Sampit (ANTARA) - Puluhan sopir dan kernet di Terminal Patih Rumbih, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menjalani skrining kesehatan dan tes urine untuk memastikan kondisi kesehatan dalam keadaan baik dan bebas dari penggunaan narkoba.

“Kami  mengerahkan tiga tenaga kesehatan untuk melakukan skrining kesehatan dan tes narkoba bagi para sopir dan kernet dalam rangka arus mudik Lebaran 2024,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi di Sampit, Jumat.

Kegiatan ini kerja sama antara Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Polres Kotim dalam rangka memastikan keamanan dan keselamatan penumpang pada masa arus mudik Lebaran Idul Fitri 2024. Skrining kesehatan dan tes urine dilaksanakan selama empat hari, yakni 5-8 April 2024. 

Apabila hasil skrining kesehatan menunjukkan kondisi sopir maupun kernet kurang fit, maka pihaknya akan memberikan pengobatan ringan dan anjuran istirahat sampai kembali pulih. 

Namun yang menentukan keputusan terkait boleh atau tidak sopir tersebut melanjutkan perjalanan diserahkan kepada Dinas Perhubungan selaku instansi teknis yang berwenang.

“Kami tidak ingin sopir itu beban kerjanya terlalu berat sampai tidak ada istirahat. Karena, kesehatan adalah jaminan utama dalam melaksanakan tugas seperti ini,” ujarnya.

Kemudian, jika ada sopir maupun kernet yang terindikasi menggunakan narkoba maka akan langsung diserahkan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku. Adapun, hari pertama kegiatan pihaknya tidak menemukan adanya sopir maupun kernet yang terindikasi menggunakan narkoba.

Baca juga: Disdik Kotim imbau sekolah tidak pungut biaya PPDB dan kelulusan

Di samping itu, pihaknya juga mengimbau para sopir dan kernet untuk selalu menjaga kesehatan dan kalau sakit gunakan obat secukupnya serta hindari obat-obatan yang mengandung narkoba.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kotim Suparmadi menyampaikan dalam menghadapi arus mudik Lebaran tentunya pihaknya berharap semua berjalan aman, lancar, dan terkendali. Itulah tujuan dari skrining kesehatan dan tes urine bagi sopir dan kernet.

“Melalui cara ini kami bisa tau kesiapan sopir maupun kernet sebelum melanjutkan perjalanan, karena keselamatan penumpang di perjalanan berada di tangan sopir,” ucapnya.

Untuk penanganan sopir atau kernet yang terindikasi narkoba maupun kondisi kesehatannya kurang baik sama seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas kesehatan. 

Namun, ia menambahkan bahwa biasanya pihak PO bus telah menyiapkan sopir cadangan untuk mengantisipasi sopir yang bertugas tidak dapat melanjutkan perjalanan, sehingga hal ini tidak sampai menghambat perjalanan penumpang.

Sehubungan dengan arus mudik Lebaran 2024, Dishub Kotim juga telah melakukan ramp check untuk memastikan kondisi kendaraan yang akan digunakan saat arus mudik Lebaran dan hasilnya semua dalam keadaan baik.

Peningkatan jumlah penumpang atau pemudik yang menggunakan angkutan darat ini sudah terlihat sejak H-7 Lebaran. Pada hari normal biasanya jumlah bus yang transit di Terminal Patih Rumbih berkisar 15-16 armada, namun sejak H-7 Lebaran jumlahnya meningkat hingga 22 armada dalam semalam.

Dari sekian armada tersebut hampir seluruh kapasitasnya terisi penuh. Pihaknya juga berencana mengusulkan ke PO untuk menambah armada, supaya semua masyarakat yang ingin mudik menggunakan jalur darat bisa terakomodir.

Baca juga: Polairud Polda Kalteng pastikan kesiapan penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Sampit

Baca juga: Bupati Kotim perintahkan OPD kawal ketat usulan pengembangan bandara

Baca juga: Normalisasi Sungai Baamang capai 90 persen

Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024