Kemenkes sebut kenaikan kasus COVID-19 varian JN.1 masih terkendali

Selasa, 19 Desember 2023 16:33 WIB

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 varian JN.1 masih terkendali mengingat belum banyak pasien yang membutuhkan ruang perawatan intensif atau ICU.
 
"Jumlah yang dirawat di ICU masih enggak banyak, orang yang sakit saat ini masih belum membutuhkan ICU, karena untuk melihat seberapa berbahaya COVID-19 ini kita melihat tiga aspek, mulai jumlah kasus, jumlah orang yang perlu rawat inap, dan jumlah orang yang perlu masuk ke ICU," ujar Imran dalam bincang akhir tahun bersama Kemenkes di Jakarta, Selasa.
 
Meski begitu, Imran menegaskan bahwa pemerintah tetap melakukan mitigasi untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat JN.1 ini.
 
"Memang ini akhir tahun, jadi kita harus memitigasi karena biasanya akhir tahun meningkat. Selain itu, perusahaan-perusahaan pengiriman kan juga akan tutup, kita sudah sampaikan ke rumah sakit-rumah sakit kalau harus menyiapkan oksigen dan obat-obatannya, itu sudah kami lakukan, sehingga kalau terjadi lonjakan, kita enggak gagap," ujar dia.
Imran juga menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada mutasi baru virus COVID-19, karena varian JN.1 sebenarnya adalah galur (turunan) dari varian Omicron.
 
Ia menekankan bahwa Kemenkes akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk melakukan penjagaan di tempat-tempat wisata mewaspadai lonjakan kasus, karena jumlah pengunjung pasti akan naik pada libur natal dan tahun baru.
 
"Potensi (peningkatan kasus COVID-19) pasti ada karena orang kan mobilitas ya, tempat-tempat wisata juga penuh, tetapi yang dijaga itu, kita terus memonitor apakah ada kasus baru dengan galur baru selain Omicron, kita selalu memantau tingkat keterisian ICU nya, berapa yang membutuhkan perawatan serius, kalau di rumah sakit itu masih cukup banyak ketersediaan, berarti masih terkendali," ucapnya.
 
Kemenkes, lanjut dia, juga telah membuat edaran kepada pemerintah daerah untuk memastikan fasilitas kesehatan (faskes) siap dari segi obat-obatan, tenaga kesehatan, maupun logistik.
 
"Dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) juga sudah memberikan perhatian, menyampaikan kepada faskes-faskes agar logistik, tenaga kesehatan disiapkan di akhir tahun ini," tuturnya.

Imran juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan benar, dan mengurangi mobilitas yang tidak penting. Selain itu, bagi yang belum mendapatkan vaksin penguat atau booster juga agar segera menuju ke fasilitas kesehatan terdekat untuk divaksin.

Baca juga: Lima orang dicegah ke luar negeri terkait kasus dugaan korupsi di Kemenkes

Baca juga: Wilayah ini hapus seluruh aturan COVID-19

Pewarta : Lintang Budiyanti Prameswari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Bank Dunia sebut BUMN mainkan peran penting selama COVID-19 dan pascapandemi

05 October 2024 12:52 Wib

KPK tetapkan tiga tersangka korupsi APD saat masa pandemi COVID-19

03 October 2024 19:53 Wib

Pandemi COVID-19 pengaruhi angka kemiskinan di Gumas

01 August 2024 16:14 Wib

Joe Biden dinyatakan positif COVID-19 saat kampanye di Las Vegas

18 July 2024 12:38 Wib

Mulai 15 Juli, Malaysia tak lagi terapkan karantina bagi individu positif COVID-19

06 July 2024 23:32 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 21 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib