Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto mengingatkan jajaran Polri dan Kejaksaan Agung fokus mengerjakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Dia menjelaskan sikap itu penting karena dua lembaga itu bertugas memastikan sistem peradilan pidana/criminal justice system di Indonesia tetap tegak dan berjalan.
“Saya pun sudah berbicara dengan kedua pimpinan ini dan tetap fokus pada pelaksanaan tugas sesuai dengan tugasnya masing-masing,” kata Hadi Tjahjanto menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Selasa.
Isu mengenai hubungan Polri dan Kejaksaan Agung menjadi sorotan publik terutama setelah ada kabar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dikuntit beberapa anggota Detasemen Khusus 88 Anti-Teror (Densus 88) Polri. Terkait itu, Hadi menyebut kabar itu masih didalami karena saat ini masih simpang siur.
Terlepas dari isu tersebut, Hadi meyakini pimpinan dari dua lembaga itu masih menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
“Kedua pimpinan institusi itu sampai sekarang masih menjalankan fungsinya masing-masing, dan situasinya juga aman terkendali. Komunikasi juga baik,” kata Hadi.
Dia juga menilai pimpinan Polri dan Kejaksaan Agung juga terus berupaya menjaga muruwah lembaganya masing-masing. “Tetap saling menguatkan, saling mengisi antara kedua institusi tersebut, karena tugasnya adalah criminal justice system. Itu tetap harus terjaga,” sambung dia.
Hadi melanjutkan jika pun ada masalah, dia yakin itu pun dapat segera diselesaikan. “Mudah-mudahan ke depan ini semuanya harus berjalan dengan baik. Kita lihat nanti hasil pendalamannya,” kata Menko Polhukam RI.
Kabar Jampidsus dikuntit sejumlah anggota Detasemen Khusus Anti-Teror Polri (Densus 88) di sebuah restoran di Jakarta Selatan, pada pertengahan bulan ini menjadi sorotan masyarakat. Namun sampai hari ini, Kapolri dan Jaksa Agung belum buka suara menjelaskan peristiwa tersebut.
Walaupun demikian, keduanya terlihat bersama-sama menghadiri acara peluncuran Government Technology (GovTech) pada acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara. Namun, baik Kapolri maupun Jaksa Agung masih bungkam saat ditanya wartawan soal kabar penguntitan itu.
Jaksa Agung dan Kapolri, selepas acara itu, terlihat akrab dengan berjabat tangan, dan berfoto bersama.
Dia menjelaskan sikap itu penting karena dua lembaga itu bertugas memastikan sistem peradilan pidana/criminal justice system di Indonesia tetap tegak dan berjalan.
“Saya pun sudah berbicara dengan kedua pimpinan ini dan tetap fokus pada pelaksanaan tugas sesuai dengan tugasnya masing-masing,” kata Hadi Tjahjanto menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Selasa.
Isu mengenai hubungan Polri dan Kejaksaan Agung menjadi sorotan publik terutama setelah ada kabar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dikuntit beberapa anggota Detasemen Khusus 88 Anti-Teror (Densus 88) Polri. Terkait itu, Hadi menyebut kabar itu masih didalami karena saat ini masih simpang siur.
Terlepas dari isu tersebut, Hadi meyakini pimpinan dari dua lembaga itu masih menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
“Kedua pimpinan institusi itu sampai sekarang masih menjalankan fungsinya masing-masing, dan situasinya juga aman terkendali. Komunikasi juga baik,” kata Hadi.
Dia juga menilai pimpinan Polri dan Kejaksaan Agung juga terus berupaya menjaga muruwah lembaganya masing-masing. “Tetap saling menguatkan, saling mengisi antara kedua institusi tersebut, karena tugasnya adalah criminal justice system. Itu tetap harus terjaga,” sambung dia.
Hadi melanjutkan jika pun ada masalah, dia yakin itu pun dapat segera diselesaikan. “Mudah-mudahan ke depan ini semuanya harus berjalan dengan baik. Kita lihat nanti hasil pendalamannya,” kata Menko Polhukam RI.
Kabar Jampidsus dikuntit sejumlah anggota Detasemen Khusus Anti-Teror Polri (Densus 88) di sebuah restoran di Jakarta Selatan, pada pertengahan bulan ini menjadi sorotan masyarakat. Namun sampai hari ini, Kapolri dan Jaksa Agung belum buka suara menjelaskan peristiwa tersebut.
Walaupun demikian, keduanya terlihat bersama-sama menghadiri acara peluncuran Government Technology (GovTech) pada acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara. Namun, baik Kapolri maupun Jaksa Agung masih bungkam saat ditanya wartawan soal kabar penguntitan itu.
Jaksa Agung dan Kapolri, selepas acara itu, terlihat akrab dengan berjabat tangan, dan berfoto bersama.