Jeddah (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Jumat (10/1) mengecam publikasi peta Israel yang mengakui "hak teritorial bersejarah" di Palestina dan di sebagian besar wilayah Yordania, Lebanon serta Suriah.
Melalui pernyataannya, OKI juga mengecam seruan provokatif Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki.
Organisasi itu turut mengutuk seruan pejabat Israel untuk gencar melakukan agresi genosida di Jalur Gaza, mengecam seruan demikian sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
OKI menegaskan penolakannya terhadap praktik provokatif Israel itu, yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya terorisme terencana yang dilakukan penjajah Israel dan pasukan pendudukan terhadap warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan.
Baca juga: Warga Israel gear aksi protes tuntut pembebasan dokter RS Palestina dari penjara Israel
Baca juga: Israel disebut masih batasi penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza utara
Baca juga: UNRWA akan hentikan operasi di Palestina karena ulah Israel
OKI menyeru komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab untuk mengakhiri seluruh pelanggaran dan genosida Israel terhadap rakyat Palestina yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Publikasi peta tersebut muncul saat menteri Yahudi supremasi di pemerintahan Israel membahas prospek aneksasi penuh Israel atas Tepi Barat yang diduduki dan pembangunan kembali koloni di Gaza.
Keduanya adalah wilayah Palestina yang diduduki Israel secara ilegal sejak 1967.
Pada Maret 2023 kepala departemen keuangan Israel sayap kanan, Bezalel Smotrich menyampaikan pidato di sebuah acara di Paris seraya berdiri di samping peta 'Israel Raya' yang mendeskripsikan Yordania sebagai bagian dari Israel.
Sumber: WAFA