Pemkab Pulang Pisau tata kawasan Bundaran Belah menjadi ikon baru

id Pemkab Pulang Pisau tata kawasan Bundaran Belah menjadi ikon baru, kalteng, Palangka Pisau, pemerintahan, infrastruktur

Pemkab Pulang Pisau tata kawasan Bundaran Belah menjadi ikon baru

Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifa`i bersama Wakil Bupati Ahmad Jayadikarta meninjau lokasi bundaran belah yang direncanakan dibangun ikon baru. Bundaran belah menjadi titik nol menuju Ibu Kota Palangka Raya (Kalteng) dan Banjarmasin (Kalsel). ANTARA/ HO-Diskominfostandi Pulang Pisau 

Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Ahmad Rifa`i mengungkapkan pemerintah setempat tengah merencanakan menata kembali kawasan Bundaran Belah dengan menambah ikon baru yang mencerminkan identitas kabupaten setempat.

“Bundaran ini masih kurang sempurna dan untuk menyempurnakannya kita terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR bagaimana langkah ke depan kabupaten setempat kembali memiliki ikon yang menjadi ciri khas dan menunjukkan inilah Pulang Pisau,” kata Ahmad Rifa`i di Pulang Pisau, Selasa.

Dikatakan Ahmad Rifa`i, penyempurnaan kawasan bundaran ini kembali dilakukan pemerintah setempat. Hal yang perlu ditampilkan adalah ikon Pulang Pisau dan tidak mengganggu arus lalulintas di ruas jalan yang saling menghubungkan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan ini.

“Kawasan bundaran ini ke depan kita rencanakan untuk menampilkan ikon Pulang Pisau,” ucapnya.

Terkait dengan masih banyaknya truk-truk besar dan bermuatan berat yang parkir di kawasan sekitar bundaran ini, Ahmad Rifa`i mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta Kepala Dinas Perhubungan untuk memperhatikan masalah tersebut.

Baca juga: As'ari dan Riyanto PAW DPRD Pulang Pisau

Rifa'i mengaku sudah memberikan arahan kepada Dinas Perhubungan agar memberikan rambu-rambu serta memberikan teguran secara lisan kepada pengemudi truk-truk yang parkir di sekitar bundaran belah untuk berpindah lokasi.

Tonase dan muatan truk-truk yang parkir ini banyak yang berlebih, sementara kondisi kekuatan badan jalan yang tidak memungkinkan akhirnya terjadi kerusakan.

“Kita perbaiki rusak lagi, kita perbaiki rusak lagi, dan anggaran yang dikeluarkan harusnya bisa digunakan untuk meningkatkan jalan di daerah yang lain,” ucap Ahmad Rifa`i.

Secara pribadi dirinya juga merasa kasihan dengan para pengemudi truk-truk dan harus diakui bahwa Pulang Pisau menjadi lokasi titik jenuh atau titik lelah pagi pengguna jalan yang menuju Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Ia telah meminta kepada Dinas PUPR untuk menyediakan lahan dengan dipetakan secara benar membangun rest area untuk bisa dimanfaatkan para pengemudi yang melakukan perjalanan jauh.

Baca juga: Bupati Pulang Pisau targetkan terbangunnya 'rest area'

Baca juga: Ketua DPRD Pulang Pisau dukung peran investasi sawit sepanjang tidak ilegal

Baca juga: Infrastruktur jalan Desa Cematan menjadi prioritas percepat sektor pariwisata