Sampit (ANTARA) - Sebanyak 970 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sampit atau Spensa, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menunjukan bakat dan keterampilan terbaik dalam ajang Gebyar Talenta Spensa.
“Kami atas nama pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sejalan dengan Kurikulum Merdeka Belajar,” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Sabtu.
Acara yang digelar di halaman SMPN 1 Sampit tersebut berlangsung meriah dengan berbagai penampilan para pelajar, mulai dari kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa daerah, publikasi karya digital, tarian daerah maupun modern, pentas drama, MC dan lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kotim Rini Anderson, Ketua Kadin Kotim sekaligus Ketua Komite SMPN 1 Sampit Susilo, Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik Kotim, unsur forkopimda dan tamu undangan.
Irfansyah menuturkan, Kurikulum Merdeka Belajar selalu mengedepankan keberpihakan kepada murid. Karena itu, semua program harus disesuaikan dengan kepentingan dan kebermanfaatan bagi murid.
Dengan cara tersebut diharap para murid tidak hanya pandai secara akademik, tetapi juga non akademik. Para murid perlu diberikan ruang untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas sesuai dengan eranya.
“Dengan begitu, para murid siap mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan pesat,” imbuhnya.
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Mengacu pada hal-hal tersebut, ia mengapresiasi Gebyar Talenta Spensa yang digelar SMPN 1 Sampit dan diharapkan ini menjadi inspirasi bagi seluruh sekolah di Kotim.
Berbagai penampilan keterampilan murid menunjukan bahwa hasil kerja sama sekolah dengan orang tua/wali murid,baik yang langsung atau difasilitasi Komite, sangat efektif untuk memajukan pendidikan. Kerja sama ini sangat penting, agar para guru dan orang tua/ wali murid memiliki pemahaman yang sama.
“Saya berharap kemajuan yang dicapai para pelajar di SMPN 1 Sampit dapat terus ditingkatkan, baik di kabupaten, provinsi, bahkan ke tingkat nasional. Sehingga, menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sampit Suyoso mengatakan sebagai Kepala Sekolah yang diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk memahami Kurikulum Merdeka Belajar melalui berbagai kesempatan, melalui Gebyar Talenta Spensa ini ia ingin menegaskan cara mengajar yang berkualitas, mencapai pembelajaran yang berkualitas, dan melakukan asesmen atau penilaian yang otentik.
“Kurikulum Merdeka Belajar adalah pembelajaran yang berpihak pada murid, contohnya di sekolah kami anak yang memiliki kecakapan bahasa Indonesia tinggi kami beri kesempatan untuk menuliskan apa-apa saja pengetahuannya, sehingga terbitlah dua buku inspirasi,” tuturnya.
Kemudian, yang dimaksud asesmen yang otentik adalah antara pengetahuan sikap dan keterampilan yang terpadu, tidak dipisah-pisahkan. Murid diharapkan pandai mengungkapkan pengetahuannya, bisa mempraktekkan berdasarkan pengetahuan, serta didasari jiwa dan karakter yang kuat.
“Para murid mengalami pembinaan diberi kesempatan untuk mengembangkan talentanya, sehingga dilakukanlah sebuah penilaian yang namanya Gebyar Talenta Spensa. Jadi kegiatan termasuk paket ujian atau penilaian, khususnya bagi pelajar kelas 9 semester 6,” terangnya.
Ia melanjutkan, setiap hasil karya pelajar baik dalam bentuk produk maupun keterampilan akan dipublikasikan secara optimal. Kemudian, para orang tua dan tamu undangan berkesempatan memberikan komentar terhadap karya tersebut sebagai bahan evaluasi dan pengembangan selanjutnya.
Gebyar Talenta merupakan program secara nasional, namun untuk Kotim kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan dan SMPN 1 Sampit menjadi pelopor kegiatan Gebyar Talenta di Kotim.
Sebagai tuan rumah SMPN 1 Sampit berupaya sebaik mungkin agar acara yang digelar sukses dan berkesan bagi peserta dan tamu yang hadir. Untuk itu, seluruh pelajar di sekolah tersebut, baik kelas VII hingga IX, dilibatkan didalamnya baik sebagai tim operasional di belakang layar, penampil, dokumentasi, dan lainnya.
Pihaknya juga mengundang para alumni dan guru purna tugas dari SMPN 1 Sampit untuk ikut menyaksikan penampilan dari para pelajar. Suyoso berharap pada tahun berikutnya kegiatan yang rencananya diambil alih oleh Disdik Kotim bisa lebih meriah.
Menambah kebanggaan SMPN 1 Sampit ditunjuk mewakili Kotim dalam Festival Kurikulum Merdeka Provinsi Kalimantan Tengah 2024. Dan akan mengikuti semua cabang lomba, diantaranya pemandu acara podcast, talk show, pameran virtual dan kesenian.
“Kami memohon doa dari masyarakat Kotim, semoga kami bisa meraih prestasi dalam Festival Kurikulum Merdeka tahun ini,” demikian Suyoso.
