Sampit (ANTARA) - Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengerahkan posko keliling untuk memberikan bantuan layanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir di sekitaran Kota Sampit. 

“Sudah beberapa hari ini kami melakukan posko mobile. Jadi kami berkeliling mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan layanan kesehatan,” kata Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi di Sampit, Jumat. 

Ia menyampaikan, posko keliling atau mobile ini guna menindaklanjuti arahan Bupati Kotim Halikinnor, agar Dinas Kesehatan bersiaga untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan bagi warga yang terdampak banjir, terutama untuk warga lanjut usia dan stroke yang mobilitasnya terbatas. 

Ada tiga armada yang dikerahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan keliling, yakni armada dari Puskesmas Ketapang I dan Baamang I.

Sejauh ini ada sejumlah warga yang mendapat pelayanan kesehatan. Penyakit yang rawan menyerang warga yang terdampak banjir, seperti gatal, diare hingga muntaber, namun hingga saat ini belum terdeteksi. 

Justru yang banyak dikeluhkan adalah penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, hipertensi dan nyeri otot. Menurutnya, penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang sudah diderita warga sebelum terjadi banjir, akan tetapi karena banjir warga tidak bisa berobat ke puskesmas atau rumah sakit. 

Baca juga: Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir

“Jadi untuk penyakit yang disebabkan banjir, sampai saat ini belum terdeteksi, tapi kami tetap antisipasi,” ujarnya 

Posko keliling sementara ini memang hanya dilaksanakan di wilayah perkotaan, sedangkan untuk wilayah luar kota ditangani oleh puskesmas masing-masing. 

Menurutnya, setiap puskesmas, terutama yang berada di kawasan rawan banjir sudah terbiasa dan siap menghadapi situasi banjir. Sementara, untuk wilayah perkotaan memang baru kali ini mengalami banjir cukup parah sehingga Dinkes perlu bersiaga. 

Dia menyadari kemungkinan tidak semua lokasi banjir yang terjangkau oleh posko keliling. Oleh sebab itu ia meminta kerja sama dari masyarakat apabila ada warga yang sakit dan membutuhkan penanganan medis agar dapat menghubungi nomor darurat Dinkes atau Public Safety Center (PSC) di 119 agar petugas medis bisa datang ke lokasi. 

Di tempat berbeda, Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah menyampaikan bahwa ada beberapa warga yang mulai mengeluhkan sakit muntaber diduga imbas dari banjir. 

“Ada beberapa warga kami yang terdampak banjir mengeluhkan sakit muntaber, untuk itu kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar bisa memberikan bantuan,” demikian Irpansyah.

Baca juga: Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga

Baca juga: TP PKK Sawahan dirikan dapur umum bantu korban banjir

Baca juga: DLH Kotim siapkan dua tempat pengolahan sampah mandiri


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024