Bantu kurangi risiko insomnia dengan olahraga secara rutin

Kamis, 28 Maret 2024 13:12 WIB

Jakarta (ANTARA) - Hasil penelitian menunjukkan bahwa berolahraga secara konsisten dua sampai tiga kali seminggu dapat membantu mengurangi risiko insomnia dan mencapai waktu tidur harian yang direkomendasikan, yaitu enam sampai sembilan jam.

Menurut siaran Medical Daily pada Rabu (27/3), para peneliti dalam studi terbaru mengevaluasi frekuensi, durasi, dan intensitas aktivitas fisik mingguan serta gejala insomnia, durasi tidur malam, dan kantuk siang di antara sekelompok orang dewasa berusia separuh baya dari 21 pusat di sembilan negara Eropa.

Para peneliti mengevaluasi respons 4.399 peserta yang menjadi bagian dari Survei Kesehatan Respirasi Komunitas Eropa.

Peserta menjawab kuesioner tentang frekuensi dan durasi aktivitas fisik pada awal studi (1998-2002) serta aktivitas fisik, gejala insomnia, durasi tidur, dan kantuk siang 10 tahun kemudian (2011-2014).

Peserta yang berolahraga dua kali atau lebih dalam seminggu, selama satu jam per minggu atau lebih, dianggap sebagai orang yang aktif secara fisik.

Selama periode studi, 37 persen peserta terus menerus tidak aktif, dan 25 persen terus menerus aktif, sementara 18 persen menjadi aktif dan 20 persen menjadi tidak aktif.

Peserta dari Norwegia memiliki kemungkinan paling tinggi untuk tetap aktif, sementara mereka dari Spanyol dan Estonia memiliki kemungkinan paling tinggi untuk tetap tidak aktif.

Studi juga mencatat beberapa faktor yang terkait dengan peserta yang tetap aktif. Mereka lebih banyak pria, berusia lebih muda, memiliki berat badan sedikit lebih rendah, pernah merokok, dan sedang bekerja.

Baca juga: Begini cara tenangkan pikiran agar lebih mudah tidur pada malam hari

Menurut para peneliti, setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berat badan, riwayat merokok, dan pusat studi, mereka yang tetap aktif secara signifikan (42 persen) lebih sedikit kemungkinannya mengalami kesulitan tidur, 22 persen lebih sedikit kemungkinannya memiliki gejala insomnia, dan 40 persen lebih sedikit kemungkinannya melaporkan dua atau tiga (37 persen lebih sedikit) gejala insomnia.

Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin wanita, dan berat badan secara independen terkait dengan gejala insomnia.

Setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan, riwayat merokok, dan pusat studi, individu yang konsisten aktif lebih mungkin dikategorikan sebagai penidur normal dibandingkan dengan mereka yang tetap konsisten tidak aktif.

Baca juga: Tips meningkatkan kualitas tidur pada wanita

Para peneliti menyampaikan bahwa mereka yang tetap aktif secara signifikan (55 persen) lebih mungkin menjadi penidur normal, secara signifikan lebih sedikit (29 persen) kemungkinannya menjadi penidur pendek (6 jam atau kurang), dan 52 persen lebih sedikit kemungkinannya menjadi penidur panjang (9 jam atau lebih).

"Dan mereka yang menjadi aktif memiliki kemungkinan 21 persen lebih besar untuk menjadi penidur normal daripada mereka yang tetap tidak aktif," kata mereka.

Studi tersebut tidak hanya menggarisbawahi pentingnya olahraga untuk tidur, tetapi juga menyoroti pentingnya menjaga konsistensi dalam aktivitas fisik dari waktu ke waktu.

Baca juga: Penggunaan medsos malam hari picu tidur terlambat

Baca juga: Ini yang terjadi bila tidur kurang dari enam jam setiap hari

Baca juga: Obat tidur dapat sebabkan peningkatan berat badan dan mimpi buruk

Pewarta : Putri Hanifa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Diskominfo Kotim targetkan 2025 tidak ada lagi desa susah sinyal

30 October 2024 5:20 Wib

Muenchen menang susah payah di markas Wolfsburg

26 August 2024 8:35 Wib

Tips menghadapi anak 'picky eater'

18 July 2024 9:20 Wib

Verstappen menangi GP Imola yang diraih dengan susah payah

20 May 2024 20:15 Wib

AC Milan susah payah taklukkan Slavia Praha

08 March 2024 6:48 Wib
Terpopuler

Amorim boyong lima pelatih Sporting jadi staf di MU

Olahraga - 17 November 2024 19:06 Wib

Basirun resmi dilantik jadi Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya

Kabar Daerah - 18 November 2024 13:22 Wib

KPK panggil mantan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Kabar Daerah - 19 November 2024 8:37 Wib

Timnas futsal putri Indonesia lumat Myanmar

Olahraga - 20 November 2024 8:10 Wib

Ragnar Oratmangoen tekankan pentingnya konsistensi usai tekuk Saudi

Olahraga - 21 November 2024 5:31 Wib