Palangka Raya (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Hera Nugrahayu mengatakan, keberadaan Gerai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di daerah setempat dapat mengintervensi inflasi di daerah itu.
"Gerai TPID ada dua dibuka di Kota Palangka Raya. Pertama di kawasan Pasar Kahayan dan yang baru dibuka ini di Pasar Kalampangan, tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok dalam rangka keterjangkauan harga," kata Hera Nugrahayu saat meresmikan Gerai TPID di Kelurahan Kalampangan, Selasa.
Dia menuturkan, selain itu pula dengan ketersediaan bahan pokok yang cukup, tentunya harga bahan pangan di pasar yang ada di Palangka Raya dapat dikendalikan dengan baik, bahkan harganya pun terjangkau dengan baik.
Kemudian bahan pokok seperti beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), beras Siam Kahayan, daging ayam beku dan daging sapi beku dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Bulog karena Gerai TPID tersebut berdiri atas kerja sama Bulog dan pemkot setempat.
"Harga beras SPHP per lima kilogramnya dijual Rp57.000, beras Siam Kahayan per lima kilogramnya Rp85.000, ayam beku Rp35 per kilogramnya dan daging sapi beku seharga Rp120 per kilogramnya, jadi semuanya sesuai dengan HET," katanya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya kendalikan inflasi melalui pasar murah
Ditambahkan Hera, cara seperti ini sudah sangat ampuh dalam menekan inflasi. Buktinya pada 2023 lalu hal serupa dilakukan, alhasil intervensi inflasi di daerah setempat cukup berhasil dikendalikan.
Distribusi bahan pangan dari daerah lain juga tetap berjalan dengan baik, sehingga kekhawatiran adanya terjadi inflasi tidak begitu signifikan di daerah setempat.
Di lokasi yang sama, Kepala Bulog Kalteng Budi Cahyanto di sela-sela kegiatan tersebut menambahkan bahwa beras yang ada di Gerai TPID di Kelurahan Kalampangan disediakan 2 ton.
Selain itu ada sejumlah produk lain seperti minyak goreng, daging dan lainnya dengan harga sesuai HET. Harganya tentu lebih murah dibandingkan di pasar tradisional.
"Gerai ini saya berharap bisa buka tiap hari dan tidak hanya hari ini saja masyarakat berbelanja di gerai tersebut. Untuk stok yang kami sediakan dipastikan cukup, karena kepala Keluarga (KK) di daerah setempat berjumlah kurang lebih 5.000 jiwa," demikian Budi Cahyanto.
Baca juga: Kemenkumham Kalteng perkuat kolaborasi penyebaran informasi publik
Baca juga: BNNP Kalteng tangkap kurir dan pemasok sabu lintas provinsi
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya libatkan BPOM awasi Pasar Ramadhan
"Gerai TPID ada dua dibuka di Kota Palangka Raya. Pertama di kawasan Pasar Kahayan dan yang baru dibuka ini di Pasar Kalampangan, tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok dalam rangka keterjangkauan harga," kata Hera Nugrahayu saat meresmikan Gerai TPID di Kelurahan Kalampangan, Selasa.
Dia menuturkan, selain itu pula dengan ketersediaan bahan pokok yang cukup, tentunya harga bahan pangan di pasar yang ada di Palangka Raya dapat dikendalikan dengan baik, bahkan harganya pun terjangkau dengan baik.
Kemudian bahan pokok seperti beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), beras Siam Kahayan, daging ayam beku dan daging sapi beku dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Bulog karena Gerai TPID tersebut berdiri atas kerja sama Bulog dan pemkot setempat.
"Harga beras SPHP per lima kilogramnya dijual Rp57.000, beras Siam Kahayan per lima kilogramnya Rp85.000, ayam beku Rp35 per kilogramnya dan daging sapi beku seharga Rp120 per kilogramnya, jadi semuanya sesuai dengan HET," katanya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya kendalikan inflasi melalui pasar murah
Ditambahkan Hera, cara seperti ini sudah sangat ampuh dalam menekan inflasi. Buktinya pada 2023 lalu hal serupa dilakukan, alhasil intervensi inflasi di daerah setempat cukup berhasil dikendalikan.
Distribusi bahan pangan dari daerah lain juga tetap berjalan dengan baik, sehingga kekhawatiran adanya terjadi inflasi tidak begitu signifikan di daerah setempat.
Di lokasi yang sama, Kepala Bulog Kalteng Budi Cahyanto di sela-sela kegiatan tersebut menambahkan bahwa beras yang ada di Gerai TPID di Kelurahan Kalampangan disediakan 2 ton.
Selain itu ada sejumlah produk lain seperti minyak goreng, daging dan lainnya dengan harga sesuai HET. Harganya tentu lebih murah dibandingkan di pasar tradisional.
"Gerai ini saya berharap bisa buka tiap hari dan tidak hanya hari ini saja masyarakat berbelanja di gerai tersebut. Untuk stok yang kami sediakan dipastikan cukup, karena kepala Keluarga (KK) di daerah setempat berjumlah kurang lebih 5.000 jiwa," demikian Budi Cahyanto.
Baca juga: Kemenkumham Kalteng perkuat kolaborasi penyebaran informasi publik
Baca juga: BNNP Kalteng tangkap kurir dan pemasok sabu lintas provinsi
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya libatkan BPOM awasi Pasar Ramadhan