Baca juga: Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Baca juga: Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
Baca juga: Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga
“Kami atas nama pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sejalan dengan Kurikulum Merdeka Belajar,” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Sabtu.
Acara yang digelar di halaman SMPN 1 Sampit tersebut berlangsung meriah dengan berbagai penampilan para pelajar, mulai dari kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa daerah, publikasi karya digital, tarian daerah maupun modern, pentas drama, MC dan lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kotim Rini Anderson, Ketua Kadin Kotim sekaligus Ketua Komite SMPN 1 Sampit Susilo, Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik Kotim, unsur forkopimda dan tamu undangan.
Irfansyah menuturkan, Kurikulum Merdeka Belajar selalu mengedepankan keberpihakan kepada murid. Karena itu, semua program harus disesuaikan dengan kepentingan dan kebermanfaatan bagi murid.
Dengan cara tersebut diharap para murid tidak hanya pandai secara akademik, tetapi juga non akademik. Para murid perlu diberikan ruang untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas sesuai dengan eranya.
“Dengan begitu, para murid siap mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan pesat,” imbuhnya.
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Mengacu pada hal-hal tersebut, ia mengapresiasi Gebyar Talenta Spensa yang digelar SMPN 1 Sampit dan diharapkan ini menjadi inspirasi bagi seluruh sekolah di Kotim.
Berbagai penampilan keterampilan murid menunjukan bahwa hasil kerja sama sekolah dengan orang tua/wali murid,baik yang langsung atau difasilitasi Komite, sangat efektif untuk memajukan pendidikan. Kerja sama ini sangat penting, agar para guru dan orang tua/ wali murid memiliki pemahaman yang sama.
“Saya berharap kemajuan yang dicapai para pelajar di SMPN 1 Sampit dapat terus ditingkatkan, baik di kabupaten, provinsi, bahkan ke tingkat nasional. Sehingga, menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sampit Suyoso mengatakan sebagai Kepala Sekolah yang diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk memahami Kurikulum Merdeka Belajar melalui berbagai kesempatan, melalui Gebyar Talenta Spensa ini ia ingin menegaskan cara mengajar yang berkualitas, mencapai pembelajaran yang berkualitas, dan melakukan asesmen atau penilaian yang otentik.
“Kurikulum Merdeka Belajar adalah pembelajaran yang berpihak pada murid, contohnya di sekolah kami anak yang memiliki kecakapan bahasa Indonesia tinggi kami beri kesempatan untuk menuliskan apa-apa saja pengetahuannya, sehingga terbitlah dua buku inspirasi,” tuturnya.
Kemudian, yang dimaksud asesmen yang otentik adalah antara pengetahuan sikap dan keterampilan yang terpadu, tidak dipisah-pisahkan. Murid diharapkan pandai mengungkapkan pengetahuannya, bisa mempraktekkan berdasarkan pengetahuan, serta didasari jiwa dan karakter yang kuat.
“Para murid mengalami pembinaan diberi kesempatan untuk mengembangkan talentanya, sehingga dilakukanlah sebuah penilaian yang namanya Gebyar Talenta Spensa. Jadi kegiatan termasuk paket ujian atau penilaian, khususnya bagi pelajar kelas 9 semester 6,” terangnya.
Ia melanjutkan, setiap hasil karya pelajar baik dalam bentuk produk maupun keterampilan akan dipublikasikan secara optimal. Kemudian, para orang tua dan tamu undangan berkesempatan memberikan komentar terhadap karya tersebut sebagai bahan evaluasi dan pengembangan selanjutnya.
Gebyar Talenta merupakan program secara nasional, namun untuk Kotim kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan dan SMPN 1 Sampit menjadi pelopor kegiatan Gebyar Talenta di Kotim.
Sebagai tuan rumah SMPN 1 Sampit berupaya sebaik mungkin agar acara yang digelar sukses dan berkesan bagi peserta dan tamu yang hadir. Untuk itu, seluruh pelajar di sekolah tersebut, baik kelas VII hingga IX, dilibatkan didalamnya baik sebagai tim operasional di belakang layar, penampil, dokumentasi, dan lainnya.
Pihaknya juga mengundang para alumni dan guru purna tugas dari SMPN 1 Sampit untuk ikut menyaksikan penampilan dari para pelajar. Suyoso berharap pada tahun berikutnya kegiatan yang rencananya diambil alih oleh Disdik Kotim bisa lebih meriah.
Menambah kebanggaan SMPN 1 Sampit ditunjuk mewakili Kotim dalam Festival Kurikulum Merdeka Provinsi Kalimantan Tengah 2024. Dan akan mengikuti semua cabang lomba, diantaranya pemandu acara podcast, talk show, pameran virtual dan kesenian.
“Kami memohon doa dari masyarakat Kotim, semoga kami bisa meraih prestasi dalam Festival Kurikulum Merdeka tahun ini,” demikian Suyoso.
Baca juga: Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Baca juga: Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
Baca juga: Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga