Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian yang dilakukan di Finlandia baru-baru ini mengungkapkan mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah bisa membantu seseorang mencapai durasi tidur yang optimal.
Laman Medical Daily, Selasa (28/5), menulis penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Nutrition itu mengumpulkan data dari 5.043 orang yang menjadi partisipan National FinHealth 2017 Study di Finlandia. Peneliti membagi tiga kategori pola tidur yaitu tidur pendek kurang dari 7 jam per hari sebanyak 21 persen, tidur normal 7-9 jam per hari sebanyak 76,1 persen dan tidur panjang dengan lebih dari 9 jam sebanyak 2,9 persen.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang tidur normal menunjukkan asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi pada semua subkelompok buah dan sayuran dibandingkan dengan orang yang tidur pendek dan panjang.
Baca juga: Tips kelola stres lewat kualitas tidur lebih baik
“Intervensi yang ditargetkan berfokus pada sub-kelompok buah-buahan dan sayur-sayuran yang memiliki keterkaitan yang jelas, seperti sayuran berdaun hijau dan sayuran buah-buahan dapat menyebabkan perubahan perilaku yang berdampak,” kata para peneliti menyimpulkan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penurunan asupan buah dan sayur tertentu dikaitkan dengan lama dan pendeknya durasi tidur. Para peneliti juga mencatat bahwa penyimpangan dari durasi tidur normal dikaitkan dengan penurunan konsumsi buah dan sayuran, menunjukkan perlunya mempertimbangkan pola tidur dalam intervensi pola makan.
Baca juga: Posisi tidur dapat pengaruhi kesehatan leher
Nutrisi yang baik tidak hanya menjamin kesehatan secara keseluruhan tetapi juga meningkatkan kualitas tidur. Penelitian tambahan, khususnya studi longitudinal, diperlukan untuk lebih memahami keterkaitan tersebut dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, terutama di wilayah dengan struktur populasi dan pola makan yang mirip dengan Finlandia.
Baca juga: Ini waktu tidur yang ideal untuk menjaga kesehatan
Baca juga: Manfaat tidur singkat selama ikuti arus mudik
Baca juga: Bantu kurangi risiko insomnia dengan olahraga secara rutin
Laman Medical Daily, Selasa (28/5), menulis penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Nutrition itu mengumpulkan data dari 5.043 orang yang menjadi partisipan National FinHealth 2017 Study di Finlandia. Peneliti membagi tiga kategori pola tidur yaitu tidur pendek kurang dari 7 jam per hari sebanyak 21 persen, tidur normal 7-9 jam per hari sebanyak 76,1 persen dan tidur panjang dengan lebih dari 9 jam sebanyak 2,9 persen.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang tidur normal menunjukkan asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi pada semua subkelompok buah dan sayuran dibandingkan dengan orang yang tidur pendek dan panjang.
Baca juga: Tips kelola stres lewat kualitas tidur lebih baik
“Intervensi yang ditargetkan berfokus pada sub-kelompok buah-buahan dan sayur-sayuran yang memiliki keterkaitan yang jelas, seperti sayuran berdaun hijau dan sayuran buah-buahan dapat menyebabkan perubahan perilaku yang berdampak,” kata para peneliti menyimpulkan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penurunan asupan buah dan sayur tertentu dikaitkan dengan lama dan pendeknya durasi tidur. Para peneliti juga mencatat bahwa penyimpangan dari durasi tidur normal dikaitkan dengan penurunan konsumsi buah dan sayuran, menunjukkan perlunya mempertimbangkan pola tidur dalam intervensi pola makan.
Baca juga: Posisi tidur dapat pengaruhi kesehatan leher
Nutrisi yang baik tidak hanya menjamin kesehatan secara keseluruhan tetapi juga meningkatkan kualitas tidur. Penelitian tambahan, khususnya studi longitudinal, diperlukan untuk lebih memahami keterkaitan tersebut dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, terutama di wilayah dengan struktur populasi dan pola makan yang mirip dengan Finlandia.
Baca juga: Ini waktu tidur yang ideal untuk menjaga kesehatan
Baca juga: Manfaat tidur singkat selama ikuti arus mudik
Baca juga: Bantu kurangi risiko insomnia dengan olahraga secara rutin