Jeddah (ANTARA) - Direktur Utama LKBN ANTARA Akhmad Munir memaparkan peran pelaporan haji yang dilakukan oleh media Indonesia, khususnya ANTARA, dalam diskusi global saat menjadi salah satu pembicara dalam gelaran konferensi haji internasional, Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition (HUSCE) 2024, di Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Munir, salah satu peran tersebut yaitu sebagai platform global untuk narasi haji.
“Berita ANTARA yang menggarisbawahi perspektif beragam pengalaman haji dari masyarakat Indonesia dengan segala kekhasannya dapat menjadi sumber informasi tidak hanya bagi masyarakat Indonesia namun juga dunia,” ujar Munir di Jeddah, Kamis.
Munir menyampaikan, sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar, media di Indonesia menggunakan beragam platform media modern untuk melaporkan ibadah haji, yang secara signifikan mempengaruhi pemahaman dan pengalaman ibadah haji Muslim di Indonesia.
Peliputan haji akan dimulai dari sebelum keberangkatan hingga kepulangan karena selain sebagai ritual sakral keagamaan, Muslim Indonesia memiliki warisan tradisi sebelum dan setelah pelaksanaan ibadah haji, yang antara lain adalah persiapan spiritual, perpisahan dan penyambutan.
Ia mencontohkan tradisi walimatus safar atau jamuan atas rasa syukur para calon jamaah haji, yang merupakan tradisi umum yang biasa dilakukan jamaah haji sebelum berangkat. Tradisi tersebut diisi dengan doa bersama dengan keluarga, kerabat, tetangga maupun anak yatim. Tamu yang hadir akan menikmati jamuan dan menitip doa agar segera menyusul ke Tanah Suci.
Selanjutnya ada pula tradisi pengiriman doa keselamatan. Masyarakat Lombok misalnya, akan melakukan tradisi klansah dengan membangun tenda atau klansah di depan rumah jamaah haji sebagai tempat berdoa meminta keselamatan bagi jamaah haji.
Baca juga: Dirut ANTARA: Pelaporan haji bagi publik untuk pastikan transparansi
Baca juga: LKBN ANTARA berperan penting sebarkan konten komprehensif tentang haji
Masyarakat Aceh akan melakukan tradisi peusijuek dengan cara memercikkan air daun peusijuek kepada para calon jamaah haji. Sementara masyarakat Jambi akan melakukan tradisi tale dengan merangkai doa dan nasihat bagi para calon jamaah haji dalam bentuk nyanyian.
Kemudian, ada juga tradisi penyambutan haji. Masyarakat Bugis memiliki tradisi Mappatopo untuk menyambut kepulangan jamaah haji. Sebuah pesta perjamuan untuk berbagi pengalaman spiritual untuk memperkuat ikatan sosial.
Sementara itu, masyarakat Madura memiliki tradisi Asareje untuk menyambut kepulangan jamaah haji dimana jamaah haji diarak dengan mobil dan menggelar syukuran jamuan selama 40 hari untuk berbagi pengalaman spiritual dan buah tangan.
“Narasi-naratif yang disebarluaskan oleh seluruh mitra ANTARA tidak hanya merangkum kisah-kisah jamaah haji Indonesia mulai dari kampung halaman hingga Makkah, namun juga berfungsi sebagai kanvas representatif yang mencerminkan keberagaman, spiritualitas, dan esensi universal ibadah haji, yang dapat diterima oleh umat Islam di seluruh dunia,” kata Munir.
Munir menambahkan, pelaporan haji oleh ANTARA juga untuk mendorong persatuan dan kebersamaan melalui pengalaman bersama. Dengan berbagi pengalaman emosional dan spiritual yang dialami oleh para jamaah haji Indonesia, maka ANTARA menggarisbawahi ikatan universal dari iman, solidaritas, dan pengabdian yang melampaui batas-batas negara.
“Pengalaman bersama yang disajikan dalam laporan haji oleh media di Indonesia memperkuat identitas kolektif dan rasa memiliki di kalangan umat Islam secara global yang akan memperkuat gagasan persatuan dalam keberagaman,” ujar Munir.
Di sisi lain, Munir juga menilai pentingnya pemanfaatan teknologi untuk jangkauan global. Teknologi memainkan peran penting dalam memperkuat pengaruh media Indonesia dalam diskusi haji global. Platform media sosial, live streaming, dan publikasi online memungkinkan media-media di Indonesia menjangkau khalayak global secara instan.
“Lanskap digital ini menjadi forum interaktif di mana individu di seluruh dunia dapat terlibat, berbagi wawasan, dan berkontribusi terhadap wacana global yang berkembang seputar ibadah haji,” kata Munir.
Munir menyampaikan, ANTARA juga secara rutin bekerja sama dengan kantor-kantor berita dan media yang menjadi mitranya di luar negeri untuk menyebarluaskan peliputan haji.