiden pekan depan, menurut Ridwan, menunjukkan antusiasme sektor swasta dalam berinvestasi pada pembangunan IKN.
“Kalau dikatakan hanya proyek APBN nggak juga ya. Justru yang groundbreaking itu dana-dana investasi dari swasta. Menandakan keyakinan itu ada. Apalagi jalan tol dan bandara juga sedang ber-progress, jadi nantinya orang bisa ke IKN langsung melalui bandara sendiri,” tutur mantan Gubernur Jawa Barat yang juga berprofesi sebagai arsitek itu.
Sebagai kurator yang diberi mandat oleh Presiden untuk mengevaluasi seluruh pembangunan fisik di IKN, Ridwan menilai seluruh proses pembangunan ibu kota baru Indonesia berjalan sesuai jadwal, yaitu fase pertama rampung sebelum Peringatan HUT ke-79 RI tahun depan.
“Sehingga diharapkan pada 17 Agustus 2024 daerah Sumbu Kebangsaan, kantor-kantor kementerian, kantor presiden, dan istana presiden juga akan selesai,” kata dia.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa Emil itu menuturkan bahwa di IKN akan dibangun penghormatan untuk pahlawan proklamasi, berupa patung Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai simbol bapak bangsa Indonesia.
Selain itu, berbeda dengan bangunan Istana Kepresidenan di Jakarta yang berkonsep kolonial, Istana Kepresidenan di IKN akan sepenuhnya mengusung budaya Indonesia.
“Kita ini sangat kaya dengan sumber inspirasi, jadi istananya jangan seperti ini yang budaya Barat. Nantinya Istana Presiden (di IKN) akan diwarnai cerita rakyat, batik dari seluruh Nusantara, ragam hias, folklore… semua yang menampilkan etalase kekayaan kita dalam bentuk arsitektur,” kata Ridwan.
“Kita akan sangat bangga punya tempat yang dibangun oleh bangsa sendiri, menampilkan keragaman budaya kita yang luar biasa,” tutur dia, menambahkan.
“Kemungkinan minggu depan karena ada 10-12 proyek yang akan groundbreaking lagi,” kata kurator IKN Ridwan Kamil usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Peresmian proyek infrastruktur seperti hotel dan apartemen oleh Presiden pekan depan, menurut Ridwan, menunjukkan antusiasme sektor swasta dalam berinvestasi pada pembangunan IKN.
“Kalau dikatakan hanya proyek APBN nggak juga ya. Justru yang groundbreaking itu dana-dana investasi dari swasta. Menandakan keyakinan itu ada. Apalagi jalan tol dan bandara juga sedang ber-progress, jadi nantinya orang bisa ke IKN langsung melalui bandara sendiri,” tutur mantan Gubernur Jawa Barat yang juga berprofesi sebagai arsitek itu.
Sebagai kurator yang diberi mandat oleh Presiden untuk mengevaluasi seluruh pembangunan fisik di IKN, Ridwan menilai seluruh proses pembangunan ibu kota baru Indonesia berjalan sesuai jadwal, yaitu fase pertama rampung sebelum Peringatan HUT ke-79 RI tahun depan.
“Sehingga diharapkan pada 17 Agustus 2024 daerah Sumbu Kebangsaan, kantor-kantor kementerian, kantor presiden, dan istana presiden juga akan selesai,” kata dia.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa Emil itu menuturkan bahwa di IKN akan dibangun penghormatan untuk pahlawan proklamasi, berupa patung Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai simbol bapak bangsa Indonesia.
Selain itu, berbeda dengan bangunan Istana Kepresidenan di Jakarta yang berkonsep kolonial, Istana Kepresidenan di IKN akan sepenuhnya mengusung budaya Indonesia.
“Kita ini sangat kaya dengan sumber inspirasi, jadi istananya jangan seperti ini yang budaya Barat. Nantinya Istana Presiden (di IKN) akan diwarnai cerita rakyat, batik dari seluruh Nusantara, ragam hias, folklore… semua yang menampilkan etalase kekayaan kita dalam bentuk arsitektur,” kata Ridwan.
“Kita akan sangat bangga punya tempat yang dibangun oleh bangsa sendiri, menampilkan keragaman budaya kita yang luar biasa,” tutur dia, menambahkan.