Masalah emosional jadi salah satu faktor risiko kanker ginjal

Selasa, 19 Maret 2024 14:42 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis urologi Rumah Sakit Kanker Dharmais dr Rachmat Budi Santoso menyebutkan bahwa selain faktor-faktor risiko yang bersifat fisik, masalah emosional juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.

Rachmat mengatakan bahwa umumnya, penderita kanker ginjal berusia 50 tahun ke atas. Namun, ujarnya, seiring berubahnya zaman, hidup semakin rumit, penuh tekanan serta ambisi, sehingga jumlah penderita kanker ginjal dari kalangan muda bertambah karena mereka punya beban pikiran yang berat.

"Kalau kita marah atau stres, tubuh cenderung akan mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Nah, kebanyakan hormon ini di dalam tubuh kita itu akan membuat sistem syaraf kita, elektrokimia kita, sel-sel kita, tubuh kita juga akan terpapar dalam environment yang stressfull. Nah itu juga bisa menyebabkan hal tersebut," ujarnya dalam webinar "Waspada Kanker Ginjal" yang disiarkan di kanal YouTube resmi RSK Dharmais.

Baca juga: Ini rekomendasi pola makan untuk menjaga kesehatan ginjal

Menurut dia, setiap orang mempunyai risiko terkena kanker, baik kanker ginjal maupun kanker lainnya. Untuk mencegahnya, keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental perlu dijaga, misalnya dengan olahraga, istirahat yang cukup, tidak merokok, serta melakukan meditasi dan yoga.

"Mental itu kan tidak kelihatan ya sebenarnya. Namun, itu mempengaruhi fisik juga. Orang yang marah sama orang yang sabar, itu kalau kita periksa, beda internalnya," kata dia.

Dia menyebutkan bahwa seperti kanker-kanker lain, kecuali kanker serviks, penyebab pasti kanker ginjal belum diketahui. Akan tetapi, kata dia, ada sejumlah faktor risiko yang meningkatkan risiko kanker, antara lain merokok, obesitas, dan faktor genetik.

Menurut dia, ginjal adalah organ kedua terpenting setelah jantung dalam hal sirkulasi darah, karena ginjal berfungsi mencuci darah yang kotor, menjaga keseimbangan elektrolit, serta mengatur tekanan darah.

Baca juga: Bagi penderita hipertensi dan diabetes perlu deteksi dini penyakit ginjal

Berdasarkan data dari GLOBOCAN pada tahun 2020, ujarnya, jumlah penderita kasus baru kanker ginjal dalam satu tahun berkisar antara 2.600-2.800 orang. Dia menjelaskan bahwa dari sekian banyak pasien tersebut, semuanya datang ketika stadiumnya sudah lanjut, sehingga sekitar 1.400 penderita meninggal.

Dia mengatakan bahwa pada stadium awal, biasanya kanker ginjal tidak ada gejalanya. Akan tetapi, pada stadium yang sudah agak lanjut, ada gejala-gejala seperti kencing berdarah, benjolan di punggung, atau bahkan sampai ke perut, serta nyeri pinggang.

Adapun kencing berdarah. kata dia, tidak selalu terlihat oleh mata, dan darah yang keluar bisa berukuran mikroskopik.

Dia menambahkan bahwa ada juga gejala-gejala lain yang sering tidak diketahui, seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, anemia, atau penurunan berat badan yang cukup drastis.

"Jadi, jangan senang dulu kalau misalnya dalam tiga bulan turun 10 kilogram, jangan 'wah saya langsing'. Itu kita harus teliti dulu. Apa sih penyebab langsingnya itu?" katanya.

Baca juga: Berikut gejala awal penyakit ginjal

Baca juga: Awas! Kelebihan garam bisa picu penyakit ginjal kronis

Baca juga: Kemenkes-BPOM perkuat sistem awasi obat terkait cegah ginjal akut

Pewarta : Mecca Yumna Ning Prisie
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

ISK yang tidak teratasi bisa sebabkan penyakit ginjal

07 August 2024 9:14 Wib

Cegah kasus ginjal pada anak, guru dan orang tua diminta edukasi bahaya minuman kemasan

30 July 2024 16:48 Wib

Dokter : Penyebab gagal ginjal salah satunya kerap minum manis

11 July 2024 9:23 Wib

Awas! Terlalu lama duduk dapat sebabkan batu ginjal

07 May 2024 17:32 Wib

Mengenal apa itu batu ginjal dan cara pengobatannya

27 March 2024 15:24 Wib
Terpopuler

1.358 lulusan UMPR siap terjun langsung dalam pembangunan daerah

Dunia Pendidikan - 02 November 2024 16:15 Wib

Pastikan pelayanan prima, Polda Kalteng hadirkan Ade Rai edukasi kebugaran tubuh

Kabar Daerah - 04 November 2024 14:35 Wib

Boyamin ajukan judicial review ke MK terkait pansel KPK

Nasional - 05 November 2024 16:49 Wib

DPMD Kapuas dukung simpul layanan pemetaan partisipatif

Kabar Daerah - 06 November 2024 19:21 Wib

Tinjau TPA, DPRD Kotim dapati kekurangan sarpras jadi kendala