Yerusalem (ANTARA) - Tentara Israel mengumumkan pada Sabtu malam bahwa mereka telah membongkar struktur militer Hamas di Jalur Gaza utara.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan dalam konferensi pers bahwa di wilayah itu, Hamas memiliki dua brigade militer dengan 12 batalion, "yang memiliki sekitar 14.000 teroris."
Dia menambahkan bahwa "Hamas tidak berfungsi secara terorganisasi di wilayah ini, dan kami telah mencabut kemampuan utama teroris di area tersebut."
Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, pada 4 Januari 2024. (Xinhua/Gil Cohen Magen)
Hagari menjelaskan metode yang digunakan tentara Israel dalam operasi, termasuk pembunuhan komandan, pertempuran darat, pengumpulan intelijen, pencarian roket dan sarana peperangan lainnya, serta penghancuran infrastruktur bawah tanah.
Dia mencatat bahwa IDF menemukan sekitar 70 juta berkas intelijen, termasuk informasi tentang anggota senior Hamas di Gaza dan sekitarnya, selain komputer, peta dan radio.
Juru bicara IDF itu menegaskan bahwa pertempuran itu akan memakan waktu dan berlanjut hingga 2024, seraya menambahkan bahwa kini para tentara berfokus pada pembongkaran operasi Hamas di wilayah tengah dan selatan daerah kantong tersebut.
"Kami akan melakukannya dengan metode yang berbeda, secara komprehensif dan berdasarkan pelajaran yang kami peroleh dari pertempuran selama ini," imbuhnya.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan dalam konferensi pers bahwa di wilayah itu, Hamas memiliki dua brigade militer dengan 12 batalion, "yang memiliki sekitar 14.000 teroris."
Dia menambahkan bahwa "Hamas tidak berfungsi secara terorganisasi di wilayah ini, dan kami telah mencabut kemampuan utama teroris di area tersebut."
Hagari menjelaskan metode yang digunakan tentara Israel dalam operasi, termasuk pembunuhan komandan, pertempuran darat, pengumpulan intelijen, pencarian roket dan sarana peperangan lainnya, serta penghancuran infrastruktur bawah tanah.
Dia mencatat bahwa IDF menemukan sekitar 70 juta berkas intelijen, termasuk informasi tentang anggota senior Hamas di Gaza dan sekitarnya, selain komputer, peta dan radio.
Juru bicara IDF itu menegaskan bahwa pertempuran itu akan memakan waktu dan berlanjut hingga 2024, seraya menambahkan bahwa kini para tentara berfokus pada pembongkaran operasi Hamas di wilayah tengah dan selatan daerah kantong tersebut.
"Kami akan melakukannya dengan metode yang berbeda, secara komprehensif dan berdasarkan pelajaran yang kami peroleh dari pertempuran selama ini," imbuhnya.