Sampit (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melanjutkan peningkatan ruas jalan HM Arsyad pada tahun 2024 yakni pada jalur sebelah timur, setelah sebelumnya 2022 peningkatan dilakukan pada jalur sebelah barat.
“Insha Allah, untuk peningkatan Jalan HM Arsyad tahun ini kami laksanakan. Kami sedang menyiapkan proses pengadaan barang dan jasanya,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kotim, Mentana Dhinar Tistama di Sampit, Minggu.
Mentana menjelaskan, saat ini pihaknya menyiapkan proses pengadaan barang dan jasa yang ditargetkan bisa selesai Januari. Dalam pengadaan barang dan jasa ini pihaknya dihadapkan dengan dua pilihan, yakni menggunakan e-katalog atau sistem lelang umum seperti proyek-proyek sebelumnya.
“Sekarang masih dalam proses kajian, tapi kalau bisa kami ingin menggunakan e-katalog supaya lebih mudah dan transparan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Kotim pendekatan dengan warga untuk atasi kendala normalisasi sungai
Baca juga: Pemkab Kotim pendekatan dengan warga untuk atasi kendala normalisasi sungai
Lanjutnya, panjang jalan yang akan ditingkatkan kurang lebih, 2,4 kilometer, dari simpang empat Jalan Pelita hingga Bundaran KB. Estimasi waktu pengerjaan sekitar enam bulan, namun ia berharap bisa lebih cepat dari itu.
Adapun, anggaran yang disiapkan untuk peningkatan Jalan HM Arsyad ini sekitar Rp12 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.
Sama seperti sebelumnya, peningkatan Jalan HM Arsyad jalur sebelah timur ini menggunakan teknologi cement treated recycling base (CTRB) atau daur ulang.
Teknologi CTRB merupakan teknologi daur ulang dengan cara menstabilisasi lapis pondasi terutama agregat dengan semen. Daur ulang dengan CTRB, dilaksanakan pada jalan aspal atau agregat atau kerikil yang perlu distabilisasi atau ditingkatkan kemampuan daya dukungnya, dengan menambahkan semen sebagai bahan lapis pondasi atau lapis pondasi bawah.
Material yang digunakan terdiri dari kerikil atau agregat, lapisan aspal eksisting dan semen. Alat yang diperlukan untuk perbaikan jalan dengan teknologi CTRB yaitu recycler mechine dan water tanker.
“Kami menggunakan sistem recycle, sama seperti jalur sebelahnya. Jadi aspal yang ada itu akan kami hancurkan lalu dicampur dan ditambah dengan material lainnya agar lebih kuat,” ucapnya.
Mentana menambahkan, selain Jalan HM Arsyad ada beberapa ruas jalan lainnya yang ditingkatkan tahun ini, baik yang berada di dalam kota maupun luar kota.
Salah satu yang jadi prioritas adalah Jalan Kapten Mulyono mulai dari Bundaran Polres sampai simpang empat Jalan Pelita. Jalan ini diutamakan, karena arus lalu lintas yang cukup padat dan kondisi jalan yang cukup banyak kerusakan.
“Jalan Kapten Mulyono ini cukup ramai, jadi akan kami tingkatkan kapasitasnya. Mudah-mudahan bisa memperlancar lalu lintas dan lebih aman untuk pengguna jalan,” demikian Mentana.
Baca juga: Pengurus Organda Kotim siap dilantik
Baca juga: Bupati Kotim siapkan dua kegiatan besar untuk tarik minat pengunjung
Baca juga: Bangunan warga hambat optimalisasi penanganan banjir di Sampit
Baca juga: Pengurus Organda Kotim siap dilantik
Baca juga: Bupati Kotim siapkan dua kegiatan besar untuk tarik minat pengunjung
Baca juga: Bangunan warga hambat optimalisasi penanganan banjir di Sampit