Pulang Pisau (ANTARA) - Camat Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Sugianto mengatakan masyarakatnya sangat mengharapkan bantuan program dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Roda perekonomian dan pendapatan masyarakat sebelumnya sempat menurun karena dalam satu tahun ini ada dua bencana sangat dirasakan berdampak besar pada sendi-sendi kehidupan,” kata Sugianto di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Sugianto, dua bencana yang menurunkan pendapatan masyarakat adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir yang hampir merendam seluruh desa-desa di kecamatan setempat.
Karhutla menyebabkan banyak tanaman perkebunan milik warga yang mati hingga menyebabkan hasil-hasil produksi perkebunan ikut mengalami penurunan.
Belum lama karhutla berlalu, terang Sugianto, giliran bencana banjir yang melanda kecamatan ini pada awal tahun 2024. Banjir merendam semua desa selama hampir tiga bulan sehingga bukan saja mengganggu pendapatan masyarakat dari sektor pertanian dan perkebunan, tetapi juga bangunan dan fasilitas publik ikut terdampak.
“Untuk tanaman hortikultura dan tanaman pertanian lainnya milik warga sudah bisa dipastikan mati seluruhnya,” terang Sugianto.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau belajar pengelolaan industri kreatif ke Sukoharjo
Kondisi inilah yang dinilai menyebabkan menurunnya perputaran roda ekonomi masyarakat, meskipun tidak drastis. Masih ada perkebunan kelapa sawit dan karet milik masyarakat yang masih bisa bertahan dari dua bencana itu dan masih menjadi tumpuan pendapatan ekonomi masyarakat, selain dari masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Terkait dengan bantuan-bantuan yang dijanjikan pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat, Sugianto mengakui sebelumnya ada ditawarkan tetapi prosesnya melalui proposal.
Semua usulan-usulan itu telah disampaikan. Pihaknya berharap ada realisasi bantuan atau program yang masuk agar bisa mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat di kecamatan setempat.
Sugianto mengakui bahwa Kecamatan Sebangau Kuala saat ini masih tertinggal dibanding kecamatan lain. Namun dirinya optimis, ekonomi masyarakatnya kembali bangkit usai bencana yang telah dialami.
Pemerintah kabupaten juga telah berusaha untuk terus meningkatkan infrastruktur jalan menuju Kecamatan Kahayan Kuala yang menjadi akses utama urat nadi perekonomian masyarakat. Langkah ini untuk memperlancar keluar masuknya barang dan jasa serta hasil-hasil komoditas masyarakat dari sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Menurut Sugianto, banjir yang melanda Kecamatan Sebangau Kuala di awal 2024 cukup besar dibanding banjir tahun-tahun sebelumnya. Beberapa pendapat menyebut bahwa banjir ini merupakan siklus setiap 13 tahun, namun tidak ada pembuktian yang logis terhadap asumsi tersebut.
Ia berharap masyarakat tetap bangkit dan semangat pasca bencana yang dialami dengan terus mengembangkan potensi yang menjadi sumber-sumber pendapatan dari berbagai sektor agar perekonomian masyarakat perlahan-lahan naik sehingga masyarakat bisa kembali hidup sejahtera.
Baca juga: Pemprov Kalteng bantu peralatan Pokmaswas dukung pelestarian sumber daya perikanan
Baca juga: Lima kendala petani di Pulang Pisau disampaikan ke Wantimpres
Baca juga: Diskominfosantik Kalteng bina KIM Gohong optimalkan sektor kerajinan rotan
“Roda perekonomian dan pendapatan masyarakat sebelumnya sempat menurun karena dalam satu tahun ini ada dua bencana sangat dirasakan berdampak besar pada sendi-sendi kehidupan,” kata Sugianto di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Sugianto, dua bencana yang menurunkan pendapatan masyarakat adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir yang hampir merendam seluruh desa-desa di kecamatan setempat.
Karhutla menyebabkan banyak tanaman perkebunan milik warga yang mati hingga menyebabkan hasil-hasil produksi perkebunan ikut mengalami penurunan.
Belum lama karhutla berlalu, terang Sugianto, giliran bencana banjir yang melanda kecamatan ini pada awal tahun 2024. Banjir merendam semua desa selama hampir tiga bulan sehingga bukan saja mengganggu pendapatan masyarakat dari sektor pertanian dan perkebunan, tetapi juga bangunan dan fasilitas publik ikut terdampak.
“Untuk tanaman hortikultura dan tanaman pertanian lainnya milik warga sudah bisa dipastikan mati seluruhnya,” terang Sugianto.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau belajar pengelolaan industri kreatif ke Sukoharjo
Kondisi inilah yang dinilai menyebabkan menurunnya perputaran roda ekonomi masyarakat, meskipun tidak drastis. Masih ada perkebunan kelapa sawit dan karet milik masyarakat yang masih bisa bertahan dari dua bencana itu dan masih menjadi tumpuan pendapatan ekonomi masyarakat, selain dari masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Terkait dengan bantuan-bantuan yang dijanjikan pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat, Sugianto mengakui sebelumnya ada ditawarkan tetapi prosesnya melalui proposal.
Semua usulan-usulan itu telah disampaikan. Pihaknya berharap ada realisasi bantuan atau program yang masuk agar bisa mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat di kecamatan setempat.
Sugianto mengakui bahwa Kecamatan Sebangau Kuala saat ini masih tertinggal dibanding kecamatan lain. Namun dirinya optimis, ekonomi masyarakatnya kembali bangkit usai bencana yang telah dialami.
Pemerintah kabupaten juga telah berusaha untuk terus meningkatkan infrastruktur jalan menuju Kecamatan Kahayan Kuala yang menjadi akses utama urat nadi perekonomian masyarakat. Langkah ini untuk memperlancar keluar masuknya barang dan jasa serta hasil-hasil komoditas masyarakat dari sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Menurut Sugianto, banjir yang melanda Kecamatan Sebangau Kuala di awal 2024 cukup besar dibanding banjir tahun-tahun sebelumnya. Beberapa pendapat menyebut bahwa banjir ini merupakan siklus setiap 13 tahun, namun tidak ada pembuktian yang logis terhadap asumsi tersebut.
Ia berharap masyarakat tetap bangkit dan semangat pasca bencana yang dialami dengan terus mengembangkan potensi yang menjadi sumber-sumber pendapatan dari berbagai sektor agar perekonomian masyarakat perlahan-lahan naik sehingga masyarakat bisa kembali hidup sejahtera.
Baca juga: Pemprov Kalteng bantu peralatan Pokmaswas dukung pelestarian sumber daya perikanan
Baca juga: Lima kendala petani di Pulang Pisau disampaikan ke Wantimpres
Baca juga: Diskominfosantik Kalteng bina KIM Gohong optimalkan sektor kerajinan rotan