Samarinda (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik menawarkan kepada Pemerintah Papua Barat untuk membangun kantor penghubung dan rumah tinggal staf di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara ( IKN) yakni di Kota Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Penawaran Akmal Malik tersebut disampaikan langsung kepada Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere saat melakukan kunjungan kerja ke Samarinda, Kamis.
Dalam kunjungan kerjanya, Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham membawa rombongan berjumlah 25 orang.
Akmal menyarankan kepada Pemprov Papua Barat untuk memilih lokasi yang sudah pasti saja. Sebab meski Otorita IKN sudah mengakomodasi rencana kawasan bagi kantor penghubung untuk seluruh provinsi di Indonesia, termasuk perwakilan negara-negara sahabat, namun hingga saat ini belum diputuskan lokasinya.
“Saran saya yang pasti-pasti saja. Bisa di Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara atau Kutai Kartanegara,” ucap Akmal mempromosikan kawasan penyangga yang berada di Kaltim.
Akmal menjelaskan progres pembangunan IKN terus dikebut oleh Pemerintah Pusat dan faktanya telah membawa dampak sangat positif bagi masyarakat Kaltim.
"Pembangunan IKN telah mendongkrak kami, terutama infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi Kaltim sekarang bahkan sudah mencapai 6,22 persen,” sambung Akmal.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu mengungkapkan bahwa Papua Barat merupakan provinsi pertama yang secara khusus datang ke Kaltim untuk mencari lahan untuk kantor penghubung mereka.
“Kami sangat senang kalau bapak ingin membangun di kawasan penyangga. Sisi infrastruktur, penyangga pasti kuat. Sudah tidak ada persoalan. Tapi terserah Pak Pj mau dimana. Kita mendukung kalau teman-teman Papua Barat akan segera membangun,” tegas Akmal.
Akmal berharap agar Papua Barat membangun kantor penghubung di luar IKN dengan tujuan untuk mendorong daerah penyangga ikut bertumbuh bersama IKN.
Sementara itu, Pj Gubernur Papua Barat All Baham Temongmere menjelaskan dua agenda mereka datang ke Kaltim. Pertama untuk mencari lokasi yang tepat bagi pembangunan kantor penghubung plus rumah tinggal staf dan kedua melakukan kunjungan ke Kota Bontang untuk melihat pabrik PT Pupuk Kaltim.
"Kami ingin punya guest house. Kemungkinan besar di Balikpapan, karena paling dekat kemana-mana. Ini harus segera kami lakukan. Jangan sampai kita terlambat, jangan kalah cepat dengan pengusaha," canda Ali Baham yang juga menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat itu.
Di sisi lain, Ali Baham mengaku sangat terkesan saat berada di Kota Bontang, sehari sebelumnya.
Menurutnya, Kota Taman cukup sejuk dan nyaman, meski ada industri besar beroperasi di sana.
Dia bahkan masih menemukan rumah kaki seribu (rumah dengan tiang kayu yang banyak di bawahnya), sama persis dengan rumah-rumah yang ada di Papua Barat.
"Kami mohon dukungan karena Pupuk Kaltim akan ke Papua Barat. Kami berharap Bontang bisa dibawa ke Fakfak," harap Ali Baham.
Penawaran Akmal Malik tersebut disampaikan langsung kepada Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere saat melakukan kunjungan kerja ke Samarinda, Kamis.
Dalam kunjungan kerjanya, Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham membawa rombongan berjumlah 25 orang.
Akmal menyarankan kepada Pemprov Papua Barat untuk memilih lokasi yang sudah pasti saja. Sebab meski Otorita IKN sudah mengakomodasi rencana kawasan bagi kantor penghubung untuk seluruh provinsi di Indonesia, termasuk perwakilan negara-negara sahabat, namun hingga saat ini belum diputuskan lokasinya.
“Saran saya yang pasti-pasti saja. Bisa di Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara atau Kutai Kartanegara,” ucap Akmal mempromosikan kawasan penyangga yang berada di Kaltim.
Akmal menjelaskan progres pembangunan IKN terus dikebut oleh Pemerintah Pusat dan faktanya telah membawa dampak sangat positif bagi masyarakat Kaltim.
"Pembangunan IKN telah mendongkrak kami, terutama infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi Kaltim sekarang bahkan sudah mencapai 6,22 persen,” sambung Akmal.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu mengungkapkan bahwa Papua Barat merupakan provinsi pertama yang secara khusus datang ke Kaltim untuk mencari lahan untuk kantor penghubung mereka.
“Kami sangat senang kalau bapak ingin membangun di kawasan penyangga. Sisi infrastruktur, penyangga pasti kuat. Sudah tidak ada persoalan. Tapi terserah Pak Pj mau dimana. Kita mendukung kalau teman-teman Papua Barat akan segera membangun,” tegas Akmal.
Akmal berharap agar Papua Barat membangun kantor penghubung di luar IKN dengan tujuan untuk mendorong daerah penyangga ikut bertumbuh bersama IKN.
Sementara itu, Pj Gubernur Papua Barat All Baham Temongmere menjelaskan dua agenda mereka datang ke Kaltim. Pertama untuk mencari lokasi yang tepat bagi pembangunan kantor penghubung plus rumah tinggal staf dan kedua melakukan kunjungan ke Kota Bontang untuk melihat pabrik PT Pupuk Kaltim.
"Kami ingin punya guest house. Kemungkinan besar di Balikpapan, karena paling dekat kemana-mana. Ini harus segera kami lakukan. Jangan sampai kita terlambat, jangan kalah cepat dengan pengusaha," canda Ali Baham yang juga menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat itu.
Di sisi lain, Ali Baham mengaku sangat terkesan saat berada di Kota Bontang, sehari sebelumnya.
Menurutnya, Kota Taman cukup sejuk dan nyaman, meski ada industri besar beroperasi di sana.
Dia bahkan masih menemukan rumah kaki seribu (rumah dengan tiang kayu yang banyak di bawahnya), sama persis dengan rumah-rumah yang ada di Papua Barat.
"Kami mohon dukungan karena Pupuk Kaltim akan ke Papua Barat. Kami berharap Bontang bisa dibawa ke Fakfak," harap Ali Baham.