Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menurunkan tim untuk berpatroli di objek wisata Pantai Ujung Pandaran dalam upaya mencegah terjadinya hal tidak diinginkan saat libur tahun baru 2024.
"Ini upaya pencegahan dengan melakukan patroli dan mengingatkan masyarakat yang berwisata agar tetap berhati-hati saat di pantai. Alhamdulillah suasana juga cukup bagus," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin malam.
Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat libur tahun baru 1 Januari 2024. Banyak titik pusat konsentrasi wisatawan di sepanjang pantai yang terletak di Kecamatan Teluk Sampit tersebut.
Pantai berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit ini menawarkan keindahan suasana pantai, ditambah berbagai wahana yang disediakan pelaku usaha pariwisata setempat.
Saat malam pergantian tahun, pantai ini ramai pengunjung yang ingin menikmati libur malam pergantian tahun. Ada yang menginap, ada pula yang hanya sekadar menikmati suasana pagi hingga senja di pantai itu.
Selain keindahan pantainya, di Pantai Ujung Pandaran juga terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid. Syekh Abu Hamid menurut nasabnya yaitu Syekh Abu Hamid bin Mufti Muhammad As'ad bin Syarifah binti Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Baca juga: Pedagang jagung di Sampit raup omzet jutaan di momen pergantian tahun
Syekh Abu Hamid adalah buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan, yang terkenal dengan kitab karangannya berjudul Sabilal Muhtadin yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.
Pemerintah kecamatan setempat memperkirakan sedikitnya 5.000 wisatawan mengunjungi Pantai Ujung Pandaran selama musim libur tahun baru. Jumlah ini memang tidak sebanyak saat musim libur Lebaran Idul Fitri yang bisa mencapai belasan ribu wisatawan.
Meski begitu, meningkatnya wisatawan ini turut menjadi perhatian BPBD Kotawaringin Timur. Mereka mengirim tim bergabung dengan instansi lainnya dalam menjaga situasi di objek wisata itu.
Selain armada darat, tim BPBD juga membawa perahu karet yang mereka gunakan untuk memantau situasi di perairan karena banyak wisatawan yang mandi atau bermain di pantai tersebut.
"Ada 12 personel yang kami turunkan. Tim menggunakan perahu karet berpatroli menyisir titik yang menjadi konsentrasi wisatawan, sekaligus kami memberikan imbauan dan mengingatkan mereka untuk selalu berhati-hati saat berada di air," ujar Multazam yang juga turun langsung ikut berpatroli menyisir pantai menggunakan perahu karet.
Multazam bersyukur karena situasi aman dan terkendali. Semua pihak diharapkan terus meningkatkan koordinasi sehingga Pantai Ujung Pandaran selalu menjadi objek wisata yang menarik, aman dan nyaman bagi pengunjung.
Baca juga: Bupati Kotim berupaya keras wujudkan penambahan maskapai di Bandara Haji Asan
Baca juga: Bawaslu Kotim antisipasi tindak pidana di masa kampanye Pemilu 2024
Baca juga: Perumdam Sampit siapkan 1.200 sambungan baru
"Ini upaya pencegahan dengan melakukan patroli dan mengingatkan masyarakat yang berwisata agar tetap berhati-hati saat di pantai. Alhamdulillah suasana juga cukup bagus," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin malam.
Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat libur tahun baru 1 Januari 2024. Banyak titik pusat konsentrasi wisatawan di sepanjang pantai yang terletak di Kecamatan Teluk Sampit tersebut.
Pantai berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit ini menawarkan keindahan suasana pantai, ditambah berbagai wahana yang disediakan pelaku usaha pariwisata setempat.
Saat malam pergantian tahun, pantai ini ramai pengunjung yang ingin menikmati libur malam pergantian tahun. Ada yang menginap, ada pula yang hanya sekadar menikmati suasana pagi hingga senja di pantai itu.
Selain keindahan pantainya, di Pantai Ujung Pandaran juga terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid. Syekh Abu Hamid menurut nasabnya yaitu Syekh Abu Hamid bin Mufti Muhammad As'ad bin Syarifah binti Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Baca juga: Pedagang jagung di Sampit raup omzet jutaan di momen pergantian tahun
Syekh Abu Hamid adalah buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan, yang terkenal dengan kitab karangannya berjudul Sabilal Muhtadin yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.
Pemerintah kecamatan setempat memperkirakan sedikitnya 5.000 wisatawan mengunjungi Pantai Ujung Pandaran selama musim libur tahun baru. Jumlah ini memang tidak sebanyak saat musim libur Lebaran Idul Fitri yang bisa mencapai belasan ribu wisatawan.
Meski begitu, meningkatnya wisatawan ini turut menjadi perhatian BPBD Kotawaringin Timur. Mereka mengirim tim bergabung dengan instansi lainnya dalam menjaga situasi di objek wisata itu.
Selain armada darat, tim BPBD juga membawa perahu karet yang mereka gunakan untuk memantau situasi di perairan karena banyak wisatawan yang mandi atau bermain di pantai tersebut.
"Ada 12 personel yang kami turunkan. Tim menggunakan perahu karet berpatroli menyisir titik yang menjadi konsentrasi wisatawan, sekaligus kami memberikan imbauan dan mengingatkan mereka untuk selalu berhati-hati saat berada di air," ujar Multazam yang juga turun langsung ikut berpatroli menyisir pantai menggunakan perahu karet.
Multazam bersyukur karena situasi aman dan terkendali. Semua pihak diharapkan terus meningkatkan koordinasi sehingga Pantai Ujung Pandaran selalu menjadi objek wisata yang menarik, aman dan nyaman bagi pengunjung.
Baca juga: Bupati Kotim berupaya keras wujudkan penambahan maskapai di Bandara Haji Asan
Baca juga: Bawaslu Kotim antisipasi tindak pidana di masa kampanye Pemilu 2024
Baca juga: Perumdam Sampit siapkan 1.200 sambungan baru