Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Achmad Rasyid mengingatkan sekaligus meminta pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, harus sudah mulai mempersiapkan berbagai strategi dalam mengantisipasi lonjakan harga pangan jelang bulan suci Ramadhan tahun ini.
Permintaan itu karena lonjakan harga pangan sebenarnya telah menjadi permasalahan yang rutin dan kerap muncul menjelang hari-hari besar keagamaan, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, kemarin.
"Jadi, harus sudah mulai serius dan konsisten melakukan berbagai strategi, agar lonjakan harga pangan tidak terlalu tinggi di daerah ini," ucapnya.
Menurut Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya itu, pentingnya tindakan antisipasi yang dilakukan sejak dini untuk menekan kenaikan harga pangan secara maksimal. Sebab, lonjakan harga tersebut berpotensi menyebabkan inflasi yang justru merugikan masyarakat.
Achmad Rasyid mengatakan, pemda dapat mengambil beberapa langkah strategis, mulai dari pemantauan langsung terhadap ketersediaan stok pangan dan harga-harga di pasaran hingga penyelenggaraan operasi pasar murah atau penyeimbang.
Baca juga: Dorong dan maksimalkan kontribusi PBS bagi pembangunan di Kalteng
"Begitu juga dengan upaya menekan kenaikan harga itu perlu dilakukan dengan mengelar operasi pasar murah atau penyeimbang. Kita berharap kenaikan pangan tidak terjadi begitu signifikan," kata dia.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini diharapkan masyarakat dapat menjalani bulan Ramadhan dengan tenteram dan khidmat tanpa terbebani oleh lonjakan harga pangan yang tidak terkendali.
"Semoga Ramadhan tahun ini menjadi waktu yang penuh berkah bagi umat muslim," demikian Achmad Rasyid.
Baca juga: Presiden terpilih diharapkan tepati janji dan penuhi harapan masyarakat
Baca juga: Optimalkan bonus demografi, pelatihan ke generasi muda Kalteng harus digiatkan
Baca juga: DPRD Kalteng minta pembinaan ke petani harus terus dan berkelanjutan
Permintaan itu karena lonjakan harga pangan sebenarnya telah menjadi permasalahan yang rutin dan kerap muncul menjelang hari-hari besar keagamaan, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, kemarin.
"Jadi, harus sudah mulai serius dan konsisten melakukan berbagai strategi, agar lonjakan harga pangan tidak terlalu tinggi di daerah ini," ucapnya.
Menurut Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya itu, pentingnya tindakan antisipasi yang dilakukan sejak dini untuk menekan kenaikan harga pangan secara maksimal. Sebab, lonjakan harga tersebut berpotensi menyebabkan inflasi yang justru merugikan masyarakat.
Achmad Rasyid mengatakan, pemda dapat mengambil beberapa langkah strategis, mulai dari pemantauan langsung terhadap ketersediaan stok pangan dan harga-harga di pasaran hingga penyelenggaraan operasi pasar murah atau penyeimbang.
Baca juga: Dorong dan maksimalkan kontribusi PBS bagi pembangunan di Kalteng
"Begitu juga dengan upaya menekan kenaikan harga itu perlu dilakukan dengan mengelar operasi pasar murah atau penyeimbang. Kita berharap kenaikan pangan tidak terjadi begitu signifikan," kata dia.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini diharapkan masyarakat dapat menjalani bulan Ramadhan dengan tenteram dan khidmat tanpa terbebani oleh lonjakan harga pangan yang tidak terkendali.
"Semoga Ramadhan tahun ini menjadi waktu yang penuh berkah bagi umat muslim," demikian Achmad Rasyid.
Baca juga: Presiden terpilih diharapkan tepati janji dan penuhi harapan masyarakat
Baca juga: Optimalkan bonus demografi, pelatihan ke generasi muda Kalteng harus digiatkan
Baca juga: DPRD Kalteng minta pembinaan ke petani harus terus dan berkelanjutan