Palangka Raya (ANTARA) - Senator asal Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menyatakan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terkhusus generasi muda yang ada di Pulau Kalimantan, harus terus mempersiapkan diri di tengah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Keberadaan IKN di Pulau Kalimantan pastinya akan menimbulkan persaingan dengan masyarakat yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Teras Narang melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Minggu.
"Tanpa pemindahan itu pun sejatinya persaingan akan selalu terjadi dalam kehidupan kita, apalagi dengan adanya IKN yang berada di Pulau Kalimantan ini," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Anggota DPD RI ini, persaingan tidak bisa dicegah dan dihindari, apalagi hanya mengandalkan sebagai masyarakat adat atau masyarakat Dayak, termasuk masyarakat Pulau Kalimantan. Sebaliknya, masyarakat yang telah tinggal di Pulau Kalimantan, mesti memiliki kecerdasan lebih dan daya saing lebih dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
"Itulah kenapa sangat penting untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas diri, termasuk lewat pelatihan kaderisasi di organisasi kepemudaan maupun masyarakat yang ada di Pulau Kalimantan," kata Teras Narang.
Mantan Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu pun berharap sekaligus mendorong masyarakat adat, agar jangan sampai menjadi penonton dalam pembangunan IKN ini, apalagi termarginalisasi. Kelompok masyarakat intelektual, termasuk Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya, dapat berkolaborasi dengan masyarakat adat dan lokal.
Hal itu sebagai upaya agar masyarakat Adat dan Lokal juga di mampu kan meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusianya, dan memiliki daya saing, serta daya juang saat IKN akan mendorong terjadinya migrasi penduduk yang berasal dari mana-mana ke Kalimantan.
"Kita secara bersama juga mesti mengawal pembangunan IKN secara cerdas dan arif. Dengan tetap memegang semangat 5K, yakni Kritis, Konstruktif, Konstitusional, mengedepankan Kesantunan, dan menjaga semangat Kebersamaan," kata Teras Narang.
Baca juga: Akui cukup rumit, UU terkait pengelolaan lingkungan harus dirancang secara baik
Sebelumnya Agustin Teras Narang dipercaya menjadi pembuka seminar Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) PMKRI Palangka Raya, Sabtu (6/4/2024). Dalam seminar itu, dirinya berharap PMKRI dan juga gerakan mahasiswa lainnya di Kalimantan untuk terus memberi atensi pada agenda pembangunan IKN. Terlebih lagi baru-baru ini proses pengesahan Undang-undang Daerah Khusus Jakarta telah dilakukan, sehingga menurut Undang-undang Ibu Kota Nusantara, tinggal menunggu Keputusan Presiden saja untuk secara hukum IKN sah berpindah ke Pulau Kalimantan.
Dia mengatakan, begitu pemindahan IKN terjadi, tentu giat mobilitas termasuk urbanisasi akan semakin tinggi dan memicu banyak tantangan. Maka kita masyarakat di Kalimantan khususnya masyarakat adat, terlebih para pemuda pemudi mesti bersiap diri. Hal ini mengingat IKN datang dengan paket lengkap tantangan sekaligus peluang.
"Jangan sampai kita hanya sibuk menghadapi tantangan, tapi tidak siap mengambil peluang," demikian Teras Narang.
Baca juga: Diperlukan langkah taktis dan strategis atasi kenaikan harga beras maupun inflasi
Baca juga: Pemberian kewenangan dari pusat ke daerah harus berjalan efektif di lapangan
Baca juga: Teras Narang beri wejangan ke mahasiswa se-Indonesia di UKI Jakarta
Keberadaan IKN di Pulau Kalimantan pastinya akan menimbulkan persaingan dengan masyarakat yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Teras Narang melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Minggu.
"Tanpa pemindahan itu pun sejatinya persaingan akan selalu terjadi dalam kehidupan kita, apalagi dengan adanya IKN yang berada di Pulau Kalimantan ini," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Anggota DPD RI ini, persaingan tidak bisa dicegah dan dihindari, apalagi hanya mengandalkan sebagai masyarakat adat atau masyarakat Dayak, termasuk masyarakat Pulau Kalimantan. Sebaliknya, masyarakat yang telah tinggal di Pulau Kalimantan, mesti memiliki kecerdasan lebih dan daya saing lebih dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
"Itulah kenapa sangat penting untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas diri, termasuk lewat pelatihan kaderisasi di organisasi kepemudaan maupun masyarakat yang ada di Pulau Kalimantan," kata Teras Narang.
Mantan Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu pun berharap sekaligus mendorong masyarakat adat, agar jangan sampai menjadi penonton dalam pembangunan IKN ini, apalagi termarginalisasi. Kelompok masyarakat intelektual, termasuk Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya, dapat berkolaborasi dengan masyarakat adat dan lokal.
Hal itu sebagai upaya agar masyarakat Adat dan Lokal juga di mampu kan meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusianya, dan memiliki daya saing, serta daya juang saat IKN akan mendorong terjadinya migrasi penduduk yang berasal dari mana-mana ke Kalimantan.
"Kita secara bersama juga mesti mengawal pembangunan IKN secara cerdas dan arif. Dengan tetap memegang semangat 5K, yakni Kritis, Konstruktif, Konstitusional, mengedepankan Kesantunan, dan menjaga semangat Kebersamaan," kata Teras Narang.
Baca juga: Akui cukup rumit, UU terkait pengelolaan lingkungan harus dirancang secara baik
Sebelumnya Agustin Teras Narang dipercaya menjadi pembuka seminar Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) PMKRI Palangka Raya, Sabtu (6/4/2024). Dalam seminar itu, dirinya berharap PMKRI dan juga gerakan mahasiswa lainnya di Kalimantan untuk terus memberi atensi pada agenda pembangunan IKN. Terlebih lagi baru-baru ini proses pengesahan Undang-undang Daerah Khusus Jakarta telah dilakukan, sehingga menurut Undang-undang Ibu Kota Nusantara, tinggal menunggu Keputusan Presiden saja untuk secara hukum IKN sah berpindah ke Pulau Kalimantan.
Dia mengatakan, begitu pemindahan IKN terjadi, tentu giat mobilitas termasuk urbanisasi akan semakin tinggi dan memicu banyak tantangan. Maka kita masyarakat di Kalimantan khususnya masyarakat adat, terlebih para pemuda pemudi mesti bersiap diri. Hal ini mengingat IKN datang dengan paket lengkap tantangan sekaligus peluang.
"Jangan sampai kita hanya sibuk menghadapi tantangan, tapi tidak siap mengambil peluang," demikian Teras Narang.
Baca juga: Diperlukan langkah taktis dan strategis atasi kenaikan harga beras maupun inflasi
Baca juga: Pemberian kewenangan dari pusat ke daerah harus berjalan efektif di lapangan
Baca juga: Teras Narang beri wejangan ke mahasiswa se-Indonesia di UKI Jakarta