Dokter : Sebut lansia mengompol bukan kondisi wajar

Rabu, 22 Mei 2024 17:28 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD, K.Ger, mengatakan mengompol pada orang lanjut usia (lansia) bukan kondisi kesehatan yang wajar.

"Mengompol atau keluar urine di luar kehendak, tanpa disadari, ini salah disalahpersepsikan sebagai sesuatu yang wajar (terjadi pada lansia). Padahal, itu kondisi tidak normal," kata Purwita dalam webinar yang diikuti dari Jakarta, Selasa.

Organ tubuh ikut menua seiring dengan pertambahan usia sehingga meningkatkan risiko mengompol. Purwita mengatakan mengompol pada lansia bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari penurunan kesadaran sampai efek samping obat.

Baca juga: Cara ampuh atasi anak ngompol di malam hari

Dalam kondisi normal, seseorang bisa menahan keinginan buang air kecil antara 3 sampai 5 jam. Sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, seseorang biasanya berkemih sekitar empat sampai enam kali sehari.

Jika mengalami overactive bladder, kandung kemih terlalu aktif, seseorang bisa buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari.

Mengompol pada lansia bisa terjadi karena penurunan kesadaran, lansia yang mengalami demensia tidak sadar bahwa dia berkemih. Mengompol juga bisa disebabkan karena menderita penyakit kencing manis dengan kadar gula belum terkontrol.

Konsumsi obat tertentu juga bisa membuat lansia mengompol karena obat memicu tubuh mengeluarkan cairan dari tubuh, termasuk urine.

Baca juga: Lansia dianjurkan hindari minuman berkafein pada sore hari agar tidak mengompol

Mengompol, kata Purwita, juga bisa disebabkan oleh sembelit. Tinja yang menumpuk di dekat saluran pembuangan bisa menekan kandung kemih sehingga bisa membuat seseorang ingin berkemih.

"Atau karena keterbatasan bergerak sehingga kesulitan mencapai toilet. Misalnya, mengalami nyeri sendi, sebelum sampai toilet sudah mengompol," kata Purwita.

Pada lansia laki-laki, mengompol bisa disebabkan pembesaran kelenjar prostat, sementara pada lansia perempuan karena otot panggul melemah. Otot panggul lemah menyebabkan perempuan mengompol ketika batuk atau bersin karena kandung kemih mengalami tekanan.

Purwita mengatakan mengompol tidak boleh dianggap remeh dan harus dilaporkan kepada dokter ketika sedang berobat.

Baca juga: Ini solusi bila mengompol usai operasi kanker prostat

"Mengompol tidak bisa dianggap remeh, dilaporkan ketika berobat ke dokter sebagai kondisi kesehatan yang harus dievalusi pada lansia," kata dia.

Dokter akan mengevaluasi apakah mengompol bisa diobati, misalnya dengan latihan penguatan otot panggul (kegel) atau operasi untuk mengatasi pembesaran prostat.

Jika lansia mengalami demensia, dokter menganjurkan perawat atau orang yang mengurusnya untuk membuat jadwal buang air kecil setiap beberapa jam sekali atau menggunakan popok.

Purwita juga mengingatkan mengompol perlu diatasi karena bisa berdampak kepada kualitas hidup lansia, baik dari segi kesehatan maupun psikologis. Dari segi kesehatan, mengompol bisa menimbulkan risiko infeksi saluran kemih, sementara dari aspek psikologis, seseorang bisa merasa malu untuk bersosialisasi karena selalu ingin buang air kecil.

"Lalu ada masalah sosial ekonomi. Karena harus pakai popok sekali pakai, maka ada biaya," kata Purwita.

Baca juga: Lansia hindari minum kopi dan es saat perut kosong dalam perjalanan

Baca juga: Lakukan aktivitas fisik untuk tingkatkan kualitas hidup lansia

Baca juga: Pentingnya konsumsi kalium untuk daya ingat lansia

Pewarta : Natisha Andarningtyas
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pemkab Kapuas gelar operasi katarak gratis ke lansia kurang mampu

16 August 2024 15:43 Wib

Diduga sakit, sepasang lansia ditemukan tewas membusuk di Jonggol

17 July 2024 15:16 Wib

Awas! Merokok jadi pemicu risiko penurunan fungsi kognitif pada orang lansia

09 July 2024 9:22 Wib

Kenali dekubitus dan cara pencegahannya pada lansia

04 July 2024 16:05 Wib

Bupati Kotim ajak masyarakat rawat lansia untuk Indonesia bermartabat

21 June 2024 17:43 Wib
Terpopuler

Berikut profil Agustiar Sabran, cagub Kalteng untuk Pilkada 2024

Kabar Daerah - 17 September 2024 8:17 Wib

KPU Bartim minta masyarakat berikan masukan dan tanggapan paslon Pilkada 2024

Kabar Daerah - 15 September 2024 0:26 Wib

Jatim tantang Jabar di final PON 2024

Olahraga - 17 September 2024 6:19 Wib

Dispar terus motivasi warga jaga sanitasi dan kebersihan objek wisata di Kobar

Kabar Daerah - 18 September 2024 18:44 Wib

Pemkab Kapuas dukung kerja sama tanam biomassa untuk tingkatkan perekonomian

Kabar Daerah - 20 September 2024 6:34 Wib