Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah Agustiar Sabran mengingatkan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai sejak dini bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi setempat.
"Dalam beberapa minggu ini cuaca di Kalteng cukup panas, maka dari itu masyarakat saya sarankan agar mewaspadai bahaya karhutla yang kapan saja bisa terjadi," kata Agustiar Sabran di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, dengan cuaca yang saat ini panasnya cukup terik tentunya sangat membahayakan terjadinya karhutla, apalagi semak belukar ranting-ranting dan gambut di daerah setempat kondisinya kering.
Dengan kondisi seperti itu, tentunya sangat mudah terbakar apabila ada oknum masyarakat yang memiliki kepentingan pribadi terhadap lahan tersebut.
"Maka dari itu saya selalu mengingatkan masyarakat kita harus tetap menjaga alam kita, jangan sampai hal-hal tersebut tidak diantisipasi sejak dini karena bisa meresahkan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Kebijakan desentralisasi bantu tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Kakak kandung Gubernur Kalteng Agustiar Sabran itu menambahkan, selain masyarakat yang terus meningkatkan kewaspadaan terkait karhutla sejumlah instansi terkait baik di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk juga ikut mewaspadai dan mengantisipasi terkait hal tersebut.
Dengan berkolaborasi dengan masyarakat, relawan pemadam kebakaran di daerahnya masing-masing tentunya persoalan karhutla bisa ditanggulangi sedini mungkin.
"Meski ini belum marak terjadi, namun tidak ada salahnya setiap instansi terkait mengantisipasi terlebih dahulu persoalan-persoalan tersebut terjadi bisa merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat kita," ungkap Agustiar Sabran.
Ditambahkan Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu, masyarakat diminta agar berperan aktif dalam mengantisipasi persoalan karhutla.
"Apabila ada terjadi karhutla, segera laporkan ke pihak kepolisian setempat, kecamatan, kelurahan serta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerahnya masing-masing, untuk segera ditangani dengan cepat," demikian Agustiar Sabran.
Baca juga: Seminar bisnis G-Coach beri inspirasi dan motivasi generasi muda
Baca juga: Pemprov Kalteng resmi luncurkan logo Hari Jadi ke-67
Baca juga: Pemprov Kalteng berencana bangun jalan khusus angkutan PBS
"Dalam beberapa minggu ini cuaca di Kalteng cukup panas, maka dari itu masyarakat saya sarankan agar mewaspadai bahaya karhutla yang kapan saja bisa terjadi," kata Agustiar Sabran di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, dengan cuaca yang saat ini panasnya cukup terik tentunya sangat membahayakan terjadinya karhutla, apalagi semak belukar ranting-ranting dan gambut di daerah setempat kondisinya kering.
Dengan kondisi seperti itu, tentunya sangat mudah terbakar apabila ada oknum masyarakat yang memiliki kepentingan pribadi terhadap lahan tersebut.
"Maka dari itu saya selalu mengingatkan masyarakat kita harus tetap menjaga alam kita, jangan sampai hal-hal tersebut tidak diantisipasi sejak dini karena bisa meresahkan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Kebijakan desentralisasi bantu tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Kakak kandung Gubernur Kalteng Agustiar Sabran itu menambahkan, selain masyarakat yang terus meningkatkan kewaspadaan terkait karhutla sejumlah instansi terkait baik di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk juga ikut mewaspadai dan mengantisipasi terkait hal tersebut.
Dengan berkolaborasi dengan masyarakat, relawan pemadam kebakaran di daerahnya masing-masing tentunya persoalan karhutla bisa ditanggulangi sedini mungkin.
"Meski ini belum marak terjadi, namun tidak ada salahnya setiap instansi terkait mengantisipasi terlebih dahulu persoalan-persoalan tersebut terjadi bisa merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat kita," ungkap Agustiar Sabran.
Ditambahkan Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu, masyarakat diminta agar berperan aktif dalam mengantisipasi persoalan karhutla.
"Apabila ada terjadi karhutla, segera laporkan ke pihak kepolisian setempat, kecamatan, kelurahan serta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerahnya masing-masing, untuk segera ditangani dengan cepat," demikian Agustiar Sabran.
Baca juga: Seminar bisnis G-Coach beri inspirasi dan motivasi generasi muda
Baca juga: Pemprov Kalteng resmi luncurkan logo Hari Jadi ke-67
Baca juga: Pemprov Kalteng berencana bangun jalan khusus angkutan PBS