Muara Teweh (ANTARA) - Maskapai Susi Air mulai 10 April 2024 melakukan terbang perdana penerbangan perintis rute Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara-Palangka Raya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah pulang pergi.
"Terbang perdana pada Rabu (10/4) penumpang dari Palangka Raya tiba di Muara Teweh penuh sebanyak 11 orang dan sebaliknya dari Muara Teweh ke Palangka Raya ada empat orang," kata Kepala Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Muhammad Amrillah K di Muara Teweh, Kamis.
Penerbangan yang menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang dengan frekuensi dua kali sepekan, yakni setiap Rabu dan Jumat dengan harga tiket Rp494.510 untuk tujuan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya - Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, sedangkan sebaliknya Muara Teweh-Palangka Raya Rp447.910.
"Kita harapkan penerbangan yang mendapat subsidi dari Kementerian Perhubungan ini mampu meningkatkan arus penumpang dari Bandara Haji Muhammad Sidik," katanya.
Dia mengatakan, penerbangan perintis di Kalteng ini diterbangi maskapai Susi Air dengan Koordinator Wilayah Bandara Kuala Pembuang Tahun Anggaran 2024, mulai resmi beroperasi dengan penerbangan perdana pada rute Kuala Pembuang - Palangka Raya pada 8 April 2024.
Baca juga: Arus mudik pesawat Muara Teweh - Banjarmasin mulai ramai
Baca juga: Susi Air kembali layani penerbangan Muara Teweh-Palangka Raya
"Selain melayani sejumlah kota Kalteng lainnya menuju Palangka Raya juga dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan," katanya.
Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh selain melayani penerbangan perintis juga penerbangan komersil yakni maskapai Wings Air dengan rute Muara Teweh - Banjarmasin setiap hari.
Seorang penumpang Susi Air tiba di Muara Teweh mengakui sangat terbantu dengan dibukanya penerbangan perintis apalagi bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, sehingga dapat mempersingkat jarak perjalanan dari Palangka Raya ke Muara Teweh.
"Kalau kami menggunakan angkutan darat, jarak tempuh Palangka Raya-Muara Teweh sekitar tujuh jam," katanya.
"Terbang perdana pada Rabu (10/4) penumpang dari Palangka Raya tiba di Muara Teweh penuh sebanyak 11 orang dan sebaliknya dari Muara Teweh ke Palangka Raya ada empat orang," kata Kepala Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Muhammad Amrillah K di Muara Teweh, Kamis.
Penerbangan yang menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang dengan frekuensi dua kali sepekan, yakni setiap Rabu dan Jumat dengan harga tiket Rp494.510 untuk tujuan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya - Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, sedangkan sebaliknya Muara Teweh-Palangka Raya Rp447.910.
"Kita harapkan penerbangan yang mendapat subsidi dari Kementerian Perhubungan ini mampu meningkatkan arus penumpang dari Bandara Haji Muhammad Sidik," katanya.
Dia mengatakan, penerbangan perintis di Kalteng ini diterbangi maskapai Susi Air dengan Koordinator Wilayah Bandara Kuala Pembuang Tahun Anggaran 2024, mulai resmi beroperasi dengan penerbangan perdana pada rute Kuala Pembuang - Palangka Raya pada 8 April 2024.
Baca juga: Arus mudik pesawat Muara Teweh - Banjarmasin mulai ramai
Baca juga: Susi Air kembali layani penerbangan Muara Teweh-Palangka Raya
"Selain melayani sejumlah kota Kalteng lainnya menuju Palangka Raya juga dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan," katanya.
Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh selain melayani penerbangan perintis juga penerbangan komersil yakni maskapai Wings Air dengan rute Muara Teweh - Banjarmasin setiap hari.
Seorang penumpang Susi Air tiba di Muara Teweh mengakui sangat terbantu dengan dibukanya penerbangan perintis apalagi bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, sehingga dapat mempersingkat jarak perjalanan dari Palangka Raya ke Muara Teweh.
"Kalau kami menggunakan angkutan darat, jarak tempuh Palangka Raya-Muara Teweh sekitar tujuh jam," katanya